KOLEKSI SEJARAH INDONESIA 1948 (BERSAMBUNG)

KOLEKSI SEJARAH INDONESIA

1948

 

 

OLEH

Dr Iwan Suwandy , MHA

EDISI PRIBADI TERBATAS

KHUSUS UNTUK KOLEKTOR  DAN HISTORIAN SENIOR

Copyright @ 2013

INI ADALAH CUPLIKAN DAN CONTOH BUKU KOLEKSI SEJARAH INDONESIA HASIL PENELITIAN Dr  IWAN , HANYA DITAMPILKAN SEBAGIAN INFO DAN ILUSTRASI TAK LENGKAP.

BUKU YANG LENGKAP TERSEDIA BAGI YANG BERMINAT HUBUNGGI LIWAT KOMENTAR(COMMENT) DI WEB BLOG INI

sORRY FOR THE UNEDITED ARTICLES BELOW,I DID  TO PROTEC T AGAINST THE COPY WITHOUT PERMISSSION

 

Driwancybermuseum Homeoffic 

Copyrught @ Dr Iwan suwandy,MHA 2013

Forbidden to copy without written permission by the author

INDONESIA INDEPENDENCE REVOLUTION AND WAR

History collections

PART IV

1948

Based On Postal And Document Collections

 

Created By

 

Dr Iwan Suwandy,MHA

Private Limited Edition in CR-ROM Special For Collectors

Copyright @ Dr Iwan suwandy 2011

 

 

Top of Form

Military Governor of Aceh, Langkat and Karo  Daud Berueh
 
At the beginning of 1948,


 Military Governor of Aceh, Langkat and Karo Teuku Daud, set both the mine area are brought together under the name Oil Oil Mining Military Governor of Aceh, North Sumatra, based in Langsa, under the titular leadership of Major General General AMIR AL MUDJAHID Husin and ABDUL RAHMAN appointed as Deputy to the affairs Administrative and Technical Affairs Djohan for.
After the signed agreement RENVILE 1948, residents who had moved to flee to the outskirts of town, returned home into the city that have destroyed Berandan Base shattered to the ground.
The approval of the help and supervision XVII Battalion of the Regiment V KSBO Oil Mine workers who did not participate refuge of Aceh, given the difficulty and suffering lived in times of struggle, the justified cooperate begin clearing the debris that littered the intention to make small-scale distillation of the results expected to be able to just cover the basic needs of daily life.
After the transfer of sovereignty, Resident ABDUL KARIM, MS from Medan had proposed to the Central Government to continue to seek oil in the Base Mine Berandan, he asked for additional capital for rehabilitation. Jakarta did not get a response from any company situation remained abandoned eventually as usual, the grass in the area of ​​the former mine Berandan higher base oil and the roots of various plants has crept over his face everywhere Oil Mine had injured it.
 
Office of Mine Big Oil into debris
Time went on, until the Military Governor Daud in a physical struggle with the Dutch, worried about oil supplies could run out for the fight, because that then he ordered Djohan which at that time was in Aceh, in order to return to base Berandan, to improve the Installation of Oil Refinery can still be used in order to produce oil for the struggle.
Assisted by experienced colleagues, among them Dullah ANWAR, they fix STILL Used Cooking with a capacity of 20,000 liters of HDB, gradually – gradually began to return the refugees from Aceh, although not yet officially licensed.
After the Dutch aggression subsided, came the month of February 1948 Djohan who later became one of the characters in Base Oil Berandan, to examine further improvements along WAPOSO Refinery Parlindungan the Deputy Government at that time. They invite all the employees who had worked at the Base Berandan to improve the situation. Businesses that capitalize only the spirit of struggle without the support of adequate means and facilities ultimately failed.
  
Post-Scorched Earth, scattering debris
Under such circumstances dormant until a few years, although some government officials like RI House of Representatives Committees, Ministers who come menunjau at that time under the pretext of thinking about the future of Base Oil Berandan Mining Company, but the results still nil, their arrival was greeted with great Oil hopes will be the construction of mine, but once they return keadaanpun becoming quiet again, what is seen there, other than scrap metal debris scattered and wild huts built by the people while waiting for the company’s active again .. !!
Such situation continues until the coming Dutch Military Aggression II Parties, dated December 19, 1948. back in order to prevent the oil that is not mastered by Dutch side, the Republic of Indonesia in Base Warrior Berandan forced for the second time down to earth scorching oil fields they love.
Then the Oil Base Berandan Mining companies back into rubble strewn debris. Berandan base thus having 3 (three) times pembumi hangusan (first by the Dutch before the Japanese Occupation, the Republican Party at the Dutch Military Aggression-I and the third also by the Republican Party at the Dutch Military Aggression II). Petroleum activities in Northern Sumatra, the time to focus on PERMIRI in Langsa, Aceh.
PERMIRI (Petroleum Company of the Republic of Indonesia) in Aceh, an oil refinery with a capacity reaches 40 tons per day, greatly helped the struggle of Indonesia in North Sumatra and its vicinity. Production of petroleum was generated from PERMIRI Overseas Oil Field, Paluh wasp, Overseas Long, Peurlak, Juluk Reuyeuk Land, Lake said, Arubay Oebong, Pase and Serang Jaya.
Langsa refinery was established in 1943, at the time the Lead Refinery by 3 (three) Japanese officials, headed by a Lieutenant II Japanese Army and a graduate of the School of Mines 3 Base Oils Berandan (Nampo Sekyu Kagyo Gakko). The refinery is located hidden in the garden Rubber Beuyok Paya, The allies did not know that.

Gubernur Militer Aceh, Langkat dan Tanah Karo TEUKU DAUD BEUREUEH

 

Pada permulaan tahun 1948,

 Gubernur Militer Aceh, Langkat dan Tanah Karo TEUKU DAUD BEUREUEH, menetapkan kedua daerah Tambang Minyak ini disatukan dengan nama Tambang Minyak Gubernur Militer Sumut Aceh, berkedudukan di Langsa, dibawah Pimpinan Umum Mayor Jendral Tituler AMIR HUSIN AL MUDJAHID dan sebagai Wakilnya ditunjuk ABDUL RAHMAN untuk urusan Administrasi dan DJOHAN untuk Urusan Tehnik.

Setelah persetujuan RENVILE 1948 ditanda tangani, penduduk yang selama ini pindah mengungsi ke pinggir-pinggir kota, kembali pulang memasuki kota Pangkalan Berandan yang telah musnah hancur berantakan rata dengan tanah.

Atas persetujuan bantuan dan pengawasan Batalyon XVII Resimen V KSBO terhadap buruh-buruh Tambang Minyak yang tidak ikut mengungsi ke Daerah Aceh, mengingat kesulitan dan penderitaan hidup dimasa perjuangan itu, dibenarkan secara bergotong-royong mulai membersihkan puing-puing yang berserakan dengan maksud agar dapat membuat penyulingan kecil-kecilan yang hasilnya diharapkan akan dapat sekedar menutupi kebutuhan pokok sehari-hari.

Setelah penyerahan kedaulatan, Residen ABDUL KARIM, MS dari Medan pernah mengusulkan ke Pemerintah Pusat untuk terus mengusahakan Tambang Minyak di Pangkalan Berandan, ia meminta tambahan modal untuk Rehabilitasi. Dari Jakarta tidak mendapat jawaban apapun akhirnya keadaan Perusahaan tetap terlantar seperti biasa, rumput-rumput di Areal bekas Tambang Minyak Pangkalan Berandan semakin tinggi dan akar-akar berbagai tanaman telah merayap kemana-mana menutupi wajah Tambang Minyak yang telah luka parah itu.

 

Kantor Besar Tambang Minyak menjadi Puing-puing

 

Waktu berjalan terus, sampai Gubernur Militer DAUD BEUREUEH dalam perjuangan phisik dengan Belanda, mengkhawatirkan persediaan minyak untuk keperluan perjuangan bisa habis, oleh karena itulah maka beliau memerintahkan DJOHAN yang pada waktu itu berada di Aceh, agar kembali ke Pangkalan Berandan, untuk memperbaiki Instalasi Kilang Minyak yang masih dapat digunakan supaya dapat menghasilkan minyak untuk keperluan perjuangan.

Dibantu rekan-rekannya yang berpengalaman, diantaranya diantaranya DULLAH ANWAR, mereka memperbaiki STILL Pemasakan Bekas HDB yang berkapasitas 20.000 liter, secara berangsur – angsur mulailah kembali para pengungsi dari Aceh, walau belum mendapat izin secara resmi.

Setelah Agresi Belanda mereda, dibulan Pebruari 1948 datanglah DJOHAN yang kelak menjadi salah seorang tokoh Minyak di Pangkalan Berandan, untuk mengkaji perbaikan Kilang lebih lanjut bersama WAPOSO PARLINDUNGAN yang menjadi Wakil Pemerintahan pada waktu itu. Mereka mengajak seluruh pegawai yang pernah bekerja di Pangkalan Berandan untuk memperbaiki keadaan. Usaha yang cuma bermodalkan semangat perjuangan tanpa didukung oleh sarana dan fasilitas yang memadai akhirnya menemui kegagalan.

 

Pasca Bumi Hangus, Puing-puing berserakan

Keadaan seperti itu terbengkalai hingga beberapa tahun, walau beberapa Pejabat Pemerintah RI seperti Komisi-komisi DPR, Menteri-menteri yang datang menunjau pada waktu itu dengan dalih memikirkan masa depan Perusahaan Tambang Minyak Pangkalan Berandan, namun hasilnya tetap saja NIHIL, kedatangan mereka disambut dengan penuh harapan akan pembangunan Tambang Minyak akan tetapi begitu mereka kembali keadaanpun mejadi sepi lagi, apa yang telihat disana, selain puing-puing besi tua yang berserakan dan gubuk-gubuk liar yang dibangun oleh rakyat sementara menunggu Perusahaan itu aktif kembali .. !!

Keadaan semacam itu berlangsung terus hingga datang Agresi Militer II Pihak Belanda, tanggal 19 Desember 1948. kembali demi mencegah tambang minyak agar tidak dikuasai oleh Pihak Belanda, Pejuang Republik Indonesia di Pangkalan Berandan terpaksa untuk kedua kalinya membumi hanguskan ladang Minyak kecintaan mereka.

Maka perusahaan Tambang Minyak Pangkalan Berandan kembali menjadi Puing puing berserakan. Pangkalan Berandan dengan demikian mengalami 3 (tiga) kali pembumi hangusan ( Pertama oleh Belanda menjelang Pendudukan Jepang, kedua oleh Pihak Republik saat Agresi-I Militer  Belanda dan yang ketiga juga oleh Pihak Republik saat Agresi-II Militer Belanda). Kegiatan Perminyakan di Sumatera Bagian Utara masa itu menjadi terpusat pada PERMIRI di Langsa, Aceh.

PERMIRI (Perusahaan Minyak Republik Indonesia) Aceh, dengan Kilang Minyak yang mencapai kapasitas 40 ton per hari, sangat membantu perjuangan bangsa Indonesia di Sumatera Utara dan sekitarnya. Produksi minyak bumi dari PERMIRI itu dihasilkan dari Lapangan Minyak Rantau, Paluh Tabuhan, Rantau Panjang, Peurlak, Juluk Reuyeuk Darat, Telaga Said, Arubay Oebong, Pase dan Serang Jaya.

Kilang di Langsa ini didirikan pada tahun 1943, pada waktu itu Kilang di Pimpin oleh 3 (tiga) pegawai Jepang, yang dikepalai oleh seorang Letnan II Angkatan Darat Jepang dan 3 orang lulusan Sekolah Tambang Minyak Pangkalan Berandan (Nampo Sekyu Kagyo Gakko). Kilang ini berlokasi tersembunyi di Kebun Karet Paya Beuyok, agar Pihak sekutu tidak mengetahuinya.

 

 

 

 

Perjuangan NRI Di sumatera barat

  1. 1.      Menjaga Batas Renville/Insiden Tapakis


Para pimpinan di Sumatera yang terpusat di Bukittinggi sudah memperkirakan akan meletusnya kembali peperangan dan Belanda akan mengkhianati Perjanjian Renville yang disahkan pada tanggal

 17 Januari 1948,

  1. 2.     yang kemudian dikenal dengan Agresi Militer Belanda II.
    Pada hari Sabtu pukul 23.30 Wib

 

 

Perjuangan NRI Jambi at Kuala Tungkal

PERIOD OF 1948

A. Dutch navy Tungkal Often Go Into River While Doing shooting

On June 4, 1948, Patrol Boats / Speed ​​Boat Navy Tungkal Dutch entered the river, shooting at the port and the boarding of the TNI in the way of prosperity, contact this gun running dive 1 (one) hour. In this battle we killed a Navy named Private AL. A. Mana. Viewing from the harbor shore land army / navy and army reserve to fight a very persistent, Patrol Boats Dutch retreated to open sea.

On July 20, 1948, the Dutch warship reentered Tungkal river, from the sea is warship firing kepertahanan Army / Army and the Army / Navy (judging by the defense now Army / Army and the Army / Navy Ancol Beach in coastal areas). In the battle this fall on the Army / Army Private A. Kadir Shawwal and in the army / navy Private Basri Sete, for 2 (two) hours Trenches coastal regions III to Household of King Ulu trench I continue bombarded by cannon fire and mortar and other automatic weapons.

 

 

the Djokjakarta  Set stamp,80 cent borobudur stupa design, mirror image stamp. All value (60 cent  RI flag

and 80 cent- borobudur stupa) exist in several slightly different colour shade. the postally used 50 cent  found in june,15th ,1947 cds Jakarta and the 80 cent in 11.7.47 cds Djakarta.

 

the extreme  rare (RRRRR)  on money orde fragment of Middle Sumatra Local Repoeblic Indonesia stamp, machinal type Rep.Indonesia ,used cds bagan siapi-api, only two exist, one in Den Haag musem Mr Ricardo Collection off cover blocktwo stamps, an this Dr Iwan collections.

 

The Dutch East Indies Colony (present day Indonesia) was occupied by Japan during WW II and afterwards Indonesian rebels under Sukarno and Suharto established an independence of sorts.

In 1947

 the Dutch initiated Operatie Product (“Operation Product”), it’s Politionele acti (“Police Action”) to recapture Indonesia. A key to Operation Product was the elite Para Combat Group.

In the broad daylight of December 19, 1948,

 a force of 320 Dutch Commandos parachuted at 3000 feet from C-47 transports into Maguwo airport outside of the rebel capital of Jakarta.

The force then proceeded to capture the stunned Indonesian rebel government including Sukarno with little resistance. Ten days later the force parachuted into the vitally important Djambi oilfields on Sumatra. Less than a week passed and the commandos made a third jump on January 5, 1949 into the Rengat and Ajer Molek oilfields.

After serving as something of a fire brigade the Para Combat Group made a fourth jump in March on the southern part of the island of Java.

These operations were the first time that paratroopers had been used in combat since WW II by any country and the raids had been textbook. Sixty commandos lost their lives in combat and accidents during this time period and all of their objectives were met. This severely demoralized the Indonesian forces, but United Nations diplomatic intervention prevented further action. The Netherlands had a total of over 120,000 soldiers and sailors who served in Indonesia 1945-1949. Of these 4,751 were killed.

On December 27, 1949

 the Dutch government transferred sovereignty to Indonesia and the Para Combat Group disbanded early in 1950.The unit was reformed in the Netherlands

 in July 1950

as the Korps Commandotroepen (Corps of Commando-troops). They are better known by the acronym KCT. In its new name it has seen combat service in Korea, held the line with NATO during the Cold War, and served on peacekeeping duties in Suriname, Lebanon, the Sinai, Haiti, and Kosovo. They still wear the Green Beret.


{1946-1950}

Langka banget ngeliat foto RTO TNI jaman perang kemerdekaan

 

 

 

 

Dr iwan picture in 1948(3 years old) at Kali Ketjil behind Tanah Kongsi market Padang city west sumatra,(1) alone (2) with Mother Diana lanny and brother Edhie,sister Elina and Erlita this pictures had  taken by his father Djohan oetama,have given to grandpa Gho Kim thian, after the war Dr iwan found this pictures in the cupboard and keep until now.

 

 

Source

http://trimudilah.blogspot.com/2010/09/abdul-qahhar-mudzakkar-sang-patriot.html

Untuk membantu para pejuang di wilayah Indonesia Timur yang sedang mengadakan perlawanan terhadap penjajah Belanda.

 

Letnan Kolonel Abdul Qahhar sebagai komandan TRIPS merangkap sebagai komandan KGS (Kesatuan Grup Seberang), pada tahun 1946 awal mengirimkan ekspedisi tenaga pejung dari Jawa ke Sulawesi dan juga ke daerah-daerah Indonesia Timur lainnya. Sehingga di Sulawesi pada tahun 1947 sudah terorganisir empat batalyon pejuang yang dipimpin oleh Kaso Abdul Gani, Andi Selle, Andi Sose dan Arief Rate. 

Di awal tahun 1948

metode pengiriman tidak lagi berombongan tetapi dilakukan perorangan, berdua atau dalam kelompok kecil

 

January 1948

Soon after the military operation, the United Nations became involved, leading to the announcement of a ceasefire in January of 1948,

soon followed by a formal armistice. As a consequence, what was previously considered to be an internal Dutch affair now took on an international dimension

the UN Security Council ordered a cease-fire and established a committee to broker a truce and a renewal of negotiations. The Indonesian Republic nominated Australia to sit on that committee.

 

The committee produced the Renville Truce Agreement of January 1948..

ILLUSTRATION OF THE MEETING AT HOTEL DES iNDES JAKARTA BETWEEN REPOEBLIK iNDONESIA AND DUTCH DELEGATION UNDER KTN SUPERVISION.

 

ILLUSTRATION OF HAJI AGUS SALIM AND WIFE JOINED THE RESEPTION AT HOTEL DES INDES JAKARTA

 

In 1948

A UN ‘Committee on Good Offices’ acted as an intermediary but could not prevent Dutch suspicions of the Republic’s intentions leading to a second military operation in 1948. Once again the UN intervened and this time a UN Commission for Indonesia (UNCI) was set up with powers to prepare for the transfer of sovereignty.

 

January,1st.1948

Koeala Leidong emergency Notes

 


2.500 (Doea Riboe Lima Ratoes) Roepiah, 1 Januari 1948 (KUKI H-604)

 

 

Hatta and abdul kadir during Kaliurang conference in 1948

 

 

 

 

 

 

 

Pontianal city canal in january 1st 1948

 

 

 

 

Native Malay  bouse

and

 

 pontionak harbor in 1948other place

 

Katen Village in January,1st.1948

 

 

Local Atjeh Paper mnoeny in January 1948

January,2nd.1948

 

Quotations (excerpt) Resident Assessment NRI West Sumatra

Bukittinggi 2 January 1948

Resident OUR WEST SUMATRA

Considering that the necessary renewal of the appointment of permanent purveyor of State revenues that are in a financial environment and the residency of western Sumatra, Given Bb 10 843

SETTING While repeal regulations that conflict with this ketapan, depositor is required on the list attached herewith, to deposit the reception environment of the West Sumatran residency to the State Treasury (helper).

A copy of this ordinance be sent to:

(1) PT (Excellency Mr.) State Commissioner of Financial Affairs in London. (2) PT Sumatera Province Governor in the United Kingdom (3) PT Sumatera Province Chief Financial Officer at Bukit Tinggi (4) PT Head Office of State Finance settlement Sumatra Province (5) PT Head of Audit General of West Sumatra Province (6) PT Head Office of State Finance Sumatra settlement in New York City (7) PT Head Office Finance Department Resident in Bukittinggi West Sumatra (8) PT Supervisor PTTT Central Sumatra Bukittinggi (9) Supervisory PTT PT Sumatera center in New York City (10) PTT Head Post Office in London (11) Head Post Office in Pajakumbuh (12) PT Head Post Office in Padang Pandjang (13) PT Head of the State Treasury in London (14) PT Chief Officer of West Sumatra to be understood and passage to those declared to be known and in Pedomani.

Same sound with the list above

Head Office of the State Money Calculation

Signed by (DTO)

Boerhanoeddin

LIST OF APPENDICES BESLIT resident of West Sumatra 1948 NO DATE 2 NAURI BT/XII/2/10

(1) purveyor: Gripir District Court in Boekittinggi  City

(2) Type the paid-up: Reception following provisions (beslit) etc.

(3) Time to deposit: No later than the 10th of each month cash deposit: Bukittinggi

 

This quote is used sent without postage stamps from the stamp Duty-Free Service department Affairs Office of the affairs of state resident Calculation Money WEST SUMATRA (round stamp),

 there is no stamp Postage, possibly delivered by a courier. (Collection of rare, important to history because of the financial system known residency Sumatra

Sumatra province west and residing in London as well as the head post office that oversees all areas of the republic in western sumatera Bukittinggi, Pajakumbuh and field length, while the post office in Padang in accordance with agreements under the NICA lingarjati emarkasi boundary line in Lubuk Alung)

original info:

Kutipan(Petikan) Ketetapan Residen NRI Sumatera Barat

Bukittinggi 2 januari 1948

KAMI RESIDEN SUMATERA BARAT

Menimbang bahwa perlu dilakukan pembaruan penunjukkan penyetor tetap penerimaan Negara yang mengenai dan berada dalam lingkungan keuangan keresidenan Sumatera barat, Mengingat Bb 10843

MENETAPKAN Sambil mencabut peraturan yang bertentangan dengan ketapan ini , diharuskan penyetor yang dimaksud pada daftar terlampir bersama ini,melakukan penyetoran dari penerimaaan dilingkungan keresidenan sumatera Barat kepada Kas Negara (pembantu).

Salinan ketetapan ini dikirimkan kepada:

(1) P.T.(paduka Tuan) Komisaris Negara Urusan Keuangan di Bukittinggi.(2) PT Gubernur Provinsi Sumatera di Bukittinggi(3)PT Kepala Pejabat Keuangan Provinsi Sumatera di Bukit Tinggi(4) PT Kepala Kantor Pemberesan Keuangan Negara Provinsi Sumatera(5)PT Kepala Pemeriksa Keuangan Umum Provinsi Sumatera Barat(6)PT Kepala Kantor Pemberesan Keuangan Negara Sumatera di Bukittinggi(7)PT Pimpinan Bagian Keuangan Kantor Residen sumatera Barat di Bukittinggi(8) PT Pengawas PTTT Sumatera Tengah di Bukittinggi(9)PT Pengawas PTT Sumatera tengah di Bukittinggi(10) PTT Kepala Kantor Pos di Bukittinggi(11 )Kepala Kantor Pos di Pajakumbuh(12)PT Kepala Kantor Pos di Padang Pandjang(13)PT Kepala Kas Negara di Bukittinggi(14) PT Kepala Pejabat Sumatera Barat untuk dimaklumi dan petikan kepada yang berkepentingan untuk diketahui dan di Pedomani.

Sama bunyinya dengan daftar yang tersebut diatas

Kepala Kantor Urusan Perhitungah Uang Negara

Ditanda Tangani Oleh(DTO)

Boerhanoeddin

DAFTAR LAMPIRAN BESLIT RESIDEN SUMATERA bARAT TANGGAL 2 JANUARI 1948 NO BT/XII/2/10

(1)Penyetor : Gripir Pengadilan Negeri di Bukittinggi

(2)Jenis yang disetor penerimaan berikut dengan ketetapan(beslit) dsb

(3) Waktu menyetor: Paling lambat tanggal 10 tiap bulan Kas penyetoran: Bukittinggi

Kutipan ini dipergunakan dikirim tanpa prangko stempel Dinas Bebas Bea dari stempel dinas Kantor urusan Urusan Perhitungan Uang negara RESIDEN SUMATERA BARAT(stempel bulat), tidak ada stempel Pos,mungkin diantar oleh kurir.(koleksi langka ,penting untuk sejarah karena diketahui sistem keuangan keresidenan Sumatera barat dan provinsi sumatera yang berada di Bukittinggi serta kepala kantor pos yang mengawasi seluruh daerah republik di suamtera barat Bukittinggi,Pajakumbuh dan padang Panjang, sedangkan kantor pos Padang dibawah NICA sesuai dengan perjanjian lingarjati batas garis demarkasi di Lubuk alung)

 

 

 

 

 
 

 

1948
Sukarno and GOC member Thomas Critchley

 

 
July 1948
GOC members with Sukarno and Hatta

 

 

January 1948
Renville conference

 

 

1949 Bangka
G
ood Offices Committee (GOC)
meeting with the exiled Indonesian government leaders

 
 
 
 
 
 
 

 

January,7th.1948

the rare Change of adress stationer dancer 2 cend card send from  soerabaia to Malang

 

 

 

January,10th.1948

 

Bung Karno caricature in January 1948

JANUARY,11TH.1948

 

The primemenister of NIT Anak Agung Gde agung  arrived at Kemayoran airport jakarta “Disambut” NRI menistry Moh,Natsir (two photos)

 

and the sametime vice Presiden Moh, Hatta  and St Sjahri arrive at Kemayoran from their vist abroad.(two photos).

 

and afetr that  Vice Presiden Moh.Hatta fly to Jogjakarta, look the illustration when he arrived at Maguwo jogya airport ,the picture  of his wife Rahmi Hatta with the eldery child Muetia Hatta(three photos)

January,12th.1948

 

The earliest used sumatra local repoeblik indonesia revenue  f 75 single label fragment,the latest 9/9.48 , the biggest variation collections(complete info only for specialist revenue collector and prmium member only)and the

 

 

 

January,13th.1948

IKW-Ikatan Warta Harian Jakrta(Newspape Organisation)  had protest  pembreidel(stop circulation) of berita Indonesia newspaper to KTN komisi Tinggi National (high national commision)

January,15th.1948

The Aceh Government issued Soekarno papermonery Rp.5.-(very rare collections)

 

 

 

Koeala Leidong emergency notes

 


5.000 (Lima Riboe) Roepiah, 15 Januari 1948 (KUKI H-605)

January 17th.1948

 

Renville agreement under UN auspices draws a ceasefire line favorable to Dutch.look the pictures of Indonesian Delegation during renville meeting ( two illustration)

The Renville Agreement which sign after the fourth meeting between  NRI delegetion,Dutch delegation and Dewan keaman Komisi tiga negara(KTN on Thre tsate Commision from United Nation),look two illustration,( complete document,only for premium member.please subscribed via comment)

Setelah Persetujuan Renville tanggal 17 Januari 1948, terciptalah Garis Van Mook. Di sekitar garis tersebut terdapat Polisi Keamanan yang mengawasi bila terjadi pelanggaran.

PERISTIWA PENGRUMASAN

Pada saat Perjanjian Renville sudah mendapat kepususn tanggal 17 januari 1948, salu akibatnya adalah Penghijarahan Kantong-kantong Tentara , maka pada suatu kampung Pengrumasan (daerah Gunung Cepu) terjadi perundingan sesuatu golongan dimana diantaranya dikunjungi oleh Hisbullah dan Sabillah. Diantara mereka yang hadir terdapat  juga orang seperti Oni, Kamran dan Nurlubis.

OPINI YANG TERDAPAT DALAM PERUNDINGAN INI TENTANG HASIL Perjanjian “Renville” ialah bahwa Rakyat Jawa Barat “mentah-mentah” “overgeleveerd”(menentang?)  terhadap kekuasaan Penjajah.

Tapi meskipun demikian mereka merasa perlu untuk tidak mengososngkan daerah Jawa barat, dari suatu Pemerintahan bukan Penjajah .

Disini Nurlubis mengemukakan amanat Kartosuwirjo, dengan pembentukan : Negara  Islam “ nya,tetapi saran tersebut tidak dapat diterima oleh kebanyakan Hadirin, sebab hal itu akan menyebabkan ada “double staat”(Dua Negera) ata keadaan Negara didalam lingkungan Republik Indonesia.

Pendapat ini tidak sedikit membuat Nurlubis Cs marah, dan ide Negara Ilsam itu akhirnya dipaksakan untuk diterima.Salah satu program perundingan di “Pengrumasan” kemudiannya adalah mencegat Tentara yang Hidjrah melalui darat dan dan meminta senjatanya.

(kempen 1955)

Info Kiai Jusuf Taujuri Tentang Kartosuwirjo

Waltu zaman “Renville” Tentara dihidjarkan ke Djokja, maka anggota-anggota Badan Perjuangan dan Sabillah yang tidak ikut Hidjarah, menarik diri dan berkumpul digunung Cepu.Waktu itu Kartosuwirjo juga mengajak saya lagi untuk memproklamirkan NII (Negara Islam Indonesia) , tetapi saya tetap menolaknya.

Tentang ide DI (Darul Islam) bagi Kartosuwirjo , bukang suatu barang baru atau kebetulan saja. Ia sudah memikirkannya sejak duhulu. Dan bila ada pihak yang mengatakan tindakan Kartosuwirjo itu adalah disebabkan beberapa pertentangan antara beberapa pihak semasu permulaan proklamasi adalah tidak benar.

Barangkali orang ingin thau mengapa Kartosuwirjo banyak menaruh perhatian kepada saya. Ini adalah tidak lain karena dilihatnya saya memiliki banyak pengaruh di wilayah Priangan Timur. Dan bila menuruti ajakannya gerak Darulam akan menjadi kuat.Tapi dengan sikap saya yang tetap berdiri dibelakang Proklamasi kemerdekaan 19 Agustus 1945 dengan dasar kehidupan Panca Sila , hal ini merupakan haling besar.Kartosuwirjo selalu berusaha selalu bersuha untuk menghacurkan saya.Ini terbukti dengan serangan=serangannya yang sudah kurang lebih 30 kali yang ditujukan kepada saya.Perjuangan Gunung Cepu itu disokong oleh Pemerintah di Djokja.

Kemudian Gunung Cepu dapat diterobos oleh Tentara Belanda, sehingga pasukan Perjuangan terpecah dan terpencar keberbagai tempat.Sesudah itu saya tidak mendengar lagi mengenai Kartosuwirjo.

(kempen 1955)

Info Kiai Jusuf Taujuri Tentang Kartosuwirjo

Waltu zaman “Renville” Tentara dihidjrahkan ke Djokja, maka anggota-anggota Badan Perjuangan dan Sabillah yang tidak ikut Hidjarah, menarik diri dan berkumpul digunung Cepu.Waktu itu Kartosuwirjo juga mengajak saya lagi untuk memproklamirkan NII (Negara Islam Indonesia) , tetapi saya tetap menolaknya.

Tentang ide DI (Darul Islam) bagi Kartosuwirjo , bukang suatu barang baru atau kebetulan saja. Ia sudah memikirkannya sejak duhulu. Dan bila ada pihak yang mengatakan tindakan Kartosuwirjo itu adalah disebabkan beberapa pertentangan antara beberapa pihak semasu permulaan proklamasi adalah tidak benar.

Barangkali orang ingin thau mengapa Kartosuwirjo banyak menaruh perhatian kepada saya. Ini adalah tidak lain karena dilihatnya saya memiliki banyak pengaruh di wilayah Priangan Timur. Dan bila menuruti ajakannya gerak Darulam akan menjadi kuat.Tapi dengan sikap saya yang tetap berdiri dibelakang Proklamasi kemerdekaan 19 Agustus 1945 dengan dasar kehidupan Panca Sila , hal ini merupakan haling besar.Kartosuwirjo selalu berusaha selalu bersuha untuk menghacurkan saya.Ini terbukti dengan serangan=serangannya yang sudah kurang lebih 30 kali yang ditujukan kepada saya.Perjuangan Gunung Cepu itu disokong oleh Pemerintah di Djokja.

Kemudian Gunung Cepu dapat diterobos oleh Tentara Belanda, sehingga pasukan Perjuangan terpecah dan terpencar keberbagai tempat.Sesudah itu saya tidak mendengar lagi mengenai Kartosuwirjo.

(kempen 1955)

Hasil Interview Pedagang S didaerah Darul Islam Tentang Kartosuwirjo

Pada masa sebelum adanya penyerahan Kedaulatan saya menjalankan perdagangan didaerah Sealatan Tasikmalaya, yang saya ketahui tentang Darul islam hanya sebagian saja. Sesudah gunung Cepu didobrak Tentara Belanda , gerombolan Kartosuwirjo pindah kedaerah Leuwisari / Cigalontang (daerah tasikmalaya).Tempat inilah yang apa yang dinamakan Medinah.

Kdudukan Kartosuwirjo saat itu tidaklah didsea Tjidugaleun, Pengertia semula DI bukanlah Darul Islam , tetapi hanya sebagai penunjuk pembagian daerah

 dimana D ( daerah) I ( Satu). Merupakan daerah yang dikuasai oleh Barisan Perjuangan Republik Indonesia.

(Kempen 1955)

January 21th.1948

Dutch found “Negara Madura” government on Madura.

January,22th.1948

Berita Indonesia newspaper get permission to circulate again

 

January 23th.1948

Sjarifuddin resigns as Prime Minister; the “Left Wing/Sayap Kiri” parties go into opposition.Sukarno appoints Hatta to head an emergency cabinet answerable to President.Dutch organize “Daerah Banjar” government on Kalimantan. Republican forces under Hasan Basry continue fighting from the countryside.

The Renville agreement called for a truce along the so-called “Van Mook line”. The original draft did not even mention the Republic. Amendments were added that included mention of the Republic of Indonesia after the United States applied pressure on the Dutch, and it was only then that the Indonesians agreed.The PNI, Masyumi, and Tan Malaka all opposed the Renville agreement.

January,24th,1948

 

The Java Banaran village chief(kepala desa)’informed letter,”Surat keterangan” about the owner of Radio Erres want ot sold the radio at Solo,with rare NRI Village’s cheaf official stamped,

 

 

January,25th.1948

separatist political ranglkaian Netherlands in an attempt to cripple the position of the Republic of Indonesia on the island of Madura is propaganda by causing a psychotic attack (angstphsychose “against what they say” the occupation of the Republic “that madura” dianak-tirikan ‘ step son by the Republic, which raised the “instict tot zelf behoud” desire to set himself an incentive to secede from the republic of Indonesia. With this trick, the Dutch tried to lure people Harti madura to set up a “State of Madura ‘own. on January 25, 1948 Elections were held in Madura people to choose the form of the State of Madura and the dated 20mPebruari keputusan WTM 1948 came the letter that recognizes the Madurese as the Netherlands. shown in the picture below Walinegara Madura tjakraningrat beside Van der PLaas and Geral Majoor Baay

Suatu rangkaian politik separatis Belanda dalam usahanya melumpuhkan kedudukan Republik Indonesia ialah propagandanya di Pulau Madura dengan menimbulkan suatu serangan psikotik(angstphsychose” terhadap apa yang mereka katakan”penjajahan Republik” bahwa madura “dianak-tirikan’ oleh Republik,sehingga timbul “instict tot zelfbehoudZ” keingingan mengatur sendiri  yang menjadi pendorong untuk memisahkan diri dari republik Indonesia. Dengan muslihat demikian,belanda berusaha memikat harti rakyat madura supaya mendirikan “Negara madura’ sendiri. pada tanggal 25 Januari 1948 di Madura diadakan Pemilihan rakyat  untuk memilih bentuk Negara bagi Madura dan pada tanggal 20mPebruari 1948 datanglah surat keputudsan WTM Belanda yang mengakui Madura sebagai . Tampak pada gambar dibawah ini Walinegara Madura Tjakraningrat disamping Van der PLaas dan geral majoor Baay.

 

January,27th,1948

PIM-partai Indonesia Merdeka(Indonesia Independence Party) Jakarta branch had protest to KTN  in order to off the forbiden to meeting(mencabut larangan berkumpul)

Koeala Leidong emergency notes

 

 

10.000 (Sepuluh Ribu) Rupiah, 27 Djanuari 1948 (KUKI H-606)

January29th.1948

(a)the earliest used single label local sumatra  green paper revenue f 75,- the latest  30/6.48 many colour variations.

 

 

February 1948

After several month In aceh,The Young_Gouvernue North Zsumatara Mr. SM Amin in february 1948 was appointed as the “Hakim Pengadilan tinggi” at Bukittinggi.

(1)Sjahrir forms PSI (Partai Sosialis Indonesia), supports Sukarno.”Left Wing” under Amir Sjarifuddin renames itself People’s Democratic Front (Front Demokrasi Rakyat). Sjarifuddin criticizes the Renville agreement.Col. Nasution leads Siliwangi division out of West Java to Central Java

(2)The Dutch blockaded the areas under control of the Republic of Indonesia around this time, causing shortages of food and medicine.
(3)Provisional 50 Rupiah note for “Daerah Banten”, Republik Indonesia, 1948.

Local papermoney Mandat Asahan East Sumatra

 

Sign by Usman J and Abdullah Etli

 

25 Rupiah – Lintang IV Lawang District – Pendopo 17-1-1949

 

 

50.000 Rupiah – Asahan Regency – Special Mandate – April 1948

 

 

50 Rupiah – Palembang District – 1-8-1947

 

Local NRI Djambi coupon one roepiah  paper money in 1948

February,1st.1948

(a)GPRI_Gerakan Plebisit RI founding lead by Mr Ali Budiardjo.

(b) The rare Official NRI Aceh newspaper “WARTA MINGGOEAN”WEEKLY PAPERS

SIXTH INDONESIAN CABINET;

Prime minister: Vicel President Hatta, interior minister (Dr Sukiman Wirjosandjojo, foreign minister (Haji agus sakim), the Minister of Finance (Mr.AAMaramis), Justice Minister (Mr Soesanto Tirtoprodjo), Kemakmoeran (Mr Sjafruddin Prawiranegara) <Stock people food (Ignatius zJosef Kasimo), Health (Dr Johannes Leimena), Teaching, education and kedudayaan (Mr Ali Sastroatmidjojo), Lighting (Mohamad Natzir), Labour and Social Affairs (Koesnan), with establishment and Youth (Soepebo), Transportation (Ir Raden Djoeanda), Public Works ad interim (Ir.r.Djoeanda), Religion (Kiai Haji Masjkoer) <Ad Interim Defense (Drs Moh.Hatta) and non-portfolio Minister (Hemangkoe Boewono IX.

LAW ON THE SELECTION OF TEMPORARY MEMBERS OF THE HOUSE OF REPRESENTATIVES Atjeh

PRESIDENT AND VICE PRESIDENT mourn the demise GANDHI

1900 FORCES OF THE REPUBLIC OF DATE 3 FEB. WILL DIKUMPULKAN.Medan 01/31/48. Major Jnedral Djatikoesoemo Republic, komadan divis VTN 1 that since the need to implement the cease-weapon carriage dasn Forces of the Republic of the area supervised by the Dutch in West Java tealh come to visit the area yesterday afternoon and arrived back in Surabaya, will soon depart the aircraft Dakota USA back to Djokja, alleged today akn back to Suarbaya. More than 1900 troops Bandung rumored that the delivery of the Battalion III yangterkenal republic under the leadership of captain Ahmad Wiranata Koesoema Tuesday, February 3, will be collected.

THE MINISTER OF THE REPUBLIC fly to dJOKJA. Djkarta 01/31/48. This morning the Minister of the Republic is now in ZJakarta tealh went to Jogjakarta with an aircraft and Committee Services Offers both, participated in a plane itutermasuk nachoda ship visit to Djokja Renville participate. Among the authorities of the Republic there are parents Sjarifuddin Prawiranegara Moh.Roem Leimena, H. Agus Salim and Mr. Tamsil.

TRANSFER OF FORCES OF THE REPUBLIC.

Djokja 31/01/48. On removal of troops from the West Java region, Aneta pasuka it proclaims that as many as possible will be transported by train. Now they are transported to the place-Temat located along the railroad as Tjiandjoer, Padalarang and Poewkarta. According to Radio Hilversum, the place is going to gather THI 5000 soldiers, from here they will be transported to Tjirebon and by boat departing from the stricken area Repoeblik.Pasukan Tasikmalaja stricken republic would have to come by train. Tjiandjoer removal of troops expected to be completed by February 1 to come.

After PLACE OF NEGOTIATIONS, Djkarta 01/31/48. Merdeka kalanggan obtain news from the always reliable, that the republic delegation has put forward the proposal that negotiations be held alternately in New York after 14 days and in Jogjakarta. Special Committee of Good Offices tealh objected to it because of how it will complicate the work of negotiating a fixed panitia.Suatu place and satisfactory for both parties still sought. Furthermore, the Free Daily paniteraan proclaim that the republic will be entirely pndah delegation from New York to Djokja.

originalinfo

KABINET INDONESIA KEENAM;

Perdana menteri: Wakiol Presiden NRI Hatta,Menteri dalam negeri(Dr Soekiman Wirjosandjojo,Menteri luar negeri(Hadji agus sakim),Menteri Keuangan(Mr.A.A.Maramis),Menteri Kehakiman(Mr Soesanto Tirtoprodjo),Kemakmoeran(Mr Sjafruddin Prawiranegara)<Persediaan Makanan rakyat(Ignatius zJosef Kasimo),Kesehatan(Dr Johannes Leimena),Pengajaran,pendidikan dan kedudayaan(Mr ZAli Sastroatmidjojo),Penerangan(Mohamad Natzir),Perburuhan dan Sosial(Koesnan),Pembanguna dan Pemuda(Soepebo),Perhubungan(Ir Raden Djoeanda),Pekerjaan Umum ad interim(Ir.r.Djoeanda),Agama(Kiai Hadji Masjkoer)<Pertahanan ad Interim (Drs Moh.Hatta) dan Menteri non portofolio(Hemangkoe Boewono IX.

UNDANG UNDANG SEMENTARA TENTANG MEMILIH ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN ATJEH

pRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN BERDUKACITA ATAS KEMANGKATAN GANDHI

1900 PASUKAN REPUBLIK TANGGAL 3 FEB. AKAN DIKUMPULKAN.Medan 31/1/48. Jendral Major Republik Djatikoesoemo ,komadan divis VTN 1 yang berhubung perlunya melaksanakan Gencatan sejata dasn pengangkutan Pasukan Republik dari daerah yang diawasi oleh Belanda di Jawa barat tealh datang untuk mengunjungi daerah tersebut dan kemarin sore telah tiba kembali di surabaya ,segera akan berangkat dengan pesawat terbang Dakota USA kembali ke Djokja, diduga hari ini akn kembali lagi ke Suarbaya. Lebih lanjut dari Bandung dikabarkan bahwa 1900 pasukan republik diantarnya Batalion III yangterkenal dibawah pimpinan kapten Ahmad Wiranata Koesoema hari selasa tanggal 3 pebruari akan dikumpulkan.

Para Menteri republic Indfonesia terbang Ke Djokja Dajkarta 31.1.48.

Pagi hari ini para Menteri Republik yang kini berada di ZJakarta tealh bertolak ke Djokjakarta dengan sebuah pesawat terbang dan Panitia Penawaran Jasa baik,turut serta dalam pesawat itutermasuk nah=achoda kapal renville ikut melawat ke Djokja. Diantara para pembesar Republik terdapat tua Sjarifuddin Prawiranegara, Moh.Roem<Leimena,H.Agus salim dan Mr Tamsil.

PEMINDAHAN PASUKAN REPUBLIK. Djokja 31/1.48. Tentang pemindahan pasukan TNI dari daerah Jawa barat, Aneta mewartakan bahwa pasuka itu sebanyak mungkin akan diangkut dengan kereta api. Kini mereka diangkut ketempat-temat yang terletak disepanjang jalan kereta api seperti Tjiandjoer,Padalarang dan Poewkarta. Menurut Radio Hilversum,ditempat tersebut akan berkumpul 5000 prajurit THI, dari sini mereka akan diangkut ke Tjirebon dan dengan kapal kedaerah Repoeblik.Pasukan yang berangkat dari Tasikmalaja akan di datangkan kedaerah Repoeblik dengan kereta api. Pemindahan pasukan dari Tjiandjoer diharap akan selesai tanggal 1 pebruari yang akan datang.

USAI TENTANG TEMPAT PERUNDINGAN,Djkarta 31/1/48. Surat kabar Merdeka memperoleh kabar dari kalanggan yang senantiasa dapat dipercaya, bahwa delegasi Repoeblik telah mengemukakan usul  supaya perundingan diadakan berganti-ganti sesudah 14 hari di Djakarta dan Di djokjakarta. Panitia Penawaran Jasa Baik telah berkeberatan terhadap hal itu karena cara itu akan menyulitkan pekerjaan  panitia.Suatu tempat perundingan yang tetap dan memuaskan bagi kedua belah pihak masih terus dicari. SElanjutnya Harian Merdeka mewartakan bahwa ke paniteraan delegasi Repoeblik seluruhnya akan pndah dari Djakarta ke Djokja.

 

 

 

 

Februari 1948

kegiatan Masyumi di Jawa Barat dibekukan dan diganti dengan Majelis Umat Islam dan mengangkat Kartosuwiryo sebagai imam dari Negara Islam Indonesia (NII). Kartosuwiryo juga membentuk Tentara Islam Indonesia(TII).

 

February,2nd.1948

 

PM Moh Hatta,dr Soekiman,H.A.Salim, Mr Soesnato tirtoprodjo,Mr A.A.Maramis,Mr Sjafroeddin Prawiranegara,J.Kasimo,Mr Ali sastroamidjojo, Dr J.Leimena,K.H.Maskoer, Ir Djoeanda, Hemangkoeboewono IX

 

NRI Bung Hatta Cabinet in February,2nd.1948

 

Moh Roem pictures in February 1948

February,4th.1948

Jakarta had choosed thier  “perwakilan” to join West Java conference R.sujoso,Harun Alrasjid and R.Abunjamin.

February ,6th.1948

 

NRI Passport no.0028 President of the Republic of Indonesia dated February 6, 1948, the opium smuggling trio dihunakan RI (Kamajaya, Tonny Subeno and Wen)

 

, was not dberlaku in singapore, so wen Tonny was arrested and several months of languishing in prison, but they managed to RI baik

 

.Markas opium smuggling in Mitre Hotel, Kiliney Road, Singapore (4 photo illustration), while also H. Karkono involved in smuggling opium Partokusumo RI, belaiu then Assistant Ministry of Finance in Singapore, under the coordination of former Ambassador Mukarto Notowidigdo large and Foreign Minister in charge to smuggle the opium. (apparently correct RI for the state Treasury to smuggle opium, as alleged in the Dutch newspaper in 1947)

original info:

Paspor NRI no.0028  Presiden Republik Indonesia tanggal 6 pebruari 1948, yang dihunakan tiga sekawan penyeludupan candu RI (Kamajaya,Subeno dan Tonny Wen) , ternyata tidak  dberlaku di singapore, sehingga Tonny wen ditangkap dan beberapa bulan mendekam dalam tahanan ,tetapi mereka berhasil dengan baik.Markas penyeludupan candu RI di Mitre Hotel,Kiliney Road,singapore(4 illustrasi foto), selain itu juga H.Karkono Partokusumo  terlibat dalam penyeludupan candu RI tersebut,belaiu  saat itu Pembantu Kementerian Keuangan RI di singapura,dibawah koordinasi Mukarto Notowidigdo bekas Duta besar dan Menteri Luar negeri yang bertugas menyeludupkan Candu tersebut.(ternyata benar RI untuk keperluan Keuangan negara menyeludupkan Candu,seperti yang dituduhkan Belanda dalam surat kabar tahun 1947)

 

 

February,8th.48

rare republic stamp used  cds .8.2.48..djakarta (djokjakarta?)on fragment ,design young man with tranportations ,anniversary three years Indonesia Independence day,VERY RARE USED STAMPS

 

 

February,7th.48

The rare Change Of Adress card dancer 3 cent, postally  used  from Surabaya to Malang (this  old  nede.indie 1941 card still used in 1948 until 1949 at federaal state area-Dr Iwan Notes.)

 

 

February,9th.1947

The express independence anniversary postal stationer card 10 cent added java repoeblik Indonesia definitive stamp 40 cent, sen from Tjaroeban to  Modjokerto,with express stamped and sencore”telah ditilik” postmark.  and madioen without date cds as the legalized original card from madioen.

February,10th.1949

Pada tanggal 9 February 1948, bertempat dikampung Pamedusun, distrik Tjasajo  Tasikmalaya. Kartosuwirjo mengadakan konperensi pertama dimana sebagai acaranya ialah pelaksanaan Ideologi Ke-Islaman oleh bentuk partai dirubah dalam bentuk kenegaraan yang konkrit.

Organisasi-organisasi Islam dikoordinir dibawah badan yang bernama “ Majelis Islam “

(kempen 1955)

February,10th.1948

(a)The Renville ship departured Tanjung Priok

(b) three member of “Pasukan Berani Mati ” which throwed Granat get sentece to death at Dutch Justice court,and sevent other get to jail.

(c) the Pamphlet”Lelang Paksa” from Bukittinggi  stae Justice court(Pengadilan Negeri Bukittinggi)

 

 

 

 

Koela Leidong emergency note

 


10.000 (Sepuluh Ribu) Rupiah, 10 Februari 1948 (KUKI H-607)

 

 

 

 

February,15th.1948

The rare Straigth handstamp mark TASIKMALAJA , on used postal stationer overprint 5 cent on 3 1/2 cent card  send from tasikmalaya to Pengalengan (langstamped)

 

Koela Leidong emergency note

 


250.000 (Dua Ratus Lima Puluh Ribu) Rupia, 15 Februari 1948 (KUKI H-610)

February,17th.1948

The recieved  of Money (kwitansi) f 1000, for repaird the car,by Repoeblic indonesia Traficc organisation (Dians lalulintas Sumatera barat ,now LLAJR),free revenue,with rare official NRI stamped.

 

February,20th.1948

The people  who enter their name to be the member of GPRI -Gerakan Plebisit Republik Indonesia at Cilincing were arrest by the Dutch.

Februry,22th.1948

Koeala  leidong emergency notes

 


25.000 (Dua Puluh Lima Ribu) Rupia, 22 Februari 1948 (KUKI H-608)

 

 

February,26th-1948

The Dai Nippon Java Card used with ned.Indie Karbouw 5 cent stamps send from Bandung to Pengalengan,bandoeng the capital of Pasundan State of Federaal Indonesia.

 

February,28th.1948

Pada akhir February 1948 Kartosuwirjo mengada Konperensi kedua dengan Keputusan nahwa pada Bulan Maret 1948 “Majelis Islam “ sudah harus berdiri

 (kempen 1955)

March 1948
Peletakkan karangan bunga di pemakaman militer oleh Letnan Gubernur Jenderal HJ van Mook, Wali Negara Sumatera Timur Dr Mansur
March 1948

March,3rd.1948

Koeala Leidong emergy notes

 

 


50.000 (Lima puluh Ribu) Rupia, 3 Maart 1948 (KUKI H-609)

the picture of Pasar baroe Djakarta postal Office during in Repoeblik Indonesia,Abdoel Rahman (rare photo)

1 rupiah, 31 March 1948 (H-574)

 

 

ANZMY

BOYLW (highest observed number 051469)

1 rupiah, 1 April 1948 (H-577)

 

 

BOYLW (lowest observed number 069544)

CPXKU

2 ½ rupiah, 27 December 1947 (H-571)

 

 

ANZMY (2)

BOYLW (2)

CPXKU (2)

DQWJS (2, 3)

ERVIQ ?

2 Numbers 5½ mm high: ANZMY, DQWJS

3 Numbers 5 mm high: BOYLW, CPXKU, DQWJS

2 ½ rupiah, 20 May 1948 (H-578)

 

 

ERVIQ ?

FSUHO

GTTGM

HUSFK

IVREI

JWQDG

KXPCE

LYOBC

MZNAA (4)

4 There are large quantities of this combination available on the collectors market.

5 rupiah, 27 December 1947 (H-572)

 

 

ANZMY (5)

BOYLW (6)

CPXKU (5)

DQWJS (6)

ERVIQ (6)

FSUHO (6)

GTTGM (5)

HUSFK

IVREI

JWQDG

KXPCE (5,6)

LYOBC (6)

5 Numbers 5½ mm high: ANZLMY, CPXKU, GTTGM, KXPCE

6 Numbers 5 mm high: BOYLW, DQWJS, ERVIQ, FSUHO, KXPCE, LYOBC

5 rupiah, 31 March 1948 (H-575)

 

 

This 5 rupiah note has two different types.

A. Text above the signature on the obverse: “Residen N.R.I. Djambi” (first type)

MZNAA

NAMZZ

OBLYX

PCKXV

QDJWT

REIVR

SFHUP

TGGTN

UHFSL

VIERJ

WJDQH

XKCPF (highest observed number 00355)

Fake: MWFSL

B. Text above the signature on the obverse: “RESIDEN N.R.I. DJAMBI” (second type)

5 letters:

XKCPF (lowest observed number 06459)

YLBOD

ZMANB

6 letters:

AbNZMY

BcOYLW

CdPXKU

 

 

 

 

 

5 rupiah, 20 May 1948 (H-579)

 

 

 

DeQWJS (7)

EfRVIQ

FgSUHO

GhTTGM

HiUSFK

IjVREI

JkWQDG

KeXPCE (8)

LmYOBC

MnZNAA

NoAMZZ

OpBLYX

PqCKXV

QrDJWT

RsEIVR

StFHUP

7 There are large quantities of this combination available on the collectors market.

8 KlXPCE is not observed, however KeXPCE is known. Possibly the letter ‘e’ is used to avoid confusion between the letter ‘l’ or the number ‘1’.

10 rupiah, 27 December 1947 (H-573)

 

 

ANZMY

BOYLW

CPXKU

DQWJS

ERVIQ

FSUHO

GTTGM

HUSFK

IVREI

JWQDG

KXPCE

LYOBC

MZNAA

Fake: BOULW

10 rupiah, 31 March 1948 (H-576)

 

 

NAMZZ

OBLYX

PCKXV

QDJWT

REIVR

SFHUP (9)

9 There are large quantities of this combination available on the collectors market.

25 rupiah, 20 May 1948 (H-580)

 

 

ANZMY (10)

BOYLW

CPXKU

DQWJS

ERVIQ

FSUHO

GTTGM

HUSFK

IVREI

JWQDG

KXPCE

LYOBC

MZNAA

NAMZZ

OBLYX

PCKXV

QDJWT

REIVR

SFHUP

TGGTN

10 There are large quantities of this combination available on the collectors market

 

 

March,5th.1948

(a)the very rare ontangbewijs(postpakket sending reciveced) sent from Batavia with very rare BATAVIA CENTRUM 4 MCH 48 square in box  violet .hand stamped

 

March,6th.1948

 

Sampul Militer 1948 Dikirim dari Batavia-Centrum 6-3-1948 DIENST Vrij van Port , dari O.D.O. (Opsporingsdienst van Overledenen) di bawah Departemen van Justitie. kepafda Letnan 1 Inf 1e Depot Bataljon di Bandoeng. (Dinas tsb di tugaskan untuk mencari orang2 yang sudah meninggal dunia di PD II tetapi belum pernah terdaftar atau tidak ketahui lokasi kuburan) Sampul langka

 

 

March 9th.1948

Van Mook creates a provisional government for federated Indonesia: the “Voorlopige Federale Regering”. The name “Nederlands-Indië” is changed to “Indonesië” in the Netherlands constitution

By this time, Van Mook saw that Indonesia would not remain a colony of the Netherlands forever. His actions became not so much efforts to keep the Netherlands Indies, as ways to manage a slow transition to self-rule.

March 1948

Source

http://www.zevendecemberdivisie.nl/diary10.html


I
woke up one morning with a terrible pain in my throat. I went to the doctor and it appeared I had problems with my tonsils.

 A week later I was visited by the administrator and told that I was being shipped to a hospital in Batavia.

The doctor had organised that I was to be operated on to have the problem with my tonsils solved. They had forgotten to tell me.

I used to write every two weeks and I wasn’t sure if I would have the opportunity to do that from hospital, I decided to send a quick note in between to let my parents know.

My father who had been a soldier himself thought that “ the shit had hit the fan” and I would be involved in actions that I could not talk about.
On the 9th of March 1948

 I travelled per ship, the SS Janssen, from Siantar to Belawan and from there to Singapore, where I stayed for one day.

 From there I went to Java, Tandjong Priok, Batavia.
Natives also travelled on this ship, including women, breastfeeding children and cooking their meals anywhere on deck.

It was not the most comfortable way to travel.
On arrival in Batavia I was told that I was not in line for surgery as yet and I had to report to the Temporary accommodation, Barracks Mr Corneliss.

During the day I would make some trips to out care patients and into town. In the meantime I was waiting and waiting until finally a sergeant came and told me it was my turn to be operated on.

I spent approximately 6 days in hospital to have my tonsils removed.

On my release from hospital I asked one of the nurses if it would be possible to fly back to Medan.

 

 

 

 I could not try and start to imagine the journey on the ship back to Medan again. I knew that DC2’s with 29 seats were regularly flying between Batavia and Medan and you would not believe it but the nurse managed to get me on a flight back…..

(photo: near Medan 1947)

March,10th.1948

 

1947, 45 auf 60 C., 4mal auf Lp.-R-Brief aus “BATAVIA 10.3.48” nach Genua mit Ak.-Stempel und rs. Aufkleber, Beförderungsspuren[Mi. 341 (4) ]

 

 

March,16th.1948

(a) The rare Telephone bill send free stamps cds Lhoseumawe rep Indonesia 16.3.48. (Aceh postal history)

(b)The Jakarta Justice court had  get sentence 10 years to Yamamoto Isoho (the Glodok Camp leader) because he were “Kekajaman” to the prisoners

March,20th.1948

(a)registered covered with Pekalongan emergency register label and overprint 1947 on knonijnenberg 40 cent stamp,send from pekalongan to Semarang

(b)The Overprint soekarno local sumatra Republic Issued,off cover, CDS Bukittinggi,20.3.48

 

 

 

 

March,23th.1948

the postal used postcard stationer overprint 5 cen on 3 1/2 cent stationer card  NIG 282 (error normal 2381)  send from soerabaia to Malang.

 

 

March,28th.1948

The rare postal stationer  ovpt.5 cent on 3 1/2 cent NIG 2477 send from  Tanjoeng Enim to  Bandung

March,31st.1948

Tijwoelijk Bestuur Dienst Voorlichtings Residentie Banjoemas Identity card.

 

 

UN military observers checking up on a UN-sponsored cease-fire – 1948
National Archives
Osborne and Cotler, p. 115

 

Indonesians remove from the Djakarta palace portraits of their former Dutch governors – 1948

 

 

April 1948

The illustration of the building of telephon  and telegram by PTT in preparation of KTN-komisi Tiga negara(three state commision) conference at Kalirang in april 1948

 

April,1st.1948

Weeskamer Soerabaia official letters ,r

return AFS.postmark (return to sender) April ,1st ,1948 return in April,29th.1948

The circulation of Weekly magazine “The worker”(Pekerja) had stop .

Emissie Oeang Republik Indonesia (URIPS), Bukittinggi, Sumatra, 1 April 1948, T.N. Hasan

50 (Lima puluh) Rupiah, 1 April 1948 (KUKI H-528)

 




Obverse and reverse printed in brown (varying from light brown to dark brown). Both obverse and reverse has a yellow under print.

This serial number has 4 varieties:

A) 5 numbers and 3 characters printed in black in the upper right quadrant of the obverse. The first character is a capital and the 2nd and 3rd character is lower case.

 

B) 6 numbers and 3 characters printed in black in the upper right quadrant of the obverse. The first character is a capital and the 2nd and 3rd character is lower case.

C) 5 numbers and 3 characters printed in black in the upper right quadrant of the obverse. The first two characters are capitals and the 3rd character is lower case. Before the number the “No.” sign is printed.

 

D) 5 numbers and 3 characters printed in black in the upper right quadrant of the obverse. The first character is a capital and the 2nd and 3rd character is lower case. The type set / character set is different for variety A.

 

 

50 (Lima puluh) Rupiah, NRI (Negara Republik Indonesia), 1 April 1948 (not listed in any catalogue)

 

 

Obverse and reverse printed in dark grey / black. The design of the obverse is equal to the H528. While the design of the reverse resembles the H528, there are significant differences. The design shows the characters “NRI” just above the denomination “50” and it shows the repeating characters “NRI50” just below the denomination. Where the original H528 shows a box with the legal text, this notes shows the picture of a bull in the same area.

The serial number consists of  2 characters and 5 numbers. The  characters are  printed  in  Purple while the number is written  manually in black  or  blue. The first character is always a capital and the second character is in lower case.The serial number is printed once on the obverse in the lower left quadrant. The Character combinations occur in fixed combinations as follows:

 

1st

A

B

C

D

E

F

G

H

I

J

K

L

M

N

O

P

Q

R

S

T

U

V

W

X

Y

Z

2nd

z

y

x

w

v

u

t

s

r

q

p

o

n

m

l

k

j

i

h

g

f

e

d

c

b

a


In the lower left corner of the obverse approximately where the serial number is printed, there is an area of 4 cm long and 1.5 cm high that has an imprinted field of dots that has almost perforated the thin paper. This imprint has happened from the reverse side of the paper and is probably caused by a mechanical device for handling the papermoney during production, printing or counting. The imprint looks like:

 

April,2th.1948

The postally used card from bandung to surbaia.April,16th.1948

the rare change of adress statione dancer 2 cent card ,added stamp off( 1 sen) send from  Tegal to Malang

 

April,3rd.1948

the illustration of  paketvart post meeting and the inner of Jogya Post office in April 1948.

April,5th.1948

Sumatra local ORLAB emergency note

 


10.000.000 (Sepuluh Djuta) Rupiah ORLAB, 5 April 1948 (not listed in any catalogue)

April,7th.1948

 

The new Sumatra Provinince paper money with the sign of Sumatra governor teuku Mohammad Hassan nominal 100 roepiah(URIPS) with hand written serial number colour black

The rare postally used DEI change of Adress card dancer 2 cent send from Malang

 

April,11th.1948

The Atjeh Weeklypaper “WARTA MINGGOEN” THIS INFO WITH DAY, 11 APRIL 1948

3 kekoesaan commission will be expanded,

vice president arrives in djakarta, at 12.30 today has left the premises pesawt Boekittingi Vice President pick up the air that he helped his hour 12.00.Beserta also the Minister of Health Dr. Leimena, generals Maj. Abdul Harris Nasution, a member agency workers KNIP Baharuddin Zainal and Ir Indratjaja. With a plane to pick the vice president, arrived in New York City police chief Omar Said State Sumatra. upon arrival in jkarta, vice president explained that he would stay a few days in Jakrta and Nati night 9:00 (PM) will hold a meeting at home van Mook. To fetch his arrival, the field seemed to fly members of the Dutch delegation, and the rulers of which Mr Ali Boediardjo republic and chairman of the Indonesian republic delegation Mr.Moh.Roem.

Dr.MANSOER NOT ACKNOWLEDGE NEGOTIATIONS WITH DUTCH republic. Djokja 10 April, Dr Mansoer which was recently established by Dr. van Mook to be Head of State of East Sumatra, expressing their preformance a press conference, that the State of East Sumatra, is a certainty and tida DAPT eliminated. Also he mkenerangkan bahw atiap each party negotiations conducted and the Dutch republic of Indonesia, will not doiakuinya or approval, Pelita People’s Daily demikianditulis March 13, the llau. Actually Dr. Mansoer forget, that face negotiations with the Dutch delegation republic, representing the Kingdom of the Netherlands adalh, where the State Dr. Mansoer also be involved and establish the existence of the State bahw ayang it go round decision (nesluit) from the Dutch Indies government. Meanwhile pulu stated that Dr. Mansoer not compare the holding of a plebiscite its region, if on the other regions were also held

COMPOSITION OF THE CABINET Negar pASOENDAN, according to newspapers in Bandung, the State Cabinet Pasoendan as follows. Prime Minister and concurrently the economy (Abbas Soerjana Atmadja), In the country (former regent Tasikmalaja, Soenarja), Health (Dr Abdoel Patah), Social (M Siradj), Teaching (Soendoro), Finance (Mr. Djoehana), General Pekerjaan (M. Enoch ), Justice (Soenarja Koesoema)

OEANG republic INDONESIA (ORI), bERHUBUBNG BECAUSE rumors that ori BE DIRECTLY IN EXCHANGE WITH Monica, explaining that official circles NEWS IS LESS truth.after Interim government that is actually formed, it will be held the unity of the money (or federaalgeld Munteenheid-federal money) . According to working paper republic, the money is proposed, if the money NICA and ORI exchanged with federal money 1 to 1. According to economic considerations, it is only logical because, according to the basic NICA our economy ORI and Money in the end is  people belonging . Negotiations on these financial unity until now didnot found definitive results.

EVENTS uprising in Biak, From jakarta diartakan that the republic’s political kjalangan there want menegtahui SIKA Negar Government of Indonesia East Uprising event at Biak (Papua) because it turns out that the people of Irian was declared emphatically would not form a special area, but want unity by State Eastern Indonesia

DELEGATION REP proposal, INDONESIA ON THE FORM AND COMPOSITION OF INDONESIA STATES

POH AN TUI MEDAN, dated March 20 ceremony was held in Medan dissolution POH AN TUI (Chines eoverses police) with the official.

UNITY TAPANOELI. In Mewdan has stood by the Union Tapanuli rtujuan to repair the interest groups in the country soematra Tapanouli Timoer. Now there are three flow between the tribes Tapanoeli: State pro a.Yang Btak Kingdom, b. Which bejuang to get position in the State of eastern Sumatra, c. which bejuang preformance they occur pernag Front Nasional.Diantara great pen pioneered Naigolan ole DR.

DUTCH LOT IN INDONESIA, Djokja 1o April 1948, Jumalh Dutch sent to Indonesia dai Nederland outnumber knows ago. In 1945 some 2600 people to send to Indonesia, is an employee selurunya NICA (Netherlands Indies Civil Agency), so diwarta Aneta. In 1946 some 7141 people comprising partikelirmpegawai domestic workers, women and children. in 1947 this number increased to 21.000 more. According to information, the amount of discharged itusesudah jnauari pernag second world until 1948, has a 31.247 (note Dr. Iwan, this essay I will definitely be read by the families of those currently in the country would still be a lot of Dutch, greetings to the families when and want info on family you, become a premium member, because dr ribuaninfo iwna have created you from a collection)

REPOEBLIK INDONESIA  PAPER MONEY IN ACEH ‘(2 TYPES)

ORIGINAL INFO:

The Atjeh Weeklypaper”WARTA MINGGOEN” THIS DAY WITH INFO,11 APRIL 1948

kekoesaan komisi 3 akan diperluas,

wakil presiden tiba di djakarta,pukul 12,30 hari ini telah berangkat meninggalkan Boekittingi Wakil Presiden denga pesawt udara yang menjemput beliau jam 12.00.Beserta beliau turut juga Menteri Kesehatan Dr Leimena,Djendral Mayor abdul Harris Nasution, anggota badan pekerja KNIP Zainal Baharuddin dan Ir Indratjaja. Dengan pesawat yang menjemput wakil presiden ini ,tiba di bukittinggi Umar Said Kepala kepolisian Negara Sumatra. pada saat tiba di jakarta,wakil presiden menerangkan  bahwa  beliau akan tinggal beberapa hari di Jakarta dan nanti malam jam 9.00(PM) akan mengadakan rapat dirumah van Mook. Untuk menjemput kedatangan beliau,dilapangan terbang tampak anggota delegasi Belanda dan para pembesar Repoeblik diantaranya Mr Ali Boediardjo dan ketua delegasi repoeblik Indonesia Mr.Moh.Roem.

Dr.MANSOER TIDAK MENGAKUI PERUNDINGAN BELANDA DENGAN REPOEBLIK. Djoja 10 april, Dr Mansoer yang baru-baru ini ditetapkan oleh Dr van Mook menjadi Kepala Negara Sumatera Timur, menyatakan pendapatnya dalm suatu konperensi pers, bahwa Negara Sumatera Timur merupakan suatu kepastian dan tida dapt dilenyapkan. Juga beliau mkenerangkan bahwa tiap-tiap perundingan yang dilakukan pihak belanda dan pihak repoeblik Indonesia, tidak akan doiakuinya  atau disetujuinya, demikianditulis harian Pelita Rakyat tanggal 13 Maret yang llau. Sebenarnya dr Mansoer lupa, bahwa delegasi Belanda menghadapi perundingan dengan Repoeblik, adalh mewakili Kerajaan belanda,dimana Negara Dr Mansoer juga ada didalamnya dan bahw ayang menetapkan adanya Negara itu adlah keputusan(nesluit) dari pemerintah Hindia belanda. Sementara itu dinyatakan pulu,bahwa Dr mansoer tidak menolok diadakannya plebisit didaerahnya,jika dilain daerah juga diadakan

SUSUNAN KABINET nEGAR pASOENDAN, menurut  surat kabar di Bandung, Susunan Kabinet Negara Pasoendan sebagai berikut. Perdana Menteri merangkap ekonomi(Abbas Soerjana Atmadja), Dalam negeri(Bekas bupati Tasikmalaja, Soenarja), Kesehatan (Dr Abdoel Patah), Sosial(M siradj),Pengajaran(Soendoro),Keuangan (Mr Djoehana),Pekrjaan Umum(M.Enoch), Kehakiman(Soenarja Koesoema)

OEANG REPOEBLIK INDONESIA(ORI),BERHUBUBNG DENGAN ADANYA DESAS DESUS BAHWA orI AKAN LANGSUNG DI KURS DENGAN nica,KALANGAN RESMI MENERANGKAN BAHWA BERITA ITU KURANG BEANR.Sesudah Pemrintah Interim yang sebenarnya dibentuk,maka akan diadakan kesatuan uang(Munteenheid atau federaalgeld-uang federal). Menurut kertas kerja repoeblik, tentang Uang ini diusulkan,jika uang NICA dan ORI ditukar dengan Uang federal 1 banding 1. Menurut pertimbangan ekonomi,hal ini sudah sewajarnya karena menurut dasar ekonomki ORI dan Uang NICA pada akhirnya adalah tangunggan rakyat. Perundingan tentang kesatuan keuangan ini smapai sekarang belum mendapat hasil yang pasti.

PERISTIWA PEMBERONTAKAN DI BIAK, Dari jakarta diwartakan bahwa kalangan politik Repoeblik disana ingin mengetahui sika Pemerintah Negar Indonesia Timur terhadap peristiwa Pemberontakan di Biak (Papua) karena ini ternyata bahwa rakyat Irian sudah menyatakan dengan tegas tidak mau membentuk daerah istimewa,tetapi ingin mengabung dir dengan Negara Indonesia Timur

USUL DELEGASI REP,INDONESIA TENTANG BENTUK DAN SUSUNAN NEGARA INDONESIA SERIKAT

POH AN TUI MEDAN,tanggal 20 maret di Medan telah dilangsungkan upacara pembubaran POH AN TUI (chines eoverses police) dengan resmi.

PERSATUAN TAPANOELI. Di Mewdan telah berdiri Persatuan tapanuli dengan rtujuan untuk memerbaiki kepentingan golongan Tapanouli di negara soematra Timoer. Sekarang terdapat tiga aliran diantara suku Tapanoeli:a.Yang pro Negara Btak Raya,b. Yang bejuang untuk mendapatkan Kedudukan di Negara sumatra timur,c. yang bejuang dalam Front Nasional.Diantara mereka terjadi pernag pena yang hebat dipelopori ole DR Naigolan.

BANYAK BELANDA DI INDONESIA, Djokja 1o april 1948, Jumalh orang Belanda yang dikirm ke Indonesia dai Nederland melebihi jumlah tahu yang lalu. Dalam tahun 1945 sejumlah 2600 orang yang dikirm ke Indonesia,selurunya adalah pegawai NICA(Netherland Indie  Civil Agency),demikian diwarta aNeta. Pada tahun 1946 sejumlah 7.141 orang yang terdiri dari pekerja partikelirmpegawai negeri,wanita dan anak-anak. dalam tahun 1947 jumlah ini meningkat jadi 21,000 lebih. Menurut keterangan ,jumlah itusesudah habis pernag dunia kedua hingga jnauari 1948,telah menjadi 31,247(catatan dr Iwan, karangan saya ini pasti akan dibaca oleh keluarga mereka yang saat ini tentu masih banyak di negeri belanda, salam bagi para keluarga bila anda ingin info tentang keluarga anda,jadilah anggota premium,sebab dr iwna memiliki ribuan info buat anda dari koleksinya)

 

April,12th.1948

(a)the Rare postalstationer NIG 2477 send from Batavia centrum to Bandung.April,26th.1948

(b)The besluit Resident Palembang 1919 was legitimation with Nederland  handelsmaatschapij (bank)  Palembang  april.12..48 hand stamped.

(c)The Territorial commandant of West Java, Major-general H.J.J.W. Durst annouced that the 1st Mei ceremony(arak-akan) was forbidden.

 

April,15th.1948

Sumatra ORLAB local emergency note


10.000.000 (Sepuluh Djuta) Rupiah ORLAB, 15 April 1948 (KUKI H-611)


Mandat Istimewa(special)10.000.000 (Sepuluh Djuta) Rupiah ORLAB, 12April 1948 (not listed in any catalogue)

10.000.000 (Sepuluh Djuta) Rupiah ORLAB, 12April 1948 (not listed in any catalogue)


special mandate 10.000.000 (Sepuluh Djuta) Rupiah ORLAB, 12April 1948 (KUKI H-611)


 

 

April,16th.1948

 

The earliest used  of Repoblik Indonesia local revenue f 25,- and the latest block four 24/4.48.

April,19th.1948

 

the earliest used blue paper local sumatra repoblik Indonesia revenue f,25, block three,the latest used 21/6.1948.

April,20th.1948

two photos of the meeting between Indonesia  and Ducth delegation supervised by KTn at Kaliurang (near Djokja)

April,30th.1948

Emergency Sumatra boekittinggi black color  with handwritten number series

 

also issued ‘

 

 

50 rupiah

 

 and 20 rupiah in black color handwritten serial number

MAY 1948

May,1st.1948

Pada tanggal 1 Mei 1948 Kartosuwirjo mengadakan Konperensi ketiga dimana dibentuk TataNegara Islam.Sebelumnya setiap Anggota harus bersumpah Bai’at .

 

 

Sususnan Ketatanegaraan tersebut adalah sebagai berikut:

Imam ( Kepala Negara)  S.M.Kartosuwirjo

Imam mempunyai Dewan Fatwa (Dewan Penasehat), Imam dibantu oleh Dewan Imamah(cabinet)

Ketentaraan   :  T.I.I (Tentara islam Indonesia)

Polisi Negara : BKN( Badan Keamanan Negara)

Bendera : Merah Putih Pakai Bulan Bintang

Lambang Pasukan : Merah pakai Bulan Bintang

SUSUNAN DEWAN IMAMAH

Pertahanan : Imran

Wakil Pertahanan : R. Oni

Dalam Negeri : Sanusi Partawidjaja

Luar Negeri : S.M.Kartosuwirjo

Keuangan : Sanusi Partawidjaja

Penerangan : Toha Arsad

 

 

SUSUSNAN KETENTARAAN

Divisi Cadet Hidajahtullah : Kamran

Chwf Staf : Ibnu Cotieg

Urusan umum Ketentaraan : Danu

Cadet Resimen Sunan Rahmat : R.Oni

Cadet Bataluion Chol8id Bin Walid : Djaelani

Cadet Batalion III : Nurlubis

Taktik yang digunakan adalah gerilya.Dasar perjuangan mereka adalah religius.Fanatisme dan dogma agama digunakan  sebagai senjata .

(kempen 1955)

 

(1)two photos of the meeting at Kepatihan Djojakarta between NRI ands Ducth Delegation under  supervision KTN

(2)at Late May 1948, Mr SM AMIN was pointed as the Guvenour Of North sumatra by Presiden Soekarno.

(3)Kartosuwirjo proclaims himself Imam of Negara Islam Indonesia, or “Darul Islam”, an Islamic state rebelling against both Dutch and the Republic. His followers begin setting up local administrations in West Java.

(3) The Typhoid disease in Jakarta, 20 % were died.

 

 

 

Postally Used Official free franking Airmail DEI Military KNIL Lettersheet to CDS Amsterdam 1948

 

May,3th.1948

The postally used cover from CDS Mamasa 3.5.48 to semarang (rare city cds)

Local Sumatra ORLAB emergency note


25.000.000 (Dua Puluh Lima Djuta) Rupiah ORLAB, 3 Mei 1948 (KUKI H-612)

 

 

May,7th.1948

Postlly used card from CDS Malili 7.5.48 to Semarang with  overprint Indonesia on Wilhelmina 1 gld stamp(rare city cds)

May,11th.1948

kapal pengangkut “m.c. Muir” di pelabuhan amsterdam siap berangkat ke nusantara.

pendaratan pertama pasukan belanda di pulau weh, aceh.

Marinir belanda dalam “aksi pembersihan” di sekitar surabaya, 11 mei 1946

Tentara Belanda berlindung di balik tanggul ketika ditembaki pejuang republik dari balik seberang selokan.

Tak lama kemudian dua orang marinir terluka. Prajurit medis dan imam tentara sedang merawat yg terluka
   

 

 

 

May,14th.1948

The error 15 sen Java republik Indonesia unperforated revenue used on document,

May,15th.1948

the chinese women fund horganisation letter,send from jakarta with special federal Postal  Batavia handstamped violet  Batavia centrum 15.5.1948.

May,16th.1948

related with the War condition, Emergency Government on may, .16 in 1948, stipulates that to strengthen and centralize all in order to  menyempurnakan defend need power tools of civil and military special preformance of each military area preformance one hand, then in the special military regions all powers of Civil and Military conducted by the Military Governor. The next preformance residency civilian government run by the Council on behalf of the Regional Defence and bertangungg responsible to the Military Governor is concerned, while the business is run by military commanders on behalf dab Sub_Teritorial Responsible to governor Militer on 17 mei PDRI made provisions that force the centralization of power to the civilian and military Military Governor in the Military Specialties, the post of Governor of Sumatra Province for the time being removed. also stipulated that the oversight of regional autonomy as stipulated in Government Regulation 1948 made ​​by Ko in the Emergency Government decree dated 17 May 1949 no 23, set seterusnya, that the Government Commissioner who will supervise the former Province gubewrnur saudara Mr. SM Amin, the advance of another, the government appointed Commissioner for regional defense Utara.Dewan Sumatra regional diamksud above Ketetapn Commissioner formed by the Central Government for the North Sumatran June 19, 1p49 No. 3 and consists of Resident TTDaudsyah as chairman, and as a member M.Nur.El Ibrahimy, Yahya Siregar and Alemz.masing respective former executive member of the Parliament of North Sumatra

original info(ibid TM Hassan,1986)

related with the War condition, PDRI on may,.16th 1948, menetapkan bahwa untuk memperkokoh dan menyempurnakian petahanan perlu memusatkan sehgala alat-alat kekuasaan sipil dan militer dalm tiap daerah militer istimewa dalm satu tangan, maka dalam daerah militer istimewa segala kekuasaan Sipil dan Militer dilakukan oleh Gubernur Militer . selanjutnya dalm keresidenan pemerintah sipil dijalankan oleh Dewan Pertahanan Daerah atas nama dan bertangungg jawab kepada Gubernur Militer yang bersangkutan,sedangkan urusan militer dijalankan oleh komandan Sub_Teritorial atas nama dab bertanggung Jawab kepad gubernur MiliterPada tabnggal 17 mei PDRI mmebuat Ketetapan bahwa berlakunya pemusatan kekuasaan sipil dan militer kepada Gubernur Militer di daerah Militer Istimewa, jabatan Gubernur Propinsi di Sumatra buat sementara waktu dihapus. ditetapkan pula bahwa pengawasan atas daerah otonomi seperti dimaksud dalam Peraturan Pemerintah tahun 1948 dilakukan oleh Ko dalam ketetapan PDRI tanggal 17 mei 1949 no 23,ditetapkan setrusnya,bahwa Komisaris Pemerintah yang akan melakukan pengawasan tersebut adalah bekas gubernur Propinsi saudar Mr SM AMin,anatar lain,diangkat menjadi Komisaris Pemerintah untuk daerah Sumatera Utara.Dewan pertahanan Daerah yang dimaksud diatas dibentuk dengan Ketetapan Komisaris Pemerintah Pusat untuk sumatera Utara tanggal 19 Juni 1p49 no 3 dan terdiri dari Residen T.T.Daudsyah sebagai ketua,dan sebagai anggota M.Nur.El Ibrahimy, Yahya Siregar dan Alemz.masing-masing bekas anggota eksekutif DPR Sumatera Utara.

May,18th.1948

 

Postally used FDC DEI  Hatrz Queen wilhemina stamps send to USA

Hartz 20 t/m 80 cent met vroegst bekende datum Soerabaja 18-5-1948 op envelop naar de USA,

 

 

 

 

 

 

the Soeloeh rajat News paper

18-08-2011, 09:20 PM

  #158

Red_Ace kaskuser

 

 

UserID: 222163

Join Date: Nov 2006

Location: Recon DHX

Posts: 304

 

Quote:

Originally Posted by MrBhass Yang pake drum mag itu M1928
Yang banyak dipake di PD II itu M1 Thompson, lebih “disederhanakan” jadi cocok buat mass production dengan murah

kenapa gak pake drum mag? karena drum mag reliabilitynya gak sebagus box mag, juga lebih berat. BTW, yang pake Drum mag itu PPSH bukan PPS…
Akhir2 PD II malah PPSH banyakan yang pake box mag koq…

 

PPS itu malah box mag semua gak bisa pake Drum Mag

Oohh… jadi itu alasannya… mungkin krn drum gampang jam…
hehehehe maap, maksud nya yg PPSH… makasih om Bhass…

Quote:

Originally Posted by MrBhass ada armor dipake
tapi gak sampe bikin “armored division” sendiri

Paling operasionalnya dalam unit kecil2, gak sampe organisasi seukuran Divisi
Kalo ada pasti tau divisi berapa, terus nama divisinya apa

mungkin ini yg dimaksud oom…


gurkha menjaga sisa tank RI di surabaya, mungkin modif dari bren carrier eks KNIL


Tank ringan jepang yg di pakai pejuang indonesia saat pertempuran surabaya


Tank vickers rampasan dari KNIL di daerah ciater


armored car Afsel eks KNIL dipakai tentara jepang, yg sebagian kemudian direbut para pejuang lalu dipakai untuk pengawalan Soekarno

 

May, 18th.1948

The Rajat Soeloeh News paper

(a) Establishment Attitudes and the plan nekerja pesundan State,

NIDS struggling collar formation gives equal rights to all citizens, the pursuit of improved teaching, social, economic health, etc..

In the trial the State Parliament Pasoendan 134 dated May 1948 the then Prime Minister Mr. Adil Poeradiredja telang has provided a statement of government policy leaders plan to be run by the government, below we include a summary of these statements. Mr fairly stated, that the cabinet was formed on the basis of politics where the most important advance of the program are:

(a1) we struggle towards Indonesia Addressing the union of a free and sovereign (Indonesia is now the organization has been established as Federasi0, which will stand as Unity State.

(b1) Give equal rights to all citizens without distinction bangdsa mengiggatkan, religion and kultuur.

(c1) Recognize and protect the rights of minorities.

(2) Prundingan will move to Djokja

(3) Representative to the Conference of Bandung Banka

(4) Commercial illustration Perkebuna n be a way to enlarge the country and folk sources of income.

original info:

 

(a) Sikap Pendirian dan rentjana nekerja Negara pesundan,

berjuang kerah pembentukan NIDS memberi hak sama pada semua Warga  negara,mengejar perbaikan Pengajaran,sosial,kesehatan ekonomi dll.

Dalam sidang Parlemen Negara Pasoendan tanggal 134 Mei 1948 yang lalu,Perdana Menteri Mr Adil Poeradiredja telah memberikan suatu keterangan telang kebijakan rencana pemimpin pemerintahan yang akan dijalankan oleh pemerintahannya, dibawah ini kami memuat ringkasan keterangan tersebut. Mr adil menyatakan , bahwa kabinet ini dibentuk atas dasar politik program anatar mana yang terpenting ialah :

(a1) Menujukan perjuangan kita kearah Indonesia serikat yang merdeka dan berdaulat (organisasi Indonesia sekarang telah ditetapkan sebagai Federasi0, yang akan berdiri sebagai Persatuan Negara bagian.

(b1) Memberi hak yang sama kepada semua warga Negara dengan tidak mengiggatkan perbedaan bangdsa,agama dan kultuur.

(c1) Mengakui dan melindungi hak minoritas.

(2) Prundingan akan berpindah ke Djokja

(3) Perwakilan banka Ke Konperensi bandung

(4) illustrasi Pengusahaan Perkebuna n suatu cara untuk memperbesar sumber penghasilan negeri dan rakyat.

May,20th.1948

(a)The house of the lead of GPRI organisation Mr Ali Budiardjo at Pegangsaan timur “digeledah” because subversif.

(b) Two photos of the 40th years Indonesia national erection day anniversary(Hari Kebangkitan Nasional)  at Yogjakarta.look the Imam Bonjol picture on the wall.

 

(c) The Meeting between Indonesia delegation and Dutch delegation under KTN supervision at Kaliurang near Jogja.

 

May ,23th.1948

 

Boekittinggi issued local regional east Sumatra NRI papermoney in may 1948

 

The Local NRI Residency of  Tapanoeli papermoney in May,23th.1948

 

The Local BRI Laboehan Batoe papermoney in may 1948

May,26th.1948

The  Cover Fragment of Block 8 Ned.indie. dancer 4cent stamp cdas Medan 26.5.48 and other fragment

Ned.indie Stamps in 1948 dancer 3 cent block 10.(during East sumatra State)

May,28th.1948

the rare label of Income tax recieved at Padang panjang CDS 28.5.48 ,the change or repoeblik curency from small f to new bigger F new URIPS money(Uang Republik Indoesia propinsi sumatra)

 

 

Mei,31th.1948

the photo of  the meeting between NRI goverment with political party in Yogja Place

 

 

 

June 1948

June,3rd.1948

the photo of Presiden Soekarno cs fled by flight to Sumatra

 

and after arrievd at Bukittinggi, he  look Bukittingi at night

 

 

June,4th.194

president went to Padang Pandjang

 

and then President Sukarno arrive at Padang, Resident Sumatra Barat Moh Sjafei spoke during the night meeting

and Dr Sukiman speaks. also Moh sjafei talks with pemuka Rakyat.

June ,5th,1948

the photo of  Dr Soekiman speaking during Isjak Mirazd  day at Buktittingi this day

 

June,6th.1948

(a)On June,6th,1948  Presient Soekarno after melantik Ketua (chief)dan anggota(member)of The Central commisariat Gouvernment for sumatra at Bukittinggi,President soekarno depart to North with Car and from Siboroing-borong flyed by Aeroplane RI-002,without left door, to Lho Nga airport near Kutaraja.

(b)The Postally used cover witn overprinti 1947 on wilhelmina stamps 12 1/2 cent.

 

June,7th.1948

(a)President Sukarno  visit Maninjau West sumatra

(b)on this day  Mr S.M. Amin had  inagurated  as the Gouvernur  of North sumatra at the Banda aceh palace(kraton). The new gouvenor of North sumatra found many difficulty because this are “kurang aman” unsecured, and also the Dutch WarShip alway shooting the land,beside the Dutch Blockade around Aceh coast. One of the movement in Aceh lead by Said Ali,who didnot done the order of North sumatra Gouvernur, and he was arrested by the Military Gouvernur (look daud berueuh Pamphlet)

June,11th,1948

(a)The photo of KTN resception at Kepatihan Yogjakarta

(b)During the landroad travelling from Bukittinggi to Tapanuli, Presiden Sukarno some time rest in this day(three photos)

(c)The postally used  register cover with Djokjakarta series stamps 60 cent _ Borobudur stupa design , cds. Djakarta 11.7.48 to  probolinggo,with  censor chop

 

Thi other series ,rare bird 50 (double print)cent used combination with def 100 sen   at money order fragment. and flag 60 cent mint block four

June,12th.1948

the use repoblik indonesia local sumatra f 75,- on complete document with legalized Bukittinggi post office,s chief

June ,13th.1948

Presiden soekarno arrived at Tarutung this day(photo) and vist hospital there.

 

June.14th 1948

 

 (a) the recieved of Wang ambonnement  Tan Nie Liang,Keng Po and sinpo newspaper. (newspaper fee) F.6 of newspaper   june 1948(14.6.48)

(b)The kaliurang conference had moved to Jakarta, the delegation went to Jakarta by train.look some picture of the delegations Australian delegation Critcley, indonesi  hatta,moh roem etc.

June,15th.1948

The rare postally  used express. cover with Djokjakarta  series stamp -design RI flag from CDS Djakarta to CDS Probolinggo.June,16th.1948

The Chinese oversees  women study fund organisation jakarta(Federatie van chinese studiekringen-Chig Hsing Lien Ho Hui) letter CDS Jakarta.

June,17th.1948

(a)the rare Merdeka newspaper card send from Djakarta cds  17.6.47, by express to Jogyakarta. with java NRI definitive stamps 2×5 sen and 1x 40 sen (rate 50 sen)

(b)the Samidi book store private postcard send from batavia to Soerabaia.

June,22th1948

Presiden Soekarno arrived at Jambi by plane (three photos)

 

June,24th.1948

(a)Presiden soekarno arrived at Bengkulu to  vist the house where he was arrest  by dutch in 1942.( four photos)

 

(b)Moh Natsit  meeting with Vice Presiden Moh Hatta (photo)

 

June,25th,1948

Presiden Soekarno arrived at Tjoerup bengkulu(two photo)

June,27th.1948

Presiden soekarno arrived at Telok Betong Lampong(five photos)

 

 

June,28th.1948

Amir Syarifuddin form the People’s Democratic Front (FDR) on June 28, 1948. Political group is trying to put himself in opposition to the government under cabinet Hatta. FDR joined the Communist Party of Indonesia (PKI) to plan a coup.

 

Some of the actions undertaken by these groups including waging anti-government propaganda, conducting demonstrations, strikes, kidnap and kill political opponents, and move the riots in some places.

July 1948

 

DEI NICA July 1948 Java  Calender

 

July,1st,1948

The  earliest used of Sumatra repoeblic Indonesia local revenue f 70 (old roepiah) ,used fragment. and other date in 1948.

July,5th.1948

The postally used cover from cds Makassar on overprint 1947 Wilhemina 12 1/2 cent stamp to Batavia centrum.

 

 

 

 

 

 

July 8 th.1948.

Representatives of 13 Dutch-controlled states created by Van Mook convene at Bandung, to begin process of creating United States of Indonesia.

July,1oth,1948

Surat Pangilan dari polisi Kota bukittingi tanggal 10 juli1948,

atas nama Negara republik Indonesia sajya roeslan di kantor Polisi Bukittingi disuruh menghadap  etc tanggal 14.7.1948 jqm 9.pqgi dihadpan Pengadilan Di Bukittinggi untuk diperiksa menjadi terdakwa dalm perkara…etc

July,14th.1948

The Matraman area Jakarta were surround (dikepung) by dutch army and Police because the subversif action at that area

July,15th.1948

The Indonesian  Nation Meeting(pertemuan kebangsaan)  of all Indonesia at Perguruan rakyat (People s chool) salemba.

July,17th.1948

(a)The Indonesia national nation meeting finish with will (menghendaki) : Negara Serikat with souverinity(berdaulat)  and Independence as the The justice law state with basic azas democracy and in republic form.

 

 

(b) The rare ORI overprint on 0.15 sen   of Java Repoeblic Indonesia local revebue ,on compleet document( the-,15 more common)

July,19th.1948
the postal used stationer overprint  5 cent on 3 1/2 cent NG error 2 21(nomal 2721) send from Lahat to Batavia.

July,21th.1948

The circulations of Sentosa newspaper was stopping(dibreidel)

 

 

 

 

July,22th.1948

The postal used postal stationer card 5 cen ovpt 31/2 cen feredral state card NIG 2721,but tis card misprint 2 21,the 7  off , send from Lahat to Batavia

 

July,25th.1948

 

The rare latest used single repoeblic Indonesai loca sumatra revevue f15,- on complete document with official chief Market(pengholeoe pasar) padang Pandjang, because the rate up to f.25 and then  f.75,-

July,27.1948

The Sin Min New paper information;

(A) Invasion of Surrounding Salatiga

Obtained that news on Thursday night that plainly, s erombongan likelihood of complete guns with vandals have attacked the line of the status quo on the east side of Salatiga and made two attacks on Dutch military camp in Dadapajam, where the vandals are using mortars and automatic weapons. This attack can be repelled. A Dutch military were wounded. Almost simultaneously with it, about five kilometers adjacent to its south is also a Dutch military camp near Rekosari has been attacked by vandals mortier by gerembolan (dutch menamkan republican army like that). They can be driven out and headed to a military camp south of elatnya away, at the Soeroeh, who attacked denganhebat smpai three times, but also here they DAPT repelled. It seems the attacks were carried out on a large scale and regular, entourage uuga vandals set fire to several houses to escape the village and destroy the bridge underlined the status quo, further also found roadblocks (Begitulan news from the Federal tentan Dutch troops attack the Republic of Indonesia said vandals, who is the leader of this attack, until now there has been perenah reported, he needs to dinugerahkan decorated hero of independence, hope this info related reports, notes Dr. Iwan)

(B) Sjafroeddin-Sukiman Resign?

Apparently kalngan served until now still want interesting events to strike Delanggoe undesirable situation, even though the incident has been resolved and the workers have started working again.

In a news published daily as saying that the interior minister Dr Sukiman and Prosperity Mr. Minister, Sjafroeddin, aan resigned, because he was not satisfied with the attitude of the government’s resolve an issue and a matter delangoe permogokan in a special area of ​​Surakarta. In addition to the news broadcast also said Mr.Moh.Roem would resign from the delegates. Roem sendiri menyatakan kepada kita,bahwa berita tersebut tidak benar sama sekali demikian harian “Merdeka”‘ Gd=’The first news about it, among the really significant stuff Masjoemi adjacent to the helm, said, just do not know about it, was the second news menegani, Mr Moh> Roem himself tells us, that the news is not true at all so daily “Independent” ‘ closure_uid_buen0h=”80″>The first news about it, among the really significant stuff Masjoemi adjacent to the helm, said, just do not know about it, was the second news menegani, Mr Moh> Roem himself tells us, that the news is not true at all so daily “Independent”

(C) Railway Fire delegation arrived in Jakarta

Monday night at 19:30 the train has arrived in Jakarta, leaving from Djokja 6 am from Monument station. Australian representative in the KDB Crichley, come ride the train, from the Netherlands delegation there are 15 members of staff of the Republican delegation and 77 people participated.

The picture of the Kaliurang meeting Delegation meeeting with Sukarno like mr Critchley, also Hatta and zMoh>Roem and from feral  Abd,Kadir.

(D) For What  the Republican Political Meeting  Stops

Algemeen Handsblad Amsterma.26 June. in his article titled “Djokja and Bandung,” among other things wrote: “The decision to stop negotiations, the fall in conjunction with government activities which maikin federaal intensified, which has held its own with the initiative of conference Bandung to seek progress in resolving the problem of Indonesia. Selanjtnya also, the fall in conjunction with state of cessation of the Dutch government. With the rapid reaction of the Commission of the United Nations (UNO), and on Tuesday the Security Council will discuss again this matter. Conference of heads of states and regions in Bandung can be interpreted that the Federalists could not wait for the policy to establish NIS Netherlands Indonesia-United states.
this raises concern in Djokja republican party. Leftists in Republican states, that the pressure of the left in the republic bertambah.Sudah increasingly apparent that a new national program has not drawn up in accordance with the Federal arrangement, which is now outside the Republican establishment. So for Djokja no better hand over Indonesia to the Council about the UN Security is untu obstruct and impede the movement of the Netherlands the Federalists, who by friends Djokja in the Security Council would be called a state Doll.

(E) Advertising Market Night at Alon sisters Ambarawa

”Market opening night date 31 August 1948 to 5th of September 1948 yng interested to come to the committee office address Openbarfe SWerken Magelang 148 Ambarawa street.   Still available in the market place for game night (tombola, loterij goods) restaurant, etc. Market opening night date 31 August 1948 to 5th of September 1948 yng interested to come to the committee office address Openbarfe SWerken Magelang 148 Ambarawa street. “Gd =” Still available in the market place for game night (tombola, loterij goods) restaurant, etc. Market opening night date 31 August 1948 to 5th of September 1948 yng interested to come to the committee office address Openbarfe SWerken Magelang 148 Ambarawa street. Still available in the market place for game night (tombola, loterij goods) restaurant, etc.> Market opening night date 31 August 1948 to 5th of September 1948 yng interested to come to the committee office address Openbarfe SWerken Magelang 148 Ambarawa street.’ Gd=’”> Still available in the market place for game night (tombola, loterij goods) restaurant, etc.> Market opening night date 31 August 1948 to 5th of September 1948 yng interested to come to the committee office address Openbarfe SWerken Magelang 148 Ambarawa street.’ closure_uid_buen0h=”95″>”> Still available in the market place for game night (tombola, loterij goods) restaurant, etc.> Market opening night date 31 August 1948 to 5th of September 1948 yng interested to come to the committee office address Openbarfe SWerken Magelang 148 Ambarawa street

original info :

 

(a) Penyerbuan Disekitar Salatiga

Didapat kabar bahw pada hari kamis malam yang lalau,s erombongan beasr kaum pengacau dengans ejata lengkap telah menyerang garis status quo disebelah timur Salatiga dan melakukan dua serangan pada kamp militer Belanda di Dadapajam,dimana kaum pengacau mengunakan mortir dan senjata otomatis. Serang ini dapat dipukul mundur. Seorang Militer Belanda menderita luka-luka. Hampir bersamaan dengan itu,kira-kira lima kilometer disebelah selatannya, juga sebuah kamp militer Belanda di dekat Rekosari telah diserang dengan mortier oleh gerembolan pengacau(belanda menamkan tentara republik seperti itu). Mereka dapat diusir  dan menuju ke kamp militer yang elatnya sebelah selatan lagi, yaitu di Soeroeh, yang diserangnya denganhebat smpai tiga kali, akan tetapi juga disini mereka dapt dipukul mundur. Kelihatannya serangan-serangan itu dilakukan secara besar-besaran dan teratur, rombongan pengacau itu uuga membakar beberapa rumah kampung dan waktu melarikan diri menhancurkan jembatan digaris status Quo, lebih jauh juga ditemukan perintang jalan(Begitulan berita dari  pihak Federal belanda tentan serangan pasukan Republik Indonesia yang dikatakan pengacau,siapakah pemimpin serangan ini,sampai saat ini belum perenah dilaporkan, beliau perlu dinugerahkan bintang jasa pahlawan kemerdekaan , harap yang terkait melaporkan info ini ,catatan Dr Iwan)

(b)Sjafroeddin -Soekiman Mengundurkan diri ?

Ternyata sampai sekarang masih saja kalngan yang hendak menarik peristiwa pemogokan Delanggoe kepada keadaan yang tidak diinginkan, meskipun sebenarnya peristiwa tersebut telah diselesaikan dan kaum buruh sudah mulai bekerja kembali.

Dalam suatu harian dimuat berita yang mengatakan, bahwa menteri dalam negeri Dr Soekiman dan Menteri Kemakmuran Mr,Sjafroeddin, aan mengundurkan diri,karena katanya tidak puas dengan sikap pemerintah dalam menyelesaikan maslah permogokan di delangoe dan soal daerah istimewa Soerakarta. Selain itu disiarkan juga berita yang mengatakan Mr.Moh.Roem akan mengundurkan diri dari delegasi. Mengenai berita pertama itu,kalangan yang snagat berdekatan dengan pucuk pimpinan Masjoemi, mengatakan ,sama tidak tahu tentang hal itu, sedang yang menegani berita kedua, Mr Moh>Roem sendiri menyatakan kepada kita,bahwa berita tersebut tidak benar sama sekali demikian harian “Merdeka”

(c) Kerata Api delegasi tiba di Jakarta

Hari senen malam jam 19.30 kereta api  telah tiba di jakarta, berangkat dari Djokja jam 6 pagi dari stasiun Tugu. Wakil Australia dalam KDB Crichley ,ikut menumpang kereta itu, dari delegasi Belanda ada 15 orang anggota staf dan dari delegasi Republik ikut 77 orang.

(d) Sebab Apa Republik Menghentikan Prundingan Politik

Algemeen Handsblad Amsterma.26 juni. dalam artikelnya berjudul ” Djokja dan Bandung” anatara lain menulis :”Putusan untuk menghentikan perundingan,jatuhnya bersamaan dengan kegiatan pemerintah fedreaal yang maikin diperhebat, yang dengan inisiatif sendiri telah mengadakan koferensi Bandung untuk mencari kemajuan dalam penyelesaian masalah Indonesia. Selanjtnya juga,jatuhnya  bersamaan dengan keadaan berhentinya pemerintahan Belanda. Dengan cepat timbul reaksi dari Komisi PBB(UNO), dan pada hari selasa Dewan Keamanan akan membicarakan lagi masalah ini. Konperensi kepala negara dan daerah di bandung dapat diartikan bahwa kaum Federalis sudah tidak sabar lagi terhadap kebijakan Belanda untuk membentuk NIS-negara Serikat Indonesia.

hal ini menimbulkan kekuatiran pihak republik di Djokja. Kaum Kiri di Republik menyatakan, bahwa tekanan kaum kiri di republik makin hari makin bertambah.Sudah nyata bahwa program nasional yang baru disusun sudah tidak sesuai dengan susunan Federal, yang sekarang pembentukannya diluar Republik. Maka bagi Djokja tidak ada yang lebih baik  menyerahkan soal indonesia kepada Dewan Keamana PBB untu  merintangi Belanda dan merintangi gerakan kaum Federalis, yang oleh teman-teman Djokja di Dewan Keamanan tentu akan disebut sebagai negara Boneka.

(E) Advertising Market Night at Alon sisters AmbarawaPembukaan pasar malam tgl 31 august 1948 sampai 5 sepetember 1948 yng berkepentingan supaya datang kepada komite alamat kantor Openbarfe SWerken Magelang street 148 Ambarawa.” Gd=”Still available in the market place for game night (tombola, loterij goods) restaurant, etc.> Market opening night date 31 August 1948 to 5th of September 1948 yng interested to come to the committee office address Openbarfe SWerken Magelang 148 Ambarawa street. “>Still available in the market place for game night (tombola, loterij goods) restaurant, etc.> Market opening night date 31 August 1948 to 5th of September 1948 yng interested to come to the committee office address Openbarfe SWerken Magelang 148 Ambarawa street.(F) Applicability of Rule Seals In 1921From the Department of Finance has been notified as follows: “Paraturan seal 1921 and seal of the legal rules contained mengaenai preformance other general rules, with ordonasi August 21, 1945 (Stadblad 220) for temporarily revoked (not used), except for the so-called seal capital (kapitaal zegel) has been extended with ordonasi dated 19 January 1948 (stadblad No. 25) that is, until July 1, a new past. From that date wajiblah redeemable stamp duty again as before, then it would be useful to give a brief view of the changes and Additional primarily from the regulatory seal of 1921, which has been held swsudah announced the full text of the calendar attachment in Government (Regering-a tender Almanac 1941, which headed (caption) Tax Law Indonesia-Indische Belastingwetgeving. 1941.Perubahan years held the customs to usrat Pas Travel abroad and certificate (lehitimatie-bewijs), nor may cataan to extend the time of this letter, has been raised menjafi F.5, – Aatu more than that becomes F.7, 50. To take into account the duties of the proof of lease hire, charges totaling 10 cents for each F.100, -, has been awarded a new rounding rule, which reads, customs sukrang least fifteen cents sampi 25 cents, more than 25 cents sampi 50 cents to twenty-five cents, more than 50 cents up to Rp 5, with fifty cents and more than Rp 5, – with a dollar. If jumalh of the charges calculated lies between the two stamp duty, wajiblah pay customs duties are the second highest dar8. stadsblad premises (gazetted) in 1948 no.135r opportunity to pay the stamp duty has been extended by membeolehkan setorn to the State Treasury for the deposit of a power of attorney issued by the comptroller’s office (inspectie van Fiancien). F.500 .- Limit has been lowered to F.25. For the attachment of the seal of all letter, then if desired be allowed to wear the seal paste (plakkzegel) instead of paper affixed with zegel which relies on private law only.Stamp duty remains of F.1, 50 for mail with  signatures created as evidence of action, facts and circumstances that must be paid, for securities that rely on private law (privaatrechtlijk) as well as the law governing the transportation between  private  people and the government (punliekrechtlijk ) have limited to a letter that relied on private law only.According to section IV a new beginning ekarang legendary duty levied at 50 cents from a letter of evidence storage, gudangdan penerimaa. Further charges 25 cents for kononsemen created here, party suarft chaeter of cargo and cargo.Jual beli hasil bumi sela njutnya tidak lagi dikenakan bea istimewa ini.”

“Chapter VIII of the rules for the collection of stamp duty meuat commerce / trade (handlzegel) has been greatly shortened and simplified Buying and selling agricultural produce between  no longer subject to this special duty. “>Chapter VIII of the rules for the collection of stamp duty meuat commerce / trade (handlzegel) has been greatly shortened and simplified Buying and selling agricultural produce between njutnya no longer subject to this special duty. if the case is made that the letter was signed, this letter is subject to the general stamp duty F.1, 50.Sale and purchase of fixed effect subject to this special duty, Customs for the memorandum to be made in this, dituanikan with outboard seal the ordinary. Metrai Commerce to be paid twice tealh turrunan dihapuskan.jiga not need to be taken in a list marked.For outstanding amsih letter, which was made before 1 July and which still must be given the seal selurhnya later (nazegelling) because the re-enactment rule bea.due to rules for regular mail and letters about the household tealh set, that of the letter the letter permulaaannya exempt from stamp duty. Bea was just be accomplished, if it is used sutrat notaries, prosecutors, penyitaaan or also if a pegaswai government must heed the determination of when to take the contents of the letter.In the meantime set also with changes streak halted as of July 1, the last, that the petition to the government or government agency and the determination to be taken upon it, subject to no more than the general stamp duty sebayak F1, 50. It has also been abolished preferential voting determination letter from the letter, which meuat appointment in the office and giving a raise. in this connection should be noted that the letter  to implement the employer’s premises parftikelir agreements already exempt from stamp duty under ordonasi in stadblad 1928 no.533Because time will pass so long, people can run the new stamp duty rules in 1921 premises really Supervisory Head of the Department of Finance has memebrikan keuasaan until the 1st of january 1949 to the Post in order to seal the employee to mention all the proposed “surat memunggut “no fines or make prosec Verbaal (news inspection program) so that all the errors until the date fixed

(e) Iklan Pasar Malam di Alon aloon Ambarawa

Masih tersedia tempat didalam pasar malam buat permainan (tombola,loterij barang) restaurant dll >Pembukaan pasar malam tgl 31 august 1948 sampai 5 sepetember 1948 yng berkepentingan supaya datang kepada komite alamat kantor Openbarfe SWerken Magelang street 148 Ambarawa.

(f)Berlakunya Peraturan Meterai Tahun 1921

Dari pihak Departemen Keuangan telah diberitahukan sebagai berikut:”Paraturan Meterai tahun 1921 dan aturan yang mengaenai hukum meterai yang termuat dalm peraturan umum lainnya,dengan ordonasi tanggal 21 Agustus 1945(Stadblad 220) untuk sementara dicabut(tidak dipakai),kecuali untuk yang dinamakan meterai modal(kapitaal zegel) telah diperpanjang dengan ordonasi tertanggal 19 januari 1948(stadblad no 25) yaitu sampai tanggal 1 July yang baru lalu. Mulai tanggal itu bea meterai wajiblah ditunaikan lagi seperti sediakala, maka itu berguna kiranya untuk memberikan pemandangan yang singkat tentang perubahan dan  tambahan yang terutama dari peraturan meterai 1921,yang telah diadakan swsudah diumumkannya naskah lengkap tentang itu didalam lampiran Penanggalan Pemerintah(Regering-almanak tahum 1941,yang berkepala(caption) Undang-Undang Pajak Indonesia -Indische Belastingwetgeving. tahun 1941.Perubahan yang diadakan adalah bea untuk usrat Pas Perjalanan keluar negeri dan surat keterangan(lehitimatie-bewijs),begitupula cataan untuk memperpanjang waktu dari surat ini,telah dinaikan menjafi F.5,- aatu lebih dari itu menjadi F.7,50. Untuk memperhitungkan bea dari tanda bukti sewa menyewa,bea berjumlah 10 sen untuk tiap F.100,-,telah diberikan aturan pembulatan baru, yang berbunyi, bea sukrang-kurangnya lima belas sen sampi 25 sen, lebih dari 25 sen sampi 50 sen dengan  duapuluh lima sen,lebih dari 50 sen sampai RP.5,  dengan lima puluh sen dan lebih dari RP.5,- dengan satu rupiah. Jika jumalh dari bea yang diperhitungkan  terletak diantara dua bea meterai ,wajiblah membayar bea tertinggi dar8 kedua bea tersebut. Denga stadsblad(lembaran negara)  tahun 1948 no.135r kesempatan untuk membayar bea meterai telah diperluas dengan membeolehkan setorn ke Kas Negeri atas surat kuasa untuk menyetor yang dikeluarkan kantor pengawas keuangan (inspectie van Fiancien).Batas F.500.- telah diturunkan menjadi F.25. Untuk penempelan meterai dari semua surat,untuk selanjutnya jika dikehendaki diperkenankan memakai meterai tempel(plakkzegel) sebagai ganti kertas yang dibubuhi zegel yang bersandar atas hukum pribadi saja.

Bea meterai tetap dari F.1,50 untuk surat  yang dibuhi tanda tangan dibuat sebagai bukti  tindakan,kenyataan dan keadaaan  yang harus dibayar ,untuk surat yang bersandar atas hukum pribadi(privaatrechtlijk) maupun atas hukum yang mengatur perhubungan anata orang partikjulir dan pemerintah(punliekrechtlijk) tealh dibatdsi untuk surat yang bersandarkan atas hukum pribadi saja.

Menurut bab IV a yang baru, mulai daris ekarang dipungut bea sebesar 50 sen dari surat bukti penyimpanan,gudangdan penerimaa. Selanjutnya bea 25 sen untuk kononsemen yang dibuat disini,partai chaeter tentang muatan serta suarft muatan.

Bab VIII yang meuat aturan untuk pemungutan  meterai perniagaan/dagang(handlzegel) telah sangat disingkatkan dan dipermudah>Jual beli hasil bumi sela njutnya tidak lagi dikenakan bea istimewa ini. jika tentang hal ini dibuat surat yang ditanda tangani,surat ini dikenakan bea meterai umum F.1,50.

Jual beli surat Effect tetap dikenakan bea istimewa ini, Bea untuk nota yang harus dibuat dalam ini, dituanikan dengan meterai tempel yang biasa saja. Metrai Perniagaan yang harus dibayar dua kali tealh dihapuskan.jiga tidak perlu diambil turunan  dalam suatu daftar yang diberi tanda.

Untuk surat yang masih beredar,yang dibuat sebelum tanggal 1 juli dan yang seluruhnya masih  harus diberikan meterai kemudian(nazegelling) karena berlakunya kembali peraturan bea.sesuai demngan aturan untuk surat biasa dan surat mengenai rumah tangga tealh ditetapkan,bahwa dari dari permulaaannya surat  surat itu dibebaskan dari bea meterai. Bea itu baru harus ditunaikan ,jika sutrat itu dipakai notaris,jaksa,penyitaaan atau juga jika seorang pegaswai pemerintah sewaktu mengambil penetapan harus mengindahkan isi dari surat itu.

Dalam pada itu  ditetapkan juga dengan perubahan kilat yang terhitung muali tanggal 1 Juli yang lalu, bahwa surat permohonan kepada Pemerintah atau badan pemerintah dan penetapan yang harus diambil atas hal itu,dikenakan tidak lebih dari bea meterai umum sebayak F1,50. JUga telah dihapuskan pemungutan istimewa surat dari surat penetapan,yang meuat pengangkatan dalam jabatan dan pemberian kenaikan gaji. dalam hubungan ini harus diperhatikan bahw asurat yang dinuat untuk melaksanakan perjanjian kerja denga  majikan parftikelir sudah dibebaskan dari bea meterai menurut ordonasi dalam stadblad 1928 no.533

Karena akan lewat sekian waktu lamanya, baru orang dapat menjalankan aturan bea meterai 1921 denga sungguh-sungguh Pengawas Kepala Departemen Keuangan telah memebrikan keuasaan sampai tanggal 1 january 1949 kepada pegawai Pos supaya menyegel lagi semua suart yang diajukan tidak memunggut denda atau membuat prosec verbaal(berita acara pemeriksaan) sehingga semua kesalahan sampai tanggal itu dibetulkan

July,28th,1948

the rare Residentie west sumatra official information(BERITA RASMI)

.undang Act no11 tentangf change the tax rate cut.

VICE PRESIDENT PEINRTAH 2.SURAT no 53/WP/BT/48

To the Inspector UmumKeuangan on Tax officials from the ministries of Finance M. Goenadi Widjojo Asmoro ynag while running keqwajibannya pad for a State Commissioner of Financial Affairs in Bukititnggi.

Ordered, visiting each of the Residency in dsumatera order;

a. Perfecting Ijurannegara official organization, both technical and admimistratif based on the prevailing peraturam in Java and Madura.

b.Dimana necessary, to restore people’s trust to the Official State Ijuran (Dues)

c.Memperhebat receipts for the State so that the danger of inflation DAPT reduced.

To the Governor and Commander of the TNI Sumatra Sumatra commandment, all residents and the Unity of the Armed Forces d Sumatran hereby requested to provide all necessary assistance and information kepad a host of M. Goenadi widjojoasmoro tresbut in running a command that we provide.

Boekititnggi, 8 April 1948

Vice President of the Republic of Indonesia

MOHAMMAD HATTA

GOVERNMENT OF WEST SUMATRA edict.

Considering that in order to prevent price increases for goods makana seentara need to hold a prohibition for the time being, remove material from West Sumatra makana such as Copra, dry pepper, Peanut and Sweet Oil, and so on.

bukititnggi 25 mei 1948

Resident of West Sumatra

Mr St.Mohd.Rasjid.

diumukan dated 26 May 1948 by the secretary of the residency Haroen al Rasjid.

REGULATION OF MONEY WAITING

Governor of the State sumatra republic IndonesiaMenimbang that for mecapai rationalization in the use of workers labor on government positions in the province of Sumatra, needed to be rules about menberhentiakn employees as the excess energy than necessary to provide money Wait (wachtgeld) with peresetujuan of the Working Committee and the Legislative Decree Sumatra Prseiden NRI September 29, 1946.

Memuruskan, by canceling the (deadly) regulations regarding the provision of money waiting (wacht geld) current, and so on

ORIGINAL INFO:

1.undang undang no11 tentangf perobahan tarip pajak potong.

2.SURAT PEINRTAH WAKIL PRESIDEN no 53/WP/BT/48

Kepada Inspektur UmumKeuangan pada pejabat Pajak dari kementerian Keuangan M.Goenadi Widjojo Asmoro ynag buat sementara menjalankan keqwajibannya pad a Komisariat Negara Urusan Keuangan di Bukititnggi.

Diperintahkan ,mengunjungi tiap-tiap Keresidenan di dsumatera guna;

a. Menyempurnakan organisasi pejabat Ijurannegara,baik admimistratif  maupun teknis dengan berpedoman pada peraturam yang berlaku di Jawa dan Madura.

b.Dimana perlu,mengembalikan kepercayaan rakyat kepada Pejabat Ijuran Negara (Iuran)

c.Memperhebat pemasukan uang bagi Negara sehingga bahaya inflasi dapt diperkecil.

Kepada gubernur Sumatra dan Panglima TNI Komandemen Sumatra,segenap residen dan Kesatuan Angkatan Perang d sumatera dengan ini diminta supaya memberikan segala bantuan dan keterangan yang diperlukan kepad a tuan M.Goenadi widjojoasmoro tresbut dalam menjalankan perintah yang kami berikan.

Boekititnggi, 8 april 1948

Wakil Presiden Republik Indonesia

MOHAMMAD HATTA

MAKLUMAT PEMERINTAH SUMATERA BARAT .

Menimbang bahwa untuk mencegah kenaikan harga barang makana buat seentara perlu mengadakan larangan buat sementara waktu ,mengeluarkan bahan makana dari daerah Sumatera Barat seperti Kopra,Lada kering,Kacang tanah dan Minyak Manis, dan seterusnya.

Bukititnggi 25 mei 1948

Residen sumatera Barat

Mr St.Mohd.Rasjid.

diumukan tanggal 26 mei 1948 oleh sekretaris keresidenan Haroen al Rasjid.

PERATURAN UANG TUNGGU

Gubernur sumatra Negara republik IndonesiaMenimbang bahwa untuk mecapai rasionalisasi dalam pemakaian tenaga pekerja pada jabatan Pemerintahan dalam Provinsi Sumatera,perlu diadakan peraturan tentang menberhentiakn Pegawai sebagai tenaga yang berlebih dari semestinya dengan memberikan Uang Tunggu(wachtgeld) dengan peresetujuan Badan Pekerja Dewan Perwakilan Sumatra dan Ketetapan Prseiden NRI tanggal 29 September 1946.

Memuruskan ,dengan membatalkan (mematikan) peraturan tentang pemberian uang tunggu(wacht geld0 yang berlaku sekarang, dan seterusnya

(INFO LENGKAP HANYA UNTUK ANGGOTA PREMIUM BLOD,SILAHKAN MENDAFTAR LIWAT KOMENTAR)

 

July,29th.1948

Two POSA member had sentence to death by Jakarta JUstice court because they throwed the granat at Kramat area Jakarta at july,20th.1948 .and two other sentence to jail 9 and 5 years.

 

August 1948

August,1th.1948

The KPOB_Komite Pendidik and Organisasi Buruh”(Worker oragnitation) had founded in order to unity the worker in struggle and work.(berjuang dan bekerja)

 

August ,4th.1948

The promotion of Fonds Pembelian Kapal terbang(FDK_Republik Fund for buying aeroplane) from Tapanoeli(very rare pamphlet, used the back for homemade cover in 1950)

 

August,5th.1948

The postally used An Lok book store Makassar, cds Makssar on karbouw 5 cent stamp to Bing Sien bookstore soerabaia.\

 

August.8th.1948

 

 

Original Money Order  with  hand written 25 roepiah and ORI clover  chopped CDS Bireun in august,9.1948(provenance Dr Iwan 1985)

 

 

 

 

August,9th.1948

The very rare earliest used off document , Sumatra Local republic revenue one new rupiah Rp.1.- august,11th.1948, look illustration below

 

and other date in August 1948 look above

August,10th.1948

The Java repoeblic Indonesia revenue,used on document, misprint the 15 cent, the 5  abnormal.

 

August 11th.1948

Musso, former PKI leader from the 1920s, arrives in Yogya after spending twelve years in the Soviet Union. Sjarifuddin announces that he has been an underground member of PKI.

 PKI sponsors strikes and demonstrations.Hatta, with little money to pay troops, begins demobilizing some TNI (army) units.

Pada tanggal 11 Agustus 1948,

 Musso tiba dari Moskow. Amir dan FDR segera bergabung dengan Musso. Untuk memperkuat organisasi, maka disusunlah doktrin bagi PKI. Doktrin itu bernama Jalan Baru. PKI banyak melakukan kekacauan, terutama di Surakarta.

Oleh PKI daerah Surakarta dijadikan daerah kacau (wildwest). Sementara Madiun dijadikan basis gerilya.

 

 

August,16th.1948

(1)The the youngman had made “Api Unggun”(glory flame)  di RI Building Pegangsaan Timur 56, but the Dutch soldier and Police  shooting and arrest them, Suripto was died(gugur)

(2) Sin Min Newspaper

(A) Pendjualan Opium Republic

Het dagblad of Opium in the Republican Sales

Dutch newspaper “het Dagblad” wrote about the sale of opium ole case of the Republic as follows: “Yesterday we have announced how the republican play around with interest, which is being held by the international community, by the way Republicans have set aside the international regulations for its own sake. As a general already know, it tealh illicit opium trade in a deal that was held preformance second world war, where tealh agreement was signed also by the country belanda.Sebenarnya opium sales conducted on a large scale by the republic, not just limited to areas within the archipelago. toxins that damage the health of the country, tealh entered by the Republic in the market again, while people with joy to see, that the compaction was halted tealh can be controlled. apparently the preformance of the republic is still opinionated bahw atujuan or intent that justify the way the tactic for achieving it. Cra-republic techniques now used to obtain money to finance his representatives abroad is a clear proof that Jogya skali sincerely can not apply as a country are commendable (Dutch propaganda in order to drop the name of the republic of Indonesia in the eyes of the world-calendar notes Dr. Iwan)

(B) Day 17 August in Australia

Melbourne, 14 August. Correspondent Daily politicians ‘Melbourne Herald’ wrote: “Most members of the diplomatic corps in Canberra may not be attending the reception day dtang lettuce that will be held by representatives of the Republic of Indonesia which telanh mengakat himself, Mr. Osman Sastroamidjojo. Now maybe the ministry of Foreign Affairs Australia will be forced to notify the ministry’s information whether or not to admit Mr Oesman. Mr. Oesman was not recognized by the government nor have Zustral8ia seta tesmi status, but according to her deputy foreign customs he has send the invitation to a birthday reception with respect to know n the third of the republic of Indonesia. Correspondent was indicating, that Ausrtralia may not be represented by Prime Minister J. Chifley, Evatt, who had no minister, acted as minister of state sementara.Chifley curved never attended such an occasion. According to the correspondent of increasing interest concern is whether the Australian foreign ministry officials not to attend the reception.

(C) Bandung Conference

Jakarta 15 August 1948, according to Aneta: “Unlike the first announcement is that the federal conference in Bandung will be postponed until the month of September setelah chairman and the author returned from the Dutch country. Finally taken a decision to proceed in the jkarta komnperensi on Monday night broadcast addressed pangilang to all state representatives, they were invited to come in Bandung Selas as possible.

(D) Communion For Cochran

Jakarta, 14 August (Aneta). Consul General of the United States and the American delegation in the KDB, on Saturday night held a banquet to honor members of the new United dlam KDB H.merle Cochran, held a reception room Hotel des Indes.Diantara bnayak people, who came to salute the master Cochran, was Lieutenant-General Dr. HJ van Mook chairman of the Dutch delegation, R. Abdoelkadir Widjojoatmodjo, young Laksmana ASPinke, state secretary of economic affairs Mr JE van Hoogstraren. of delegation of the Republic, among others, seem present chairman Mr Mohammad Roem and also foreign minister Haji Agoes Salim.Banyak leading people from the military and civilian masters come to berkenalan with Cochran.

(E) Bureau PTT in the Netherlands Indies

Jkaarta August 11, 1948, shortage of employees in the Bureau PTT is such that the composition of which is now barely sufficient for the daily work of the 1940 PTT terpenting.Dalam diIndonesia effigy has 12,418 employees, consisting of 5785 employees and medium-high, low pengawai 6633 . In permulaaan the 1948 figure to be 7202 (3944 and 3258). Especially the shortage of high officials and mewnengah.
Postal service had not so many losses when compared with the tehnikmeskipun number of post offices and post office assistant no longer used DAPT. postal delivery everywhere is almost normal again. but also in this case was once an employee keurangan kantor.Pengiriman money (poswessel) and delivery is still hampered by epraturan pospaket expenditure of foreign exchange and agricultural products. Bangaiman growing number of the letters turned out, that the preformance of 1947 with the mediation service and curved flight in the country of the Netherlands Indies government service, the semi-official and a private had been transported a number of postal 1,510,281 kg (69 624 kg in 1940) of that total civilian 689,542 kg and 361,800 kg of the military.

With Jakarta Amsterdam KLM airplane trip, in 1947, has been transported into and through the State dutch postal number 202.4e82 kg (1939 42 820 kg). of that number there are 136,131 military post, especially for dutch country. From dutch country and other countries preformance in 1947 with KLM Amsterdam jakarta transported 331,441 kg while in 1939 55 744 248 119 kg of between this military post. In 1939 many pospaket sent and received on average 112,000 pounds, years ago in 1947 and 105 000 kg in 1948 to the present 185.0000 kg.

PTT in Indonesia in the year before the war gets hit, for example in 1940 the acceptance of 09.29 million dollars with penegluaran 23.8 million, so profits 6100.000 guilders, while the results of the lau-year 1947 loss menunnukkan 4.589 million guilders (20.050.0000 reception and penegluarahn 25,639. 000) although it should be noted also that in general the action after the new politionil billed telephone Subscribed money that unless the postal receipt is always the biggest gains, while both of 1947 new bahgian elevated rates. by not investigating the possibility of small, can be expected that the reception in 1948 will amount to between 40 and 50 million rupiah. purchase price of goods remains in January 1, 1941 amounted to 63.000.0000 guilders, while the January 1, 1948 nearly 55.8 million gulden.Berhub ung with ten-year plan can be said that everything depends on the development of political and economic circumstances of this dinusantara. all that the PTT service can be held here after the war, would not be possible, if there is no assistance from the military, especially on the protection of workers PTT group, so we have to thank the Dutch PTT in the country as a matter of tools.

Original info:

(a) Pendjualan Candu Republik

Het dagblad tentang Penjualan Candu di Republik

Harian belanda “het Dagblad” menulis tentang perkara penjualan candu ole Republik sebagai berikut: “Kemaren kami telah mengumumkan bagaimana republik bermain-main dengan kepentingan, yang sedang diselengarakan oleh dunia Internasional, dengan cara Republik telah menyampingkan peraturan internasional untuk kepentingan diri sendiri. Seperti umum telah ketahui,memperdagangkan candu itu tealh terlarang dalam suatu perjanjian  yang diadakan dalam perang dunia kedua,perjanjian mana tealh ditanda tangani juga oleh negeri belanda.Sebenarnya penjualan candu yang dilakukan secara besar-besaran oleh republik itu , tidak hanya terbatas pada daerah dalam lingkungan Nusantara. racun yang merusak kesehatan negeri itu,tealh dimasukan oleh Republik dalam pasar lagi,pada saat orang dengan gembira sekali melihat,bahwa pemadatan itu telah mulai dapat dikendalikan. rupanya orang dalam republik masih tetap berpendirian  bahw atujuan atau maksud itu membenarkan cara yang dipaki untuk mencapainya. Cra-cara yang sekarang dipakai republik untuk mendapatkan uang guna mengongkosi  para utusannya diluar negeri adalah suatu bukti yang nyata skali bahwa Jogya sunguh-sungguh tidak dapat berlaku sebagai negara yang patut dihargai(propaganda belanda guna menjatuhkan nama republik Indonesia dimata dunia -catatn Dr iwan)

(b) Hari 17 agustus di australia

Melbourn,14 agustus. Koresponden politi harian”Melbourne Herald” menulis: “Sebagian besar anggota korps diplomatik di canbera mungkin tidak akan menghadiri resepsi hari selada yang akan dtang yang akan dilangsungkan oleh wakil Republik Indonesia yang telanh mengakat dirinya sendiri,Mr Osman Sastroamidjojo. Sekarang mungkin kementerian Luar negeri Australia akan terpaksa memberi tahu keterangan apakah kementerian itu mengakui Mr Oesman atau tidak. Mr Oesman tadi tidak diakui oleh pemerintah Zustral8ia seta tidak pula mempunyai status tesmi, kan tetapi sesuai dengan adat kebiasaan wakil negeri asing ia telah mengirmkan undangan untuk suatu resepsi  berkenaan dengan hari ulang tahu n ketiga dari republik Indonesia. Koresponden itu menunjukkkan ,bahwa Ausrtralia mungkin tidak diwakili oleh perdana menteri J.Chifley,yang selama menteri Evatt tidak ada, bertindak sebagai menteri laur negeri sementara.Chifley tidak pernah menghadiri kesempatan seperti itu. Menurut koresponden itu yang sedang menarik perhatian ialah apakah pegawai kementerian luar negeri Australia kan menghadiri resepsi itu.

(c) Konperensi bandung

Jakarta  15 agustus 1948, menurut Aneta :” Berlainan dengan pengumuman dahulu yaitu bahwa konperensi federal di bandung akan diundurkan sampai bulan september  setealh ketua dan penulisnya kembali dari negeri belanda. Akhirnya diambil suatu keputusan untuk melanjutkan komnperensi tersebut di jkarta pada malam senin menyiarkan pangilang yang ditujukan kepada semua wakil negara ,mereka diundang datang di bandung selas-lekasnya.

(d) Perjamuan Untuk Cochran

Jakarta,14 agustus(Aneta). Konsul Jenderal Amerika Serikat dan delegasi amerika dalam KDB,pada hari sabtu malam mengadakan perjamuan untuk menghormati anggota baru Amerika dlam KDB H.merle Cochran, bertempat diruang resepsi Hotel des Indes.Diantara orang bnayak, yang datang menghormat tuan Cochran ,tampak Letnan jendral dr H.J.van Mook ketua delegasi belanda,R.Abdoelkadir Widjojoatmodjo,laksmana muda A.S.Pinke, sekretaris negara urusan ekonomi Mr J.E. van Hoogstraren. dari delegasi Republik antara lain tampak hadir ketua Mr Moh roem dan juga menteri luar negeri Haji Avgoes Salim.Banyak sekali orang terkemuka dari kalangan militer dan sipil datang untuk merkenalan dengan tuan Cochran.

(e) Jawatan PTT di Hindia Belanda

jakarta 11 Agustus 1948, kekurangan pegawai di Jawatan PTT adalah sedemikian rupa hingga susunan  yang sekarang hampir tidak cukup untuk pekerjaan sehari-hari yang terpenting.Dalam tahun 1940 PTT diIndonesia mempunyai 12.418 orangan pegawai, yang terdiri dari 5785 pegawai tinggi dan menengah, 6633 pengawai rendah. Pada permulaaan tahun 1948 angka tersebut jadi 7202(3944 dan 3258) .terutama kekurangan pegawai tinggi dan mewnengah.
Jawatan Pos mengalami tidak begitu banyak kerugian jika dibandingkan dengan bagian tehnikmeskipun sejumlah kantor pos dan kantor pos pembantu tidak dapt dipakai lagi. pengiriman  pos dimana-mana sudah hampir biasa lagi. akan tetapi juga dalam hal ini terasa sekali keurangan pegawai kantor.Pengiriman uang(poswessel) dan pengiriman pospaket masih terhalang oleh epraturan pengeluaran devisa dan hasil bumi. Bangaiman bertambah banyaknya jumlah surat-surat ternyata, bahwa dalam tahun 1947 dengan perantaraan jawatan penerbangan dalam dan laur negeri dari jawatan pemerintah Hindia belanda, setengah resmi dan partikulir telah diangkut sejumlah 1.510.281 kg pos(dalam tahun 1940 69.624 kg) dari jumlah itu  sipil 689.542 kg dan militer 361.800 kg.

Dengan pesawat terbang KLM Jakarta  Amsterdam pulang pergi, dalam tahun 1947 telah diangkut ke dan melalui Negeri belanda pos sejumlah 202.4e82 kg(tahun 1939 42.820 kg). dari jumlah itu ada 136.131 pos militer terutama untuk negeri belanda. Dari negeri belanda dan negeri lain dalm tahun 1947 dengan KLM Amsterdam jakarta diangkut 331.441 kg sedangkan tahun 1939 55.744 kg dari antara ini 248.119 pos militer. Pada tahun 1939 banyak pospaket dikirm dan yang diterima rata-rata 112.000 kg ,tahun yang lalu 1947 105.000 kg dan tahun 1948 sampai sekarang 185.0000 kg.

PTT di Indonesia pada tahun sebelum perang mendapat untung,misalnya tahun 1940 penerimaaan 29.9 juta rupiah dengan penegluaran 23.8 juta,jadi keuntungan 6.100,000 gulden, hasil sementara tahun yang lau 1947  menunnukkan kerugian 4.589.000 gulden(penerimaaan 20.050.0000 dan penegluarahn 25.639.000) meskipun harus diperhatikan juga bahwa pada umumnya sesudah aksi politionil  baru  ditagih uang langanan tilpon yang kecuali penerimaan pos  selalu merupakan keuntungan terbesar,sedangkan bahgian kedua tahun 1947 baru dinaik tarif. dengan tidak menyelidiki kemungkinan kecil, dapat diharapkan bahwa penerimaaan tahun 1948 akan berjumlah antara 40 dan 50 juta rupiah. harga pembelian barang-barang tetap pad atanggal 1 januari 1941 berjumlah 63.000.0000 gulden,sedangkan 1 januari 1948 hampir 55.800.000 gulden.Berhub ung dengan rencana sepuluh tahun dapat dikatakan bahwa segala sesuatu tergantung pada perkembangan  keadaan politik dan ekonomi dinusantara ini. segala apa yang jawatan PTT disini setelah perang dapat diselenggarakan, tidak akan mungkin, jika tidak ada bantuan dari fihak militer, terutama tentang perlindungan rombongan pekerja PTT ,seterusnya kita harus berterima kasih kepada PTT di negeri belanda karena soal pemberian alat-alat.

August,13th.1948

The postally used cover  with rare airmail label(per luchtpost  AV5  send from soerabia to semarang

August,16th,1945

Soeara Indonesia newspaper  at den padsar Bali created by  journalist K.Nadha witn motto “From People by people and  to people “(130)

Look the picture of the newspaper below

 

 

 

 

August,17th.1948

The three years Indonesian Independence day :

(a)ceremony

the picture in Jogyakarta

 

 

Crowds in Djakarta celebrating the 4th anniversary of Indonesian independence – August 17, 1949

 

 

Achmed Sukarno challenging his Indonesian countrymen to grand acts of patriotism

 

 

 

 

(b) postal history

(b1) The 3d anniversary of independence issue design young mad withtransportation, 100 sen and 150 sen

 

 

 

 

 

 

 

 

(b2) West Sumatra  3rd  year independence  postal sationer with design soldier and tank.

 

(c) The Youngman Suripto was burried  ”dimakamkan”

 

mood to let go of this invaluable asset.

 

 

 

UN military observers checking up on a UN-sponsored cease-fire – 1948

 

 

Indonesians remove from the Djakarta palace portraits of their former Dutch governors – 1948

 

 

 

 

 

 

 

August,18th.1948

The earliest used new  half Rupiah(new rupiah R 1 = 100 old rupiah f.) local sumatra revenue, used off cover still very rare collections courtecy dr iwan,look illustration below

 

and the latest used 16 and 17  November 1948,look illustrations above

 

 

 

 

 

 

August,19th.1948

The rare Repoblik Indonesia income tax with handwritten R.2,- added bea, postmark CDS Padang Pandjang 19.8.48(Only one ever seen in the world)August,20th.1948

 

(1)The NRI gouvernemnt annouced “Ikut Berdukacita”  and honored  to  the Youngman patriot .

(2) Postally used Wilhelmina federal state lettersheet postal stationer send from Ms Cornelis(now jatinegara) to Buitenzorg (now Bogor)

.

(3)The Chinese oversees health Organization(MD<Dentist and aphothekeer) letter to their member batavia,with dancer 3 cen and specila Batavia CDS,

August,21th.1948

the rare offiial cover from pasir pengarayan CDS repoeblik poststamped with Rep Indonesia off, to Pakanbaru.

 

 

August,22th.1950

Federal state Indonesia first day cover 50 year wilhemina royal netherland crown.cds at Batavia centrum.

 

August,23th.1948

910 Mr Syafruddin Prawiranegara which pointed as the Vice Prime menistry of sumatra with Religious menistry K.H. Masykur arrived at Kutaraja this day and Vice Priem Menistry of sumatra, Mr Syafruddin Prawiranegara dismissed(membubarkan) Daerah Istimewa Aceh and chaged to be the Aceh P{rovince. Military Gouvernour Tgk.M.Daud Beureuh “diberhentikan” from his “jabatan”

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

August,23th.1948

 

 

 

(2)the Picture Postcard  Hotel Des Indes  send from batavia to Bali.

 

 

August,24th.1948

Rumahsakit Perguruan tinggi diambil Belanda ,dengan demikian habislah gedung yang berbau Republik,seluruhnya sudah diduduki Belanda.

Mustapha Abdullah dan kawan-kawannya 11 orang  ditangkap karena dipersalahkan melempar granat dimuka gedung Bioskop Capitol dan disekitar Molenvliet Jakarta. Penangkapan itu sesudah diadakan pengeledahan sejak terjadi peristiwa peledakan tersebut.

August,25th.1948

(a)The diploma of nursing from Health suddivision of Defense Menistry, issued at Jokja august 23th, 1948, legalizied by health menistry in February,15th 1950 with local Jogja revenue  7 1/2 rupiah green,

(b)Manifes Perhimpunan Mhasiswa Jkarta berhubung dengan pengambilan gedung RSPT dalam usaha penyelengaraan penyususan Perguruan tinggi Nasional menghadapi banyak rintangan :

(a) Pengusiran mahasiswa kedokteran di asrama prapatan 10(oktober 1945)

(b) Pengambilan gedung Perguruan Tinggi kedokteran Jakarta,pengambilan gedung Perguruan Tinggi Hukum dan Kesusasteraan (21 juli 1947) dan pengambilan Gedung Rumah Sakit Perguruan Tinggi(sekarang RSCM )

August,27th.1948

the earliest date ,postally used  3rd anniverasry Indonesia Independence 100 and 150 sen on cover.

August,28th.1948

KTN diminta memperhatikan soal tindakan pengusiran oleh Belanda terhadap pegawai RI di Jakarta.

 

 

 

 

 

 

 

August,31th.1948

(a)The rare new rupih RP.1.50 republic sumatra local revenue uesed off document august,31th.1948 look below

 

and upper September 1948 same  new rupiah used revenue.

(b) The ORI (newr Roepiah currency oeang repoeblik indoneisa0overp[int -.50 lima poeloeh sen repoblik Indonesia Reveneu on “surat pengangkatan pegawai Pegadaian Negeri Daerah Djawa Timur di Blitar”

(c)The form of the republic Indonesia paper money  have change in Postal office model G(because to many false banknote, all banknote must show at pos office, the false with keep and the origianl will chnage with the new repoeblic Indonesia paper money)

at the back the  mint repoeblic Indonnesia pen strip overprint the ned Indie karbouw 1 cent stamp.look the used on documnet ontvang bewij(pospakeet recu) in  january,29th.1947

September 1948

PKI gains recruits from PDF; new Politburo includes Aidit, Lukman and Njoto.Republican Government releases Tan Malaka from custody as a counter to PKI influence.

September,6th.1948

2000 police on doty to keep the security(keamanan) during Price Juliana  crowning(penobatan)

September, 5th.1948

Musso gives speech advocating that Indonesia align itself with the Soviet Union.

September,9th.1948

(1)Dr iwan collections of the first PON(pekan Olah raga nasional-Basional sport weeks) at Solo(surakarta) .

(2) The very rare and only one ever seen the block four  4x f100 local sumtara republic indonesia revenue,used on fragment document, 9.10.1948

September,11th.1948

 

 

 

 

 

NICA Javasche babk papermoner in 1948

The jakarta justice court had sentence 15 years to  the Dai Nippon war criminal Ikeda seichi due to get the Java young womens to be prostitute.

 

The Fake  Residency  (Keresidenan)of Atjeh  local papermoney in  September,11th.1948

Read more info of fake papermoney

 

Modern falsifications of Netherlands Indies and Indonesian paper money

– By Rob Huisman –

One can devide forgeries of Netherlands Indies and Indonesian paper money in 4 categories:

– Contemporary falsifications with the objective to circulate the forgeries for profit

– Contemporary falsifications, issued by rivaling parties to either disrupt the others economy and/or finance secret operations

– Low quality modern falsifications for sale to ignorant tourists and starting collectors, being either:

  • reproductions of existing notes
  • fantasy notes

– High quality modern falsifications for sale to the collectors community, being either:

  • reproductions of scarce notes
  • pretended newly discovered issued and proof notes

Although the first two categories are of interest to collectors, especially the last category is most annoying to the collecting community. Years ago, Netherlands Indies paper money was mainly collected by some Dutch collectors that included the overseas territories in their Netherlands paper money collection. More recently, also Indonesia became more aware of its past and the improved local economic situation allows more Indonesians to spend money on collecting. There is even a tendency where Netherlands-Indies and Indonesian paper money sells at higher prices in Indonesia than in Europe. In recent years, several Indonesian auction houses were founded that offer an impressive selection of much sought after paper money. For better quality and more scarce pieces the prices have risen significantly. Unfortunately as soon as these items become expensive, falsifications also start to surface. This collecting area is still in its early days and therefore it is likely that unknown issued or proof notes might be discovered. The relatively low average salary level combined with the skilled craftsmanship of the Indonesian people make paper money an easy target for falsifications. When an unknown Netherlands Indies or Indonesian note appears on the market it is therefore justified to be suspicious about its authenticity.

Below I have listed an overview of paper money that I have classified as “modern falsifications”. This list is not complete and newly identified forgeries will be added as they surface.

============================================================

In december 2007 I bought four notes from Tandjong Pandan, the main town of the Indonesian island Billiton.

 

 

 

 

Studying the notes carefully, the following observations can be made:

  • The notes carry no serial number identification which is unusual for notes in this period, especially for notes with a denomination of 1 rupiah and higher.
  • The notes do not have a specific date of issue, only the larger one has 1947 printed, but no day and month which is also unusual for  notes in this period, especially for notes with a denomination of 1 rupiah and higher.
  • One note mentions Cents (Dutch) as denomination; the other one mentions Rupiah (Indonesian). During the revolutionary period the new Republik Indonesia discouraged and prevented the use of any reference to the Dutch colonial period on its paper money.
  • The paper has several folds. Especially the larger note has a strong horizontal fold in the middle where the paper has been damaged. Looking with a magnifier,  the printing ink shows creep into the paper at the fold and also has no ink on locations immediately next to the fold; These are strong indications that the printing occurred on paper that already had the folds.
  • The large note carries the signature and name of M. Lukman Hakim who later became the governor of Bank Indonesia (1958-1959). It is known that he called himself Loekman Hakim since he followed the old spelling, just like Soekarno did.
  • The signature of Mr. Loekman Hakim does not resemble his signature that is printed on the ORI BARU notes of 1949.
  • The cutting perforation of the notes is not used on any other Indonesian note and has no clear functional reason.

==============================================================

During the past few years a number of  falsifications has entered the market, especially via internet sites like eBay. Although these notes seemed to be fake at a first glance, I did buy several  in order to study them in more detail. Because the number of fake Indonesian and Netherlands-Indies notes sold via eBay is irritating me, last night I send an e-mail to one specific eBay seller, pointing out to him that he was selling fake paper money and asking him to at least mention that in his description. He wrote me back asking me why this note was fake and if so, he would remove the note from eBay. Basically I spend my whole night looking at this note and wondering how to describe to him that this note is a fake. I realised that it is pretty dificult to describe why a note that looks like a fake is indeed a forgerie. During this exercise I also put some of my other presumed fake notes on the table and looked at them for a while. In total it is a collection of eight notes that I aquired during the past three years and that I put aside for studying at a later moment in time. It is a variety of notes:

 

 

100 Gulden note from Sabang from 1-2-1948

 

 

500 Gulden note from Sabang from 1-2-1948

The e-mail to the eBay seller concerned the sale of the above note of 100 Gulden. My e-mail reply was as follows:

“This is a note from a series that contains a 100, 500 and 1000 denomination. These are recent falsifications for sale to tourists visiting Sabang, which is a most attractive island, especially loved by scuba divers, located near the coast of Atjeh at the most western point of Indonesia. These notes are regularly offered on eBay for sale.

Looking at the revolutionary period in Indonesia between 1945 and 1949, the so called struggle for independence, there were parts of Indonesia where the Dutch were in charge and parts where the new Republican government was in charge. The status of Sabang during these years is not very clear.
However the Dutch did not issue any local money during this period, they only issued NICA money in some territories and re-introduced the old Javasche Bank money where NICA was short on supply. Later they issued new Javasche Bank money in several area’s.

The Indonesian government issued the ORI money on Java and later they issued ORIPS money on Sumatra. Because of logistical problems with the distribution of ORIPS money some local governmental institutions issued their own local money, like the Asahan province. The Republican money for the Atjeh area was printed in Bukkittinhi and was also called ORIPS money. There are no historical records of Sabang printing or issueing own money.
 
If the Dutch would have issued local money in Sabang, it would for sure be Dutch money, in Dutch language and on high quality paper. The notes mention the name VANDER P, which possibly refers to Van der Plas, one of the highest ranking officials in the Dutch Indies at that time. It is unlikely that he would have been the signatory of any local issued paper money. Also there is no logic to just mentioning part of his name. Most text on the notes is in Malay while the denomination is in Gulden. The spirit of those times was that the Dutch would have issued paper money using Dutch text, mentioning only the denomination in both Dutch and Malay, like all the other issues in that period.
 
If the Indonesian Republic would have issued local money in Sabang, it would for sure mention Rupiah as the denomination. There was a strong sense of nationalism within the Republican party and it is sure to assume that any reference to the Dutch colonial period would be prevented. All the local issues of the Republic Indonesia mention Rupiah’s during that period.
Furthermore the 100 and 500 gulden notes have the F. sign in front of the denomination which refers to the Florin, the old Netherlands word for Gulden. It is highly unlikely that the Indonesian Republic would all of a sudden start using this historic notation, that was last used on Dutch Java Bank banknotes in 1864, on a small and distant Indonesian Island.
 
Next, the notes have the Islam sign with star and crescent moon printed on the note which is not observed on any genuine Sumatra notes of that period. There are two notes listed in the Katalog Uang Kertas Indonesia KUKI (HP-3 and HP-4) both issued by Negara Islam Indonesia (NII) at Cirebon, Java in 1949, unfortunately the author of the catalogue was only able to provide poor quality black and white copies of these notes.
Some years ago a series of five notes was offered to several senior collectors for a price of $ 4.000 that was supposed to be issued by the NII in the Atjeh province. Also this series is believed to be a fake and might even originate from the same counterfeiter.”

 

Een honderd dollars note from Deli / Medan 1899
Note the text “Jhon ench zone” at the bottom of the obverse. It is an amateurish reference to the Dutch printer “Joh. Enschedé en Zonen”

 

20 Rupiah note from Medan 5 juli 1947

 

500 Rupiah note from Laboehan Batoe, 11 september 1947

 

25.000.000 Rupiah note from Membang Muda, 3 mei 1947 in pink color

 

25.000.000 Rupiah note from Membang Muda, 3 mei 1947 in green color

 

100 Rupiah, Keresidenan Atjeh, 15 September 1948

 

September,13th.1948

the IWI (journalist organization) resolution to  Let.General abdul kadir  Widjojoatmodjo(NICA vice commander) to “Mencabut”(off)the regulation to stop the neewspaper circulations.

September,14th.1948

 

Special service in the Kwitang mosque of Jakarta after the death Mohammed Ali Jinnah, the first governor of Pakistan(14 september 1948)

September, 17th.1948

Siliwangi division drives PKI out of Surakarta; PKI retreats to Madiun.

 

 

September, 18th.1948

PKI attempts a coup in Madiun; kills pro-government officers there.

FDR -federasi demokrasi rakyat  (People Democratic  Front) joined the Communist Party of Indonesia (PKI) to plan a coup.

Some of the actions undertaken by these groups including waging anti-government propaganda, conducting demonstrations, strikes, kidnap and kill political opponents, and move the riots in some places.

In line with the event, came Muso a communist leader who has long been in Moscow, the Soviet Union. He joined the Amir Syarifuddin to oppose the government, he even managed to take over the helm of the PKI. After that, he and his friends increased terror, pitting units and aggravate the personal existence of the TNI leadership Soekarno-Hatta. Peak action is a rebellion against the Communist Party of Indonesia on September 18, 1948 in Madiun, Java Timur.T ujuan rebellion was undermining the state of RI and replace it with a communist state. In this action several officials, military officers, party leaders, scholars and people who are considered enemies murdered in cold blood. This act of cruelty to make people angry and condemn the PKI. Figures of warriors and military forces are currently facing the Netherlands, but the government of Indonesia is able to act quickly. Soedirman commander ordered Colonel Gatot Subroto in Central Java and East Java Colonel Sungkono to run insurgency operation of the PKI. On 30 September 1948, Madison can be occupied again by the TNI and the police. In this operation successful Muso was shot dead while Amir Syarifuddin and other figures were arrested and sentenced to death.

 

PKI atrocities

In Madiun Affair September 1948, PKI followers among others catch Regent Magetan Sakidi. PKI executioner stretched a ladder cross over a well in Soco. Then the body of the regents was laid on top of that ladder. When supine bound like that, executioners sawed off two Sakidi body, dropped down into the well. Mrs Sakidi who heard her husband was executed in Soco, followed there by holding her two children aged 1 and 3 years. She was desperate to ask to see the corpse of her husband. Hassle serve, PKI massacred all the woman witnessed her two children, then dicemplungkan also into the well. In Starch and Wirosari, anal villagers pierced with bamboo spears and then plugged in the rice field like a scarecrow bird repellent. Meanwhile, a woman stabbed her pussy with bamboo spears and also plugged in the rice field

 

 

 

 

Pada tanggal 18 September 1948,

 Musso memproklamasikan berdirinya pemerintahan Soviet di Indonesia. Tujuannya untuk meruntuhkan Republik Indonesia yang berdasarkan

Pancasila dan menggantinya dengan negara komunis. Pada waktu yang bersamaan, gerakan PKI dapat merebut tempat-tempat penting di Madiun. Untuk menumpas pemberontakan PKI, pemerintah melancarkan operasi militer. Dalam hal ini peran Divisi Siliwangi cukup besar.

 Di samping itu, Panglima Besar Jenderal Soedirman memerintahkan Kolonel Gatot Subroto di Jawa Tengah dan Kolonel Sungkono di Jawa Timur untuk mengerahkan pasukannya menumpas pemberontakan PKI di Madiun

Solo City shocked by the kidnapping and killer fulfillment of the dr
Mawardi,

 

 bull Barisan leaders of the Republic of Indonesia (BPRI), due to investigation  and further analysis is no business of the Communist party to kidnapping and killing characters that are not his people, (Dr. Muwardi present when Proklamsi kemderdekaan August 17, 1945 in Jakrta, read in 1945)
18 September events in the history of black struggle Indonesian nation, the betrayal of the PKI (Indonesian Communist Patai) Diwali from Goranggareng 10 miles from Madison, dozens of people killed in sebuag building (see photo victim dlam hole). Go then in Ngrambe 35 leaders of the people also were killed, followed in Dungus 60 people died in a terrible state. In tirtomoyo 37 miles south Wonogiri 9in one building used gunpowder 200 people locked up (captured in), 50 of whom died in a terrible state. Murder happens everywhere, in place of the PKI into political mayoritas.Lawan, officials, Alim Ulama did not escape from the target PKI.
On this occasion Siliwangi Division and battalion generally Umar Wirahadi Kusuma (see his picture with the rank of Major was involved in the operation of the PKI (Indonesian Communist Party), as the story of Pak Umar as follows:


Batalion Umar was formed from troops grilya first war of independence (July 1947) that IV battalion of 13 Brigade, based in Tjolomadu Suiliwangi Solo (near the sugar mill and the main field of air pouring Panasan, Dr Iwan has attended compulsory military officer training school here in 1973).
To quell the communist party in Madison, pak umar with assigned troops occupied the city and mengadalkan Magetan dsekitarnya cleaning, subsequently entered into Sumorojo_Purwantoro pengejatran PKI forces as well as a cross-country to Pacitan.
When he took Magetan (see Photo Magetan military entered the town), Pak Umar served as Head of the local Military Government Achmad accompany Regent Magetan Sukarna widjaja, this is where Mr. Umar saw sendir kebiadapan PKI, is the man when he loses his dignity humanitarian and had forgotten to God, then it will be lower than the animals that PKI (the  same thing in Cambodia, the killing fields of Pol Pot, calendar notes Dr. Iwan)
At the time of entry Magetan IV battalion engaged with the formation of the left wing and right wing and Mr. Umar was in the center,and the left wing soldiers save mothers and children in the family of police in that area.During at magetan Mr Umar  with Dr.  Sumadi, they have held back Factoring Orban mass graves and conducting reconstruction malignancy PKI how the state apparatus (the civil service and police Magetan) were killed by the CPI with the photos will be sent to PUSEMAD.
5.6 and 7 Siliwangi Regiment of the Brigade was shipped Platinus III (date forgotten) and landed in Apex, Major General Djatikusumo (see photograph) and his aides as the host come to welcome the troops, this Regiment will perform duties as a outpost for quell the rebellion calling itself the FDR (Democratic Front Takjyat) led by Mr. Amir Sjarifuddin (see fot profilenya da photos with hisfriends.

 

, Muso artiket PKI Madiun incident premises

 

 aid ex Maladi Major Joseph (see photograph )

 

, Maj. Gen. Djoko Suyono Military leaders of the FDR / PKI (see photograph)

 

 

, sera lascar photo that strongly influenced the Labour Party.


At night the Brigade Staff continue to actively follow the cleaning movement (pembersihan), suddenly Lieutenant Marzuku of PHB (Transportation TNI) reported that he caught the radio broadcasts of the contents of which the Proclamation of the Republic of Madison people’s democracy, interspersed repeated broadcasts answering to Let.Kol Sadikin who remain on the side that FDR was always  winning soldiers  far out of town, and subsequently held pengejaran because with a proclamation broadcast tone aka FDR is a new task.
Then came the bustle of preparation Long March to Madison, on the day before leaving for the whole battalion gathered in the courtyard that served the town hall since the Great Commander General Sudirman amanatnya.Suasana will deliver a touching moment departing from solo to Tawangmanggu (DR iwan during military exercises also follow this path ) along the road until the town folk kepingir berdeet dipinngir street shouting siliwangi Life! Happy fighting! Up in Tawang Mangu troops transported by truck and then walking toward the rebel defenses left FDR.Sayap api.Batalion transported by pack train arrived at walikukun Umar and battalion and battalion Sumadi Sentot to 10 miles from Ngawi.
Intel then sent a member of TNI to the medium to observe the situation, the brigade of the 13th was followed by Colonel Mudstopo komadan as CREW, is also the battalion commander Major Suprapto Sukowati Madison, sister line of bull rusdi dri Solo and Ms. Rashid girl a journalist CREW also participated. (See long march photos)

 

 

 

 

In Tawang Mangu as a starting point for the axis movement, with small groups to infiltrate the enemy with meneyebarkan kepanikan.with to the belly( keperut) soared toward the left as gerekan Ngawi misdirection, then troops moved into Cemorosewu Tawangmangu to Tawang Mangu menyebur outpost where troops stalled waiting PKI Muso.Di CemoroSewu laparon of the battalion who stormed sarangan, soon received news that Sarangan already mastered (see photograph)


Raid tonnes received help from the cadets AMN (Academy of National Meliter) based in the hotel Arendnest Sarangan led by Major Dr. Singgih.Dengan safe sarangan can sit on it, immediately moving quickly to occupy the first Magetan occupy the airfield Maospati, then preparation for Madison through Goranggareng and Pagotan, escorted by a battalion Pak Umar kompin of the command post at Pak Umar Plaosan.Batalion since yesterday already mastered Walikukun_Ngrambe_Panikan, which lowers the mental forces on the FDR PKI Magetan, Maospati and madison.
Bataluion move Madium Palosan_Goranggareng_Pageta routes crossing the street, in Gorangareng there is heavy resistance, but thanks to the high spirit of military resistance apsukan can be broken> PKI FRD Force flight was coming from an escape from Magetan and Masopati and around Gunung Liman Wilis, with state of panic they retreat to Ponorogo.berdasarkan this state prior to the battalion pack Madium Umar stopped to Magetan danMaospati.
To find the atmosphere on the east side, Mr. Umar personally went to Kediri to appear before the military governor of East Java, Mr. Sungkono (see illustration profile)

 

, Pak Umar reported that the city of Madison, Magetan, Maospati and Ngawai now fully been dukuasai TNI except Ponorogo.Ternyata obtained information that FDR forces? PKI now escape to  Ngebel and Ponorogo, the military advance of requested cooperation UB Siliwangi and eastern Java, with the division of tasks siliwangi Caruban_Gunung operating area to the west dank LIman_Gunung willis e Eastern regions took charge of Operation UB ynag Ponorogo and Trangalek.
Look at the illustration Madium military entered the town.


On returning to Madium, Pak Umar informed that Muso ca was at  one of  place dilereng Liman escorted mountain under the leadership core btalaion Maladi Jusuf, figures FDR? Other PKI also arriving there like Amir Sjarifuddin <djokosujono.alimin, Suripto, Tan Malaka and Wikana, then prepared a plan to persecute.
The first weapon Bentriokan experienced dilereng Mount Liman, chase chase terjadi.Pasukan FDR / PKI kejurusan Ngebel escape, pursuit carried on, there kontar weapons, Maladi jusugf hit that had carried his army, after the chase lasted three days, obtained a report that was run Muso to Ponorogo_Trengalek towards the south to southwest mountain Gembes Ponorogo in sector-Ponorogo_Pacitan Wonogiri triangle, then the right-wing direbut.Dari Ponorogo can then move towards Pacitan pasuakan tonnes after a new week until Tirtomerto anatara Wonogiri_Pacitan, while other troops were among Purwantoro and Wonogiri , while the Battalion Slamer Rijadi (see illustration profile) provides news slah, was actually running towards the contrary, so Bataluio n Pak Umar in sarangan ditygaskan stemming from the north, Pak Umar together sopoir to Trengalek to menmui Major Mudjajin that sat was busy sedng mengature battalion, Ponorogo was already dikjuasi TNI and pengejatran dimuali towards Utara.Saat pack POskonya Umar returned to prepare, he attained the information that had been shot Muso (see illustrasinya)

 

, to prove that Mr. Umar went to Sumoroto, arrived dibalai Sumoroto village appears lying on the table ats the corpse of a black dress warok Ponorogo style, his great height, his age about 5o tahun.Pak Umar Muso had never seen before, so can not judge the reality, whether it is true Muso ataubukan.melihat underwear that is not commonly used in Indonesia can be ensured that bodies were dressed in eastern European countries, long-sleeved white dress shirt with pants so long one as well, then summoned the soldier who shot him he told me as follows: “When the soldier in charge of guarding the streets armed with stengun, come to a gig (which is controlled delman0 a dress warok. Arrive  down the guard , approached the guard while pointing a gun, saying, boy, shoot you, this man was  Muso himself . the soldiers heard by surprise. deny the request, yet the mugger shout, shoot the father, if  not, children of her own who would you shoot. So with a barrage of gunfire mitrajur “terhujunglah” Muso falling down  instantaneous ,

Muso said in a voice broken, thank you son, continue to struggle to liberate the country thy water, then he breathed his last .

 

 

 

Look at the photo-General Sudirman laying flowers at the park heroes to soldiers killed in crackdown

 

Original info(Hidajat Umar wiarhadikusumo,Jakarta,1983)

Kota Solo digemparkan oleh pereistiwa penculikan dan pembu nuhan terhadap dr Mawardi,tokoh Barisan banteng Republik Indonesia(BPRI),menureut penyelidian dan analisis lebih lanjut memang ada usaha dari pihak Komunis untuk melakukan penculikan dan pembunuhan tokoh yang bukan kaumnya,(Dr Muwardi hadir saat Proklamsi kemderdekaan 17 agustus 1945 di jakrta,baca tahun 1945)

18 September terjadi peristiwa hitam dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, pengkhianatan PKI(Patai komunis Indonesia) diwali dari Goranggareng 10 km dari Madiun,puluhan orang dibunuh di sebuag gedung(lihat foto korban dlam lubang).Ke mudian di Ngrambe 35 pemimpin rakyat juga dibunuh,menyusul di Dungus 60 orang meninggal dalam keadaan yang mengerikan. Di tirtomoyo 37 km Selatan Wonogiri disebuah bekas gedung mesiu 200 orang dikurung(sekap),50 orang diantaranya meninggal dalam keadaan yang mengerikan. Pembunuhan terjadi dimana-mana,di tempat PKI menjadi mayoritas.Lawan politik,pejabat,Alim Ulama tidak luput dari sasaran PKI.

Dalam kesempatan ini Divisi Siliwangi umumnya dan battalion Umar Wirahadi Kusuma(lihat fotonya dengan pangkat Mayor ikut terlibat dalam operasi penumpasan PKI(partai komunis Indonesia) ,sebagaimana cerita dari Pak Umar sebagai berikut:

Btalion Umar dibentuk dari pasukan grilya perang kemerdekaan pertama(juli 1947) yaitu battalion IV dari Brigade 13 Suiliwangi yang berkedudukan di Tjolomadu Solo (dekat pabrik gula dan lapangan utama angkan udara Panasan,Dr iwan pernah mengikuti latihan sekolah perwira wajib militer disini tahun 1973) .

Untuk menumpas partai komunis di Madiun,pak umar dengan pasukannya ditugaskan menduduki kota Magetan dan mengadalkan pembersihan dsekitarnya,selanjutnya mengadakan pengejatran pasukan PKI ke Sumorojo_Purwantoro serta secara cross country ke Pacitan.

Ketika menduduki Magetan(lihat Foto TNI memasuki kota Magetan),  Pak Umar menjabat Kepala Pemerintahan Militer setempat mendampingi Bupati magetan Achmad Sukarna widjaja,disinilah Pak umar menyaksikan sendir kebiadapan PKI,memang manusia itu kalau sudah kehilangan harkat kemanusiaaan nya dan sudah lupa pada Tuhan,maka ia akan menjadi lebih rendah dari binatang itulah PKI(hal sama terlikat di Kamboja,Pol Pot the killing field-catatn Dr iwan)

Pada waktu batalion IV masuk Magetan yang bergerak dengan formasi sayap kiri dan sayap kanan dan Pak Umar berada ditengah.Pasukan Sayapi menyelamatkan ibu-ibu dan anak-anak keluarga polisi setempat.Selama berada di mkagetan Pak Umar bersama Dr Sumadi ,mereka telah mengadakan pengalian kembali kuburan masal orban keganasan PKI dan mengadakan rekonstruksi bagaiman aparat Negara(pamong praja dan Polisi Magetan) dibunuh oleh PKI dengan foto-fotonya akan dikirim ke PUSEMAD.

Resimen 5,6 dan 7 Siliwangi dari Brigade III diangkut dengan kapal Platinus(tanggal sudah lupa) dan mendarat di Rembang,Mayor Jendral Djatikusumo(lihat fotonya) dan ajudannya  sebagai tuan rumah ikut menyambut pasukan tersebut,Resimen ini akan melaksanakan tugas sebagi pos terdepan untuk menumpas pemberontakan yang menamakan dirinya FDR(Front Demokrasi Takjyat) yang dipimpin oleh Mr Amir Sjarifuddin(lihat fot profilenya da foto  dengan teman-teamnnya).,Muso artiket peristiwa PKI Madiun(lihat fotonya sedang pidato) denga ajudannya ex Mayor Maladi Yusuf(lihat fotonya), Jendral Mayor Djoko Suyono pemimpin Militer FDR/PKI(lihat fotonya) , sera foto lascar Buruh yang sangat dipengaruhi PKI.

Malamnya Staf Brigade terus aktif mengikuti gerakan pemenbersihan,tiba-tiba Letnan Marzuku dari PHB(Perhubungan TNI) melaporkan bahwa ia menangkap siaran dari radio Madiun yang isinya Proklamasi Republik demokrasi rakyat,siaran diulang-ulang diselingi pangilan untuk Let.Kol Sadikin yang tetap ada dipihak yang unggul.Psuakn FDR sudah terusri jauh keluar kota,dan selanjutnya diadakan penegajran  karena dengan adanya siaran proklamasi FDR tersebut aka nada tugas baru.

Kemudian terjadilah kesibukan persiapan Long March ke Madiun,pada hari sebelum berangkat seluruh battalion yang bertugas berkumpul di halaman balai kota karena Panglima Besar jendral Sudirman akan menyampaikan amanatnya.Suasana yang mengharukan saat berangkat dari solo menuju Tawangmanggu(DR iwan saat latihan milter juga mengikuti jalur ini) disepanjang jalan sampai kepingir kota rakyat berdeet dipinngir jalan sambil berteriak  Hidup siliwangi! Selamat bertempur! Sampai di Tawang mangu pasukan diangkut dengan truk dan selanjutnya jalan kaki menuju tempat pertahanan pemberontak FDR.Sayap kiri diangkut dengan kereta api.Batalion pak Umar sampai di walikukun dan battalion Sentot serta battalion sumadi sampai 10 km dari NGawi.

Kemudian dikirim anggota Intel TNI ke medium untuk observasi situasi,brigade ke 13 juga diikuti oleh Kolonel Mudstopo selaku komadan KRU,juga Mayor Suprapto Sukowati komandan battalion Madiun,Saudari rusdi dri barisan banteng Solo dan Nona Gadis Rasyid seorang wartawan KRU juga ikut serta.(lihat foto long march)

Di Tawang mangu sebagai starting point untuk poros gerakan,dengan kelompok kecil menyusup keperut musuh dengan meneyebarkan kepanikan.Dengan melambung kekiri menuju Ngawi sebagai gerekan penyesatan,kemudian pasukan Tawangmangu bergerak ke Cemorosewu untuk menyebur Tawang Mangu tempat pos terdepan pasukan PKI Muso.Di CemoroSewu terhenti menunggu laparon dari Batalion yang menyerbu sarangan,tak lama kemudian diterima berita bahwa Sarangan sudah dikuasai(lihat fotonya)

Penyerbuan TNi mendapat bantuan dari para taruna AMN(akademi Meliter Nasional) yang bermarkas di hotel Arendnest Sarangan dibawah pimpinan Mayor Dr Singgih.Dengan aman sarangan dapat diduduki,segera dengan cepat bergerak untuk menduduki Magetan dengan lebih dahulu menduduki lapangan terbang Maospati,kemudian persiapan menuju Madiun melalui Goranggareng dan Pagotan,dikawal oleh kompin dari battalion Pak Umar yang pos komandonya di Plaosan.Batalion Pak Umar sejak kemarin sudah menguasai Walikukun_Ngrambe_Panikan,yang menurunkan mental pasukan FDR PKI di Magetan,Maospati dan madiun.

Bataluion bergerak ke Madium meliwati jalan rute Palosan_Goranggareng_Pageta, di Gorangareng  ada perlawanan berat,tetapi berkat semangat tinggi apsukan TNI perlawanan tersebut dapat dipatahkan>Pasukan pelarian FRD PKI itu berasal dari pelarian dari Magetan dan Masopati disekitar Gunung Liman dan Wilis, dengan keadaan panic mereka mundur ke Ponorogo.berdasarkan keadaan ini battalion pak Umar sebelum ke Madium mampir dulu ke Magetan danMaospati.

Untuk mengetahui suasana disebelah timur,Pak Umar pribadi pergi ke Kediri untuk menghadap Gubernur militer Jawa Timur Pak sungkono(lihat illustrasi profilnya),Pak Umar melaporkan bahwa kota Madiun,Magetan ,Maospati dan Ngawai sekarang sepenuhnya sudah dukuasai TNI kecualilui Ponorogo.Ternyata diperoleh informasi bahwa Pasukan FDR?PKI  sekarang melarikan diri kejurusan Ngebel dan Ponorogo,maka diminta kerjasama anatar TNI Siliwangi dan Brawijaya jawa timur, dengan pembagian tugas siliwangi daerah operasi Caruban_Gunung LIman_Gunung willis ke barat dank e Timur daerah Operasi Brawijaya ynag bertugas merebut Ponorogo dan Trangalek.

Lihatlah illustrasi TNI memasuki kota Madium.

Saat kembali ke Madium,Pak Umar memperoleh informasi bahwa Muso ca beradsa dislah satu tempat dilereng gunung Liman dikawal btalaion inti dibawah pimpinan Maladi Jusuf ,tokoh FDR?PKI lainnya juga berda disana seperti Amir Sjarifuddin<djokosujono.alimin,Suripto,Tan Malaka dan Wikana,maka disusun rencana pengejarannya.

Bentriokan senjata pertama dialami  dilereng Gunung Liman,kejar mengejar terjadi.Pasukan FDR/PKI melarikan diri  kejurusan Ngebel,pengejaran dilakukan terus,terjadi kontar senjata,Maladi jusugf terkena tembakan sehingga terpaksa diusung pasukannya, setelah pengejaran berlangsung tiga hari ,didapat laporan bahwa Muso sudah lari ke Ponorogo_Trengalek kea rah selatan menuju gunung Gembes sebelah barat daya Ponorogo di sector segitiga Wonogiri-Ponorogo_Pacitan

,selanjutnya Ponorogo dapat direbut.Dari sayap kanan kemudian pasuakan TNi bergerak kearah Pacitan setelah seminggu baru sampai Tirtomerto anatara Wonogiri_Pacitan,sedangkan pasukan lain berada di antara Purwantoro dan Wonogiri,

sedangkan Batalion Slamer Rijadi(lihat illustrasi profilnya) memberikan berita slah,ternyata justru lari kearah bertentangan,sehingga Bataluio n Pak umar di sarangan ditygaskan membendung dari utara,Pak Umar bersama sopoir ke Trengalek untuk menmui Mayor Mudjajin yang sat itu sedng sibuk mengature batalionnya,ternyata Ponorogo sudah dikjuasi  TNI dan pengejatran dimuali kearah Utara.

Saat  pak Umar kembali untuk menyiapkan POskonya,ia memeroleh informasi bahwa Muso sudah tertembak(lihat illustrasinya),untuk membuktikan hal tersebut Pak Umar pergi ke Sumoroto,tiba dibalai desa sumoroto  tampak terbaring di atas meja mayat seorang berpakaian hitam ala warok Ponorogo,tubuhnya tinggi besar,usianya sekitar 5o tahun.Pak Umar sendiri belum pernah melihat Muso sebelumnya,sehingga tak dapat menilai kenyataannya,apakah itu benar Muso atau bukan.melihat pakaian dalamnya yang tidak lazim dipakai di Indonesia dapat dipastikan bahwa mayat  tersebut berpakaian Negara eropah timur,Baju kaos putih berlengan panjang jadi satu dengan celananya yang panjang juga,maka dipanggil prajurit yang menembaknya ia bercerita sebagai berikut

:”Sewaktu si Prajurit itu bertugas menjaga jalanan bersenjatakan stengun,datanglah sebuah dokar(delman0 yang dikendalikan seorang berpakaian Warok. Tiba dipenjagaan turun,menghampiri penjaga sambil menodongkan pistolnya,seraya berkata,Nak,tembaklah Bapak,Bapak ini Muso.Mendengar itu dengans endirinya si Prajurit terkejut. Iz menolak permintaan tersebut,namum si Penodong membentak,Tembak bapak ,kalu tidak,anak sendiri yang akan bapak tembak. Maka dengan suatu rentetan tembakan mitrajur terhujunglah Muso seketika oitu uga,dengan suara terputus muso berkata ,terim aksih nak,teruskanlah perjuangannya untuk memerdekakan Tanah airmu,kemudian ia menghembuskan nafas yang terakhir(penghabisann)

Lihatlah foto Jendral sudirman menaburkan bunga di taman pahlawan untuk prajurit yang gugur dalam operasi penumpasan FDR?PKI 1948.

Pada tahun 1948,

di bawah pimpinan Moehammad Jasin dan Inspektur Polisi II Imam Bachri bersama pasukan TNI berhasil menumpas pelaku Peristiwa Madiun di Madiun dan Blitar Selatan dalam Operasi Trisula. Mobrig juga dikerahkan dalam menghadapi gerakan separatis DI/TII di Jawa Barat yang dipimpin oleh S.M. Kartosuwiryo dan di Sulawesi Selatan dan Aceh yang dipimpin oleh Kahar Muzakar dan Daud Beureuh..

 

 

 

Sewaktu pecah pemberontakan PKI-Madiun, batalyon Slamet Rijadi sedang berada diluar kota Solo, yang kemudian diperintahkan secara langsung oleh Gubernur Militer II – Kolonel Gatot Subroto untuk melakasan ke arah Utara, berdampingan dengan pasukan lainnya, opeeran dengan gemil

September, 19th.1948

PKI figures in Yogya arrested; Sukarno denounces the Madiun coup; Musso replies that he will fight; popular opinion sides with Sukarno.

 

Sepetember,21th.1948

The Communist separatis issued Money this day at Purwodadai.

 

September,27th.1948

 

Masih cerita soal perebutan kilang minyak di Cepu, Jawa Tengah dari PKI Muso. 27 September 1948, laskar rakyat yang mengikuti PKI Muso menyerang markas TNI di Cepu. Mereka juga menguasai kilang minyak.

Menteri Pertahanan Mohammad Hatta memberi perintah langsung. TNI harus segera merebut Cepu dari tangan PKI dan Laskar Minyak. Indonesia sangat membutuhkan minyak dari sana untuk kelanjutan perjuangan.

Brigade I/Siliwangi kebagian tugas itu. Serangan akan dilakukan dari tiga penjuru. Dari kiri Satuan Tugas Kosasih, tengah Batalyon Kemal Idris dan kanan Batalyon Daeng.

Jalannya pertempuran ini dikisahkan Letjen (Purn) Himawan Soetanto dalam buku Perintah Presiden Soekarno: Rebut Kembali Madiun, terbitan Pustaka Sinar Harapan. Saat itu Himawan masih berpangkat letnan.

Tapi bukan perkara mudah merebut Cepu. Gerombolan PKI yang melarikan diri dari Madiun bertahan di Purwodadi, Blora, Kudus dan Pati. Mereka cukup kuat dan telah memiliki posisi bertahan yang strategis. Jarak Purwodadi-Cepu kira-kira 90 km.

Gubernur Militer Jenderal Gatot Soebroto meminta Panglima Besar Soedirman agar memerintahkan Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) terus menembaki jalan menuju Purwodadi. Tapi kepala staf AURI (kini TNI AU) Marsekal Soeryadarma mengatakan hal itu tak mungkin.

Saat itu AURI hanya punya beberapa pesawat tua buatan Jepang. Amunisi juga terbatas. Satu hal yang penting, tak ada radio komunikasi antara pasukan Siliwangi di bawah dengan pilot AURI di udara. Jika tak ada komunikasi, bisa fatal. Pesawat malah berpotensi menembaki pasukan sendiri.

Maka keputusannya, AURI akan mengerahkan satu pesawat untuk mengebom Purwodadi. Maksudnya hanya untuk memberi pukulan psikologis saja untuk PKI dan gerombolan.

Dari Maguwo, terbanglah sebuah pesawat Cureng. Pesawat tua peninggalan Jepang ini biasanya digunakan sebagai pesawat latih. Namun karena keterbatasan, akhirnya digunakan sebagai bomber. Cureng adalah pesawat bersayap ganda. Mampu terbang tiga jam nonstop dan membawa dua bom seberat 50 kg yang dilepaskan manual oleh pilotnya.

Kadet Udara I Aryono menerbangkan pesawat ini, sementara Kapten Mardanus menjadi observer udara. Inilah pengalaman terbang pertama untuk Mardanus yang sehari-hari menjadi kepala bagian personalia Markas Besar Angkatan Perang itu.

Cuaca cerah saat Kadet Aryono lepas landas. Dalam waktu setengah jam, pesawat itu mencapai Purwodadi. Dulu Aryono mengenali daerah ini, sehingga tak sulit menentukan sasaran.

Aryono membidik Komplek Gedung Kabupaten. Dia terbang rendah. Tree top level atau nyaris setinggi pohon. Dua bom dijatuhkan dan mengenai sasaran. Ledakan keras terdengar.

Setelah melaksanakan misi tersebut, pesawat Cureng pulang ke home base di Maguwo. Kasau Marsekal Suryadarma telah menunggu. Dia memberikan selamat atas keberhasilan pengeboman. Tapi Marsekal Suryadarma kemudian menegur kadet Aryono.

Suryadarma menilai keputusan Aryono untuk terbang rendah sangat membahayakan. Pesawat gampang sekali jadi sasaran tembak dari darat. Kerugian tak ternilai jika pesawat yang sangat dibutuhkan AURI itu bisa ditembak jatuh pemberontak. Mau beli pesawat lagi uang dari mana? Lagipula Indonesia masih diblokade oleh Belanda, tak mudah beli persenjataan dari luar negeri.

Dari hasil laporan intelijen kemudian diketahui, pengemboman ternyata efektif untuk membuat PKI kocar-kacir. Saat bom dijatuhkan, ternyata PKI baru akan mengeksekusi tahanan. Mereka pun bubar saat bom jatuh dan eksekusi batal dilaksanakan.

Kerjasama antarangkatan (darat dan udara) dalam pengemboman di Purwodadi ini merupakan salah satu yang pertama dilakukan TNI.

Mungkin karena takut ada pengeboman lagi, PKI berangsur-angsur menarik diri dari Purwodadi. Mayor Kosasih berhasil merebut Purwodadi tanggal 5 Oktober 1948.

Pasukan Siliwangi terus bergerak ke arah Utara dan akhirnya bisa membebaskan Kilang Minyak di Cepu tanggal 8 Oktober lewat pertempuran sengit.

(Himawan sutanto )

Sepetember,29th.1948

The registered airmail cover send from bandung to Shanghai  by Royal dutch airlines(KLM)

September 30 Siliwangi division recaptures Madiun. PKI abandons Madiun, pursued by army. Aidit and Lukman leave for China.

The “Madiun incident” was the second time the PKI made an unsuccessful, poorly-planned revolt. The first was against the Dutch in 1926-7; the last was in 1965.The events at Madiun changed the opinion of United States diplomats toward the new Republic. Formerly suspicious, the USA now saw Indonesia as a potential ally against Communism.

September,30th.1948

Menumpas Pemberontakan PKI Madiun 1948


Perjanjian Renville menimbulkan adanya pertentangan politik yang cukup sengit akibat perbedaan pandangan di antara kelompok- kelompok politik mengenai perjanjian itu karena dianggap banyak merugikan pihak RI.

Beberapa partai pun menarik diri dari kabinet diantaranya Masyumi dan PNI. Lalu ketegangan politik ini disusul dengan mundurnya Amir Syariffudin sebagai Perdana Menteri lalu dia mendirikan Front Demokrasi Rakyat. Pada perkembangan selanjutnya Amir Syarifudin bertemu dengan gembong PKI, Muso, yang baru saja kembali dari Uni Soviet. Mereka lalu memproklamirkan berdirinya Republik Sovyet Madiun. Karena dianggap sebagai bentuk penghianatan terhadap republik maka dilakukan penumpasan terhadap pemberontakan ini.

Kepolisian Negara juga ikut serta dalam memberantas pemberontakan PKI Madiun. Kepala Polisi komisariat Jawa Timur memerintahkan Komandan Mobbrig Besar Jawa Timur Komisaris Polisi 1 M. Jasin membentuk pasukan.

Tanggal 30 September 1948

 pasukan Mobbrig Polisi menyerbu Madiun. Sekitar pukul 14.00 pasukan Mobbrig sudah memasuki kota Madiun dari arah timur, sedangkan pasukan Siliwangi dari arah barat. Sekalipun kota Madiun berhasil dikuasai operasi Mobrig tetap dilanjutkan untuk membersihkan sisa-sisa pemberontak yang telah melarikan diri ke arah Ponorogo. Dalam pengejaran pemberontak di Ponorogo, Musso berhasil ditembak mati

Dengan dukungan rakyat di berbagai tempat, pada tanggal 30 September 1948, kota Madiun berhasil direbut kembali oleh tentara Republik.

Pada akhirnya tokoh-tokoh PKI seperti Aidit dan Lukman melarikan diri ke Cina dan Vietnam.

 

 

October 1948

Pro-government Tan Malaka followers create Murba Party. Tan Malaka is arrested again.

October,2 nd.1948

Jakarta citizen census  1.243.048 peoples.

October,6th.1948

The postally used letter sheet postal statione wueen wilhelmina added  wilhelma stamps 40 cent send via airmail with the rare label of per luchtpost P 37 AA B10 k/2 frombatavia to Amsterdam(rare collections)

 

 

October,7th.1948

 

The applicant of  certificate identitiy of Indonesian samsuddin bin Katib from Koemango boekittinggi west Sumatra DEI father Katik bin Sipat ,he arrived Australia from Singapore in June 10th 1947 per ship SS Bentaoer and landed at broome

Application for Certificate of Identity submitted on behalf of Samsudin bin Katib to facilitate his deportation to Indonesia via Singapore, 7 October 1948

NAA: A2998, 1951/4644, pp.17–18

This certificate was required to enable Samsudin to pass through Singapore en route to Indonesia. It notes that he is travelling to West Sumatra for the purpose of residence, and is leaving Australia permanently.

Application for Certificate of Identity submitted on behalf of Samsudin bin Katib to facilitate his deportation to Indonesia via Singapore, 7 October 1948

< | 1 | 2 | >

NAA: A2998, 1951/4644, pp.17–18

This certificate was required to enable Samsudin to pass through Singapore en route to Indonesia. It notes that he is travelling to West Sumatra for the purpose of residence, and is leaving Australia permanently

This image is drawn from the National Archives of Australia’s RecordSearch database. The entire file has been digitised and is available online. Clicking on the link below will take you into the RecordSearch database. Then click on the ‘View digital copy’ icon

 

 

The local Republic sumatra revenue, usedoff document, October,7th,1948 and other date in october.look below

 

also Nopember used look above

 

 

October,10th.1948

(a)The very rare combinataion used of sumatra local repoeblic indonesia revenue on fragment document, between the old revenue f.100( now became new RP 1,-) with new ropeiah revenue Rp.1.- and Rp.0.50) ,The best and very rare collection courtecy dr Iwan and only one exist in the world.(the mint unuse many exist,but the use very rare)

(b) The rare postally used Postal stationer dancer 5 cent card(federal state postal card) Type II a with the distance between dancer desing to top 4 mm ,cds makassar to surabaia.

(c) The basketbal team picture at Muntilan 11.10-48

October 11th.1948

Van Mook resigns as Lt.-Governor of the Indies.

October,12th.1948

The postally used cover from Germany to Batavia.

 

October,18th.until 21th 1948

The Program of  Radio in Fedreal state -Djkarta,bandoeng,Makasssar,Medan,soerabaia,Menado,Padang,palembang,Pontianak,semarang,PCJ.Garoet, the rare historic info of music  collection,like  Indonesian walfare ochestra lead by Tjoe Kim Po Jakarta, “Poetera maloekoe”orchestra  lead by Pattiwael. Java art studio jakarta lead by Ki Sossrohoetomo  ,pesinden Bokmas Soeratmi.  and tembang Tjiandjoer Rengannis lead by MangOndo pesinden Iming at bandung.Orkes sinar Sejati singer  Hoo Eng Djoe and Miss Ijem at Makassar. Orkes Miss Roekiah with kroncong “Lief Java” at Medan.

Orkes keroncong studio surabaya lead by Lie sian hway

also the music picture like R.KOESBINI,VIOLIST MAKASSAR, Rebab,Tionghoa orkes Thung Lok Khiak Sheh Medan,bing crosby,miss ijem makassar,composer tshaikowsky and handel,miss sally host from royal KNIl Jakarta ,

The promotion label inside the brochure like Ketjap Tjap bango,Tenoenan asli Tjap radio Bandoeng.

Federal state postal stianoner card dancer 5 cent,rare type 11 mmm distance of the stamp picture from above,send from Batavia to Soerabaia.

 

 

 

 

October,20th.1948

 

 

 

 

The rare registered postally used homemade cover send from Negeri samudra at GeUdang via  CDS Lheusomawe  28.10.48 Aceh with two KON 19 cent overprint round machinal NRI East Sumatra overprint and Japan homeland 5 cent stamp to Lheusomawe aceh.

(courtecy Prof Dr Eko Prasetyo,manado)

 

 

October 31th,1948

(a)Musso killed while attempting to escape arrest.

the picture of Musso

(b)Dr van mook farawel party and back to netherland at kemoyoran airport

 

Sementara itu, tanggal 31 Oktober 1948

Musso tewas ditembak.

November 1948

November,1st.1948

Regional Issues Republic of Indonesia

 

Courtecy :Rob Huisman

City of Surakarta

RH750 – 1 Rupiah – 1 November 1948
Number of issued notes: unknown
Watermark: none
Stamp: partial stamp of Bank Negara Indonesia on left side of obverse; the missing part of the stamp
was applied to the allonge for possible later authentication purpose
Perforation on left side and one thick red line representing “1”
Signatures: Sjamsoeridjal (Wali Kota: Mayor of Solo), Soediro (Residen: Resident of Solo)
a. issued, serial number: 2 characters, 6 numbers *(e.g., R.F. 462270)
b. not issued, with allonge, 2 characters, 6 numbers * (e.g., N.I. 293102
* The first character of the serial number has a fixed relation with the first number of the serial number
(H=1, K=5, N=2, R=4)

 

 

 

RH751 – 2 ½ Rupiah – 1 November 1948
Number of issued notes: unknown
Watermark: none
Stamp: partial stamp of Bank Negara Indonesia on left side of obverse; the missing part of the stamp
was applied to the allonge for possible later authentication purpose
Perforation on left side and two thick red line with one thin line in the middle representing “2 ½”
Signatures: Sjamsoeridjal (Wali Kota: Mayor of Solo), Soediro (Residen: Resident of Solo)
a. issued, serial number: 2 characters, 6 numbers * (e.g., H.J. 120146)
b. not issued, with allonge, 2 characters, 6 numbers * (e.g., R.J. 432002)
* The first character of the serial number has a fixed relation with the first number of the serial number
(H=1, K=5, N=2, R=4)

RH751a – from a private collection
__________________________________________________________________________

RH752 -5 Rupiah – 1 November 1948
Number of issued notes: unknown
Watermark: none
Stamp: partial stamp of Bank Negara Indonesia on left side of obverse; the missing part of the stamp
was applied to the allonge for possible later authentication purpose
Perforation on left side and five thin red lines representing “5”
Signatures: Sjamsoeridjal (Wali Kota: Mayor of Solo), Soediro (Residen: Resident of Solo)
a. issued, serial number: 2 characters, 6 numbers * (e.g., H.H. 110718),
b. not issued, with allonge, 2 characters, 6 numbers * (e.g., H.H. 132000)
* The first character of the serial number has a fixed relation with the first number of the serial number
(H=1, K=5, N=2, R=4)

RH752a – from a private collection
__________________________________________________________________________

Residency of Surakarta
RH753 – 5 Rupiah – 1 November 1949
Number of issued notes: unknown
Watermark: none
These notes show a large number “5” in the left upper quadrant of the obverse. The number has one
full vertical line from top to bottom and three small vertical lines on the bottom of the number **.
Signatures: Soediro (Residen: Resident of Solo), Achmadi (Kepala Pemerintah Militer Daerah
Surakarta: Military head of Surakarta regional government)
a. issued, serial number: 5 numbers (e.g., 92809)
b. issued, serial number, 1 capital “A”, 5 numbers (e.g., A 84847)

RH753a – from a private collection

RH753b – from a private collection

__________________________________________________________________________
RH754 – 10 Rupiah – 1 November 1949
Number of issued notes: unknown
Watermark: none
These notes show a large number “10” in the left upper quadrant of the obverse. The number “1” has
one full vertical line from top to bottom and the number “0” has one full vertical line from top to
bottom and three small vertical lines on the top and on the bottom of the number **.
Signatures: Soediro (Residen: Resident of Solo), Achmadi (Kepala Pemerintah Militer Daerah
Surakarta: Military head of Surakarta regional government)
a. issued, serial number: 5 numbers (e.g., 56259)

RH754a – from a private collection
__________________________________________________________________________

RH755 – 25 Rupiah – 1 November 1949
Number of issued notes: unknown
Watermark: none
These notes show a large number “25” in the left upper quadrant of the obverse. Both the number “2”
and number “5” have one full vertical line from top to bottom and three small vertical lines on the
bottom of each number **.
Signatures: Soediro (Residen: Resident of Solo), Achmadi (Kepala Pemerintah Militer Daerah
Surakarta: Military head of Surakarta regional government)
a. issued, serial number: 6 numbers (e.g., 116496)

RH755a – from a private collection
__________________________________________________________________________
** The 1948 issue of the Surakarta notes contained lines to indicate the value of the notes, like five thin lines to represent the value “5” and 2 thick and one thin line to represent the value “2 ½”. The 1949 issues do not contain this value indication. These notes have their value also printed in large red numbers on the obverse. These numbers show a mysterious pattern of vertical lines through the numbers. It is unclear whether these lines have a specific meaning other than a design purpose. The pattern that the author identified is as follows: The number “5” and number “2” have one full vertical line from top to bottom and three small vertical lines on the bottom of each number. The note with the value “5” therefore has a pattern of one full line and three small lines. The note with the value “25” also has the same pattern when one divides the lines with the number of numbers (2 full lines and 6 small lines divided by two numbers = 1 full line and three small lines). The note with the value “10” has the same result: the number “1” with one full line and the number “0” with one full line and six small lines (2 full lines and 6 small lines divided by two numbers = 1 full lime and three small lines). An interesting observation is that no other possible denomination of notes, like 50, 100, 200, 250, 500 and 1000 can be constructed with these numbers while getting the same result or same pattern. It is hard to judge the significance of these findings at this moment. Would this have been a security method or is it mere coincidence. More research is needed to draw conclusions.

Bibliography
1. Banknotes and Coins from Indonesia, 1945-1990, Yayasan Serangan Umum 1 Maret 1949 & Perum Peruri Jakarta
2. Several private collections, details known by the author
3. Collection of the Geldmuseum, Utrecht, the Netherlands
4. Standard Catalog of World Paper Money – specialized issues, fifth edition, volume one, by Albert Pick, Krause Publications, Inc., Iola, USA, 1986
5. Katalog Uang Kertas Indonesia 1782-2005, PT. Sugijaya Abadi Sentosa, Edisi ke 2

 

November,4th,1948
Maklumat (announvement) Gubernur Militer Atjeh Langkat and tanah Karo TGK Moh.Daud Beureuh, Kutaraja 4 nopember 1948 .

November,7th.1948

(a)The C7 postal identity card issued at Malang

 

(b)The rare postally used lettersheet stationer Wilhelmina ,send by air mail with rare airmail label .P 37 AA B 10.

 

November,8th.1948

The republic Indonesia Income tax, paid via postoffice cds padangpanjang.

November,10th.1948

The Centenary Railways Exhibition coevr wit CDS Expoxiyion Barcelona send to Soerabnaja java Ned.east Indie,with at vthe back arriveal cds Soeraia 27.10.48.

November,15th.1948

The  Postal stationer card Briefkaart Kartoepos dancer 5 cent send from Mester Cornelis(Jatinegara) to Semarang

November,16th.1948

The very rare used new roepiah revenue of Repoeblic Indonesia Sumatra Rp. 0,50 yellow strip three and four ,off document ,look illustration below.

and the same ravenue used in September 17th.1p48,look illustration  above

 

November,17th.1948

The Sin Min Newspaer information this day:

(A) No Agreement Reached Deng Anything republic.

Aneta Koresponden in den Haag got word that the party in power in the Hague did not know about something the approval in principle to resume the negotiations, as has been reported by menetri lighting republic, Moh.Natzir.Setealh sidakan cabinet meeting on yesterday, the trial which results from the minister’s visit to Indonesia negotiated Stikker cook-maska, the Dutch cabinet is now again set his stance. Allegedly, that the Dutch establishment this for several days to be delivered to the republic, but once again stressed that up to now will not be sent again to the Dutch minister of Indonesia to resume negotiations with the republic. Didoega, that contact with Hatta will be conducted by the panasehat., Who is also obeying the most recent negotiations in Kalioerang. Dutch government to prepare and establish his stance again, where according to ZAneta, the Dutch government continue to demand that ceasefire violations was stopped, and where to Hatta will be asked to explain about the important issues that are found by him.

The Picture Of Ducth Menistery  Stikker vist Indonesia with MOh Roem at airport and with Moh Hatta.

(A1) According to the Daily Independent Soeara Indonesia, Indonesian Red Cross in congress Djokja d 12 to 14 November 1948, it has been decided and mengsahkan angaran new basis, also determine the status of PMI as a legal entity and establish a new board. As a chairman appointed Mr. Soetardjo Kartohadikoesoemo, the new chairman of the board eprtimbanngan Agoeng, vice-chairman Dr Poedjo Darmohoesodo, the author (secretary) Dr Dapari. Junior will be held in preparation for the red cross. (Red Cross youth-PMR)

(B) Conference Bondowoso

On this night, on 15th November, with the room housed “ball room” in advance aloen aloen diadakjna night pekenalan anatara delegates, invited guests, and the rulers of the entire residency office. Tgl 16 will be held a meeting between the chairman and members of the conference. and the 17th member of the delegation tomorrow diberika opportunity to hold a public eprtemua and in vain to speak to register in dahulu.Para delegation numbered 65 people and raised Recoba 10 people, a total of 75 orang.Acara konpereni (a) Creation of the Recomba and delivery of leadership temporary chairman of the meeting to the designated Recomba. (b) Establish rules and elections chairman of the Mayor (c) Selection of Chair and alikora (e) Delivery of workers from temporary chairman to chairman of the newly elected (f) Penunmnjukkan Central committee.

Preparation of business conferences in sum Sek8ian State formation Timoer Java. In komperensi Bondowoso, Recomba timoe Java, van der Plaas tealh speech, first daalm Indonesian language support and the dutch language support, which explains the centralization of government at a time when the past can only be dicehag in the presence of a strong state. Interest of 8 million people may well be considered if Java leb8ih Timoer own democratic government has a high degree.

(C) Sjafroedin led the ranks in the South Randoeblatoeng

Office lighting dutch army proclaim as follows: “It turns out that the progress of the Communists to the north causing pimpuina troops entered the republic in retaliation secra massive. Sebgaian of the communist forces led by Amir Sjarifoeddin, Djokosoejono and Maroeto Daroesman pad atanggal 12 November at Getas, now in sekatan randoeblatoeng. The Koimunis do great evil in the brittle, now Siliwangi Brigade was ordered to immediately eliminate the communist forces. In connection with threatening Bodjonegoro Tjepoe and then a battalion of the brigade had been sent to Tjepoe Siliwangi, but also the northwest section area were also taken action because the republic had received the news that Communist troops were heading to D0oplang the railroad from randoeblatoeng kebarat.Pasukan Republicans had sent to Koendoeran to occupy the roads between Ngawen and Wirosari. Madien told a news of the People in the area Madioen became agitated, setelag hear bahw apsukan siliwangi will be withdrawn from the region and unity itu.Koordinasi anatara various agencies and organizations can not be repaired again. Dispute anata schools of various parties have very deep rooted. dfengan pemerontakan outbreak again in milir, wilaryin, Doengoes, Walikoekoen and attacks (of all places surrounded Madioen) then there are residents in a state of frantic, demiklian news.

It was reported that the communist forces, which last week had resigned from the east sbelah Madioen and Doengoes to south direction, is now veering to the north Ponorogo, westernized and then to the north, behind the main forces of communist troops. some of these troops had fought with the republic and the army fled to the South. Next is also rumored that the republic troops in the area Lawoe Yawangmanggoe tealh self mengunturkan premises insistence communist forces, from both north and south pegoenoengan it (Dr Iwan has attended military latiahan epndidikan school when compulsory military officers at the acre Tawangmanggoe)

Finally, according to the Dutch army transportation service. rumored that it was fighting with automatic weapons in a place l8ima kilometers along Ngawi, so the relationship along the road from north madioen to be broken(terpoetoes)

original info:

 

(a) Tidak ada Tercapai Persetujuan Apa-apa Deng Repoeblik.

Korespo9nden Aneta di den Haag mendapat kabar bahwa pihak yang berkuasa di den Haag sama sekali tidak mengetahui tentang sesuatu persetujuan dalam prinsip untuk melanjutkan perundingan,seperti yang telah diwartakan oleh menetri penerangan Repoeblik,Moh.Natzir.Setealh sidakan sidang kabinet pada hari kemarin, dalam sidang mana hasil dari kunjungan menteri Stikker ke Indonesia dirundingkan masak-maska, maka sekarang kabinet Belanda lagi menetapkan pendiriannya. Diduga,bahwa pendirian Belanda ini dalam bebrapa hari akan disampaikan kepada repoeblik, akan tetapi sekali lagi ditegaskan bahwa hingga sekarang tidak akan dikirm lagi menteri Belanda ke Indonesia untuk melanjutkan perundingan dengan Repoeblik. Didoega,bahwa kontak dengan Hatta akan dilakukan oleh para panasehat .,yang juga mengkuti perundingan yang paling akhir di Kalioerang. Pemerintah belanda lagi menyusun dan menetapkan pendiriannya, dimana menurut ZAneta,pemerintah belanda tetap menuntut supaya pelanggaran gencatan senjata dihentikan, dan dimana kepada Hatta akan diminta penjelasan tentang soal-soal yang penting yang ditemukan olehnya.

(a1) Menurut harian Soeara Indonesia Merdeka, pada kongres Palang merah Indonesia d Djokja tanggal 12 sampai 14 November 1948, telah memutuskan dan mengsahkan angaran dasar baru, juga menentukan status PMI sebagai badan hukum dan menetapkan pengurus baru. Sebagai ketua ditunjuk Tuan Soetardjo Kartohadikoesoemo, ketua baru dewan eprtimbanngan Agoeng, wakil ketua Dr Poedjo Darmohoesodo,penulis(sekretaris) Dr Dapari . dalam persiapan akan diadakan Junior red cross.(Palang Merah remaja-PMR)

(b)Konperensi Bondowoso

Pada malam ini ,tgl 15 november, dengan bertempat diruangan”kamar Bola” di muka aloen aloen diadakjna malam pekenalan anatara delegasi ,tamu yang diundang dan para pembesar dari seluruh kantor residensi .Tgl 16 akan diadakan pertemua antara ketua dengan dan para anggota konperensi. dan tanggal 17 besok diberika kesempatan anggota delegasi untuk mengadakan eprtemua umum dan pada sia yang angkat bicara supaya mendaftar terlebih dahulu.Para delegasi berjumlah 65 orang dan yang diangkat recoba 10 orang,total 75 orang.Acara konpereni (a) Pembukaaan oleh RECOMBA dan penyerahan pimpinan rapat kepada ketua sementara yang ditunjuk Recomba.(b)Menetapkan peraturan pemilihan ketua dan Walikota (c) Pemilihan Ketua dan alikora (e)Penyerahan pekerja dari Ketua sementara kepada ketua yang baru dipilih(f) Penunmnjukkan panitia Pusat.

Sek8ian ringkasnya usaha persiapan konperensi pembentukan Negara Djawa Timoer. Pada komperensi Bondowoso, Recomba Jawa timoe, van der Plaas tealh berpidato,mula-mula daalm bahsa indonesia lalu dalam bahsa belanda, yang menerangkan sentralisasi pemerintahan diwaktu yang lalu yang hanya dapat dicehag dengan adanya negara bagian yang kuat. Kepentingan 8 juta penduduk dapat leb8ih baik diperhatikan jika Djawa Timoer mempunyai pemerintahan demokrasi sendiri yang tinggi derajatnya.

(c) Sjafroedin memimpin Barisannya Di Selatan Randoeblatoeng

Dinas penerangan Tentara belanda mengabarkan sebagai berikut :” Ternyata bahwa kemajuan kaum komunis ke utara menyebabkan pimpuina Tentara republik mengadakan tindakan balasan secra besar-besaran. Sebgaian besar pasukan komunis yang dipimpin oleh Amir Sjarifoeddin,djokosoejono dan Maroeto Daroesman pad atanggal 12 November berada di Getas, kini berada di sekatan randoeblatoeng. Kaum Koimunis melakukan kejahatan besar di getas, kini  Brigade Siliwangi diperintahkan untuk secepatnya memberantas pasukan komunis itu. Berhubung dengan diancamnya Tjepoe dan Bodjonegoro maka satu batalion brigade Siliwangi telah  dikirim ke Tjepoe, tetapi juga dibagian barat laut  daerah tersebut juga diambil tindakan karena pihak repoeblik telah menerima berita bahwa pasukan komunis sedang menuju ke D0oplang di jalan kereta api dari randoeblatoeng kebarat.Pasukan Republik sudah dikirim ke Koendoeran untuk menduduki jalan antara NGawen dan Wirosari. sebuah berita dari Madien mengatakan Rakyat di daerah Madioen menjadi gelisah,setelag mendengar bahw apsukan siliwangi akan ditarik dari daerah itu.Koordinasi dan persatuan anatara berbagai badan dan organisasi belum dapat diperbaiki kembali. Perselisihan faham anata berbagai pihak sudah berakar sangat dalam. dfengan pecahnya lagi pemerontakan di Milir,Wilangan,Doengoes,Walikoekoen dan Serangan (semua tempat dikeliling Madioen) maka penduduk ada dalam keadaan kalut, demiklian berita itu.

Dikabarkan pula bahwa pasukan komunis,yang minggu lalu sudah mengundurkan diri dari sbelah timur Madioen dan Doengoes ke jurusan selatan, sekarang membelok ke utara Ponorogo ,kebarat dan kemudian keutara, di belakang pasukan induk tentara komunis . sebagian pasukan ini sudah bertempur dengan pasukan repoeblik  dan melarikan diri ke Selatan. Selanjutnya juga dikabarkan, bahwa pasukan Repoeblik didaerah Lawoe  di tawangmanggoe telah mengundurkan diri dengan  desakan  pasukan komunis, baik dari utara maupun selatan pegoenoengan itu (Dr Iwan pernah mengikuti latiahan militer saat epndidikan sekolah perwira wajib Militer di are Tawangmanggoe tersebut)

Akhirnya, menurut dinas perhubungan tentara Belanda. dikabarkan bahwa sudah terjadi pertempuran dengan senjata otomatis disebuah tempat l8ima kilometer di sepanjang Ngawi,sehingga hubungan disepanjang jalan dari madioen ke oetara menjadi terpoetoes.

 

November,20th,1948

The Official Justice Departement Indonesia(Dutch federal state) free stamp oficial card send fro batavia centrum to Semarang

November,22th,1948

 

 

November,25th.1948

the Dutch had finished the Forbidden act to enter Jakarta(Belanda  mencabut larangan  masukkekota Jakarta), especially for Dr J.Leimena the  Indonesia security Delegation leadrer.

November, 26th.1948

Dutch create state of Jawa Timur in occupied areas of East Java.Dutch abolish post of Governor-General, replacing it with a “High Representative of the Crown”.

December 1948

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


jogja desember 1947 . tentara republik merekrut pemuda2 dan dilatih sebagai tentara republik , berlatih menggunakan sejata tajam seperti [edang, klewang golok ..

gahetna

 

 

arek arek suroboyo 1948

nederland foto museum

 

surabaya 1948

 

 

This is a Douglas DC-3 air plane

 

turned into a monument to commemorate the Acehnese effort in helping freeing Indonesia from it’s colonial masters.

 PresidentSukarno requested the help in 1948 at a visit to Banda Aceh He stayed in Hotel Atjeh and one of famous statement was :” If you do not have enough sense of belonging to buy a plane, such as this miniature, I will not eat”.

Within short time the Acehnese managed to gather 20 kg of gold to a value 120000 Malay Dollar. The Plane was used to break blockade that Dutch tried to impose in other parts of the Republic. For this reason it was registered in Burma. It later became the first plane in the fleet of national flag carrier of Garuda. The monument is in field not far from the town center

During a visit to Aceh in 1948,

 Bung Karno

 

intentionally meet characters Aceh, Daud.

 

As President Sukarno of Indonesia greets Daud as “Kakanda (brother)” and there was dialogue, which until now stored properly in the historical record:

President Soekarno: “I ask for help to the people of Aceh’s brother took part in an armed struggle that is raging right now between Indonesia and the Netherlands to maintain the independence which we have proclaimed on August 17, 1945.”

Daud:

 

 “My President! We the people of Aceh with all happy to meet the President’s request provided that the wars which would it be a war we waged war sabil or welfare activities, the war to establish the religion of Allah, so if any of us who have been killed in the war it means to die a martyr. “

President Soekarno: “Brother! Indeed I meant was that as the war has been waged by the heroes of the famous Aceh as Teungku Cik Di Tiro and others, that war is not familiar retreat, independence war slogan or a martyr. ”

Daud: “Then a second opinion we have met the President. Thus the so-so i beg the President, that if the war was over it later, to the people of Aceh are given the freedom to run the Islamic Shari’a in the region. ”

President Soekarno: “Of that brother not to worry. Because 90% of the people of Indonesia are Muslims. ”

Daud: “I am sorry the President, if I have to say that it is not a guarantee for us. We wanted a word the provisions of the President. ”

President Soekarno: “Then fine, I agree with Brother’s request.”

Daud: “Thank God. On behalf of the people of Aceh, I thank you very much for your kindness President. We ask (handing her a piece of paper to the president) would the President refused to write a little in this paper. ”

Listening to the Bung Karno Daud directly sobbing. Flowing tears had soaked his shirt. In the state of sobbing,

Sukarno said: “Brother! Then there is no need for me to be president. What use to be president if not believable. “By remaining calm, Daud said,” No we do not believe, Mr. President. However, just to be a sign that we will show to the people of Aceh who would we invite to war. ”

Wiping away tears, Bung Karno give promise and swear,

Bung Karno vowed: “Waallah Billah (By Allah), the region of Aceh will be given the right to arrange their own household in accordance with Islamic Shari’a. And Waallah, I will use my influence to the Acehnese people can actually implement Islamic Sharia in the region. Well, if the brother is still in doubt as well? ”

Daud replied: “I have no doubt the President. Again, on behalf of the Acehnese people I would like to thank the kindness of the President. ”

In an interview with M. Nur El Ibrahimy with Daud, Daud said that Bung Karno seen sobbing, she did not have the heart anymore to insist assurance in black and white on the president’s promises.

Soekarno these vows in 1948. A year later Acehbersedia rolled into one province as part of the Homeland. But in 1951, not dry lips say, the province of Aceh was dissolved and merged with the central government of North Sumatra Province.

Obviously, this provoked the people of Aceh. The ravaged Aceh after a long battle against the Dutch and then Japan, then drain and donated all his wealth to sustain the existence of the Republic of Indonesia with no strings attached, by the central government rather than constructed and laid back even left unattended.

Not only that, the right to take care of themselves was eventually repealed. People’s homes, boarding-boarding, meunasah-meunasah, and so are destroyed by the war against the invaders left in ruins. Bung Karno telahmenjilat own saliva and betraying the promise that has diucapkannyaatas name of Allah. This fact is by the people of Aceh is considered as a fault that was never forgiven.

Original info


Saat berkunjung ke Aceh tahun 1948,
Saat berkunjung ke Aceh tahun 1948, Bung Karno dengan sengaja menemui tokoh Aceh, Daud Beureueh. Bung Karno selaku Presiden RI menyapa Daud Beureueh dengan sebutan “Kakanda (kakak)” dan terjadilah dialog yang sampai saat ini tersimpan dengan baik dalam catatan sejarah :

Presiden Soekarno : “Saya minta bantuan Kakak agar rakyat Aceh turut mengambil bagian dalam perjuangan bersenjata yang sekarang sedang berkobar antara Indonesia dan Belanda untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah kita proklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945.”

Daud Beureueh : “Saudara Presiden! Kami rakyat Aceh dengan segala senang hati dapat memenuhi permintaan Presiden asal saja perang yang akan kami kobarkan itu berupa perang sabil atau perang fisabilillah, perang untuk menegakkan agama Allah sehingga kalau ada di antara kami yang terbunuh dalam perang itu maka berarti mati syahid.”

Presiden Soekarno : “Kakak! Memang yang saya maksudkan adalah perang yang seperti telah dikobarkan oleh pahlawan-pahlawan Aceh yang terkenal seperti Teungku Cik Di Tiro dan lain-lain, yaitu perang yang tidak kenal mundur, perang yang bersemboyan merdeka atau syahid.”

Daud Beureueh : “Kalau begitu kedua pendapat kita telah bertemu Saudara Presiden. Dengan demikian bolehlah saya mohon kepada Saudara Presiden, bahwa apabila perang telah usai nanti, kepada rakyat Aceh diberikan kebebasan untuk menjalankan Syariat Islam di dalam daerahnya.”

Presiden Soekarno : “Mengenai hal itu Kakak tak usah khawatir. Sebab 90% rakyat Indonesia beragama Islam.”

Daud Beureueh : “Maafkan saya Saudara Presiden, kalau saya terpaksa mengatakan bahwa hal itu tidak menjadi jaminan bagi kami. Kami menginginkan suatu kata ketentuan dari Saudara Presiden.”

Presiden Soekarno : “Kalau demikian baiklah, saya setujui permintaan Kakak itu.”

Daud Beureueh : “Alhamdulillah. Atas nama rakyat Aceh saya mengucapkan terima kasih banyak atas kebaikan hati Saudara Presiden. Kami mohon (sambil menyodorkan secarik kertas kepada presiden) sudi kiranya Saudara Presiden menulis sedikit di atas kertas ini.”

Mendengar ucapan Daud Beureueh itu Bung Karno langsung menangis terisak-isak. Airmata yang mengalir telah membasahi bajunya. Dalam keadaan sesenggukan,

Soekarno berkata, : “Kakak! Kalau begitu tidak ada gunanya aku menjadi presiden. Apa gunanya menjadi presiden kalau tidak dipercaya.” Dengan tetap tenang, Daud Beureueh menjawab, “Bukan kami tidak percaya, Saudara Presiden. Akan tetapi sekadar menjadi tanda yang akan kami perlihatkan kepada rakyat Aceh yang akan kami ajak untuk berperang.”

Sambil menyeka airmatanya, Bung Karno mengucap janji dan bersumpah,

Bung Karno bersumpah : “Waallah Billah (Demi Allah), kepada daerah Aceh nanti akan diberi hak untuk menyusun rumah tangganya sendiri sesuai dengan Syariat Islam. Dan Waallah, saya akan pergunakan pengaruh saya agar rakyat Aceh benar-benar dapat melaksanakan Syariat Islam di dalam daerahnya. Nah, apakah Kakak masih ragu-ragu juga?”

Daud Beureueh menjawab, : “Saya tidak ragu Saudara Presiden. Sekali lagi, atas nama rakyat Aceh saya mengucapkan banyak terima kasih atas kebaikan hati Saudara Presiden.”

Dalam suatu wawancara yang dilakukan M. Nur El Ibrahimy dengan Daud Beureueh, Daud Beureueh menyatakan bahwa melihat Bung Karno menangis terisak-isak, dirinya tidak sampai hati lagi untuk bersikeras meminta jaminan hitam di atas putih atas janji-janji presiden itu.

Soekarno mengucapkan janji tersebut pada tahun 1948. Setahun kemudian Acehbersedia dijadikan satu provinsi sebagai bagian dari NKRI. Namun pada tahun 1951, belum kering bibir mengucap, Provinsi Aceh dibubarkan pemerintah pusat dan disatukan dengan Provinsi Sumatera Utara.

Jelas, ini menimbulkan sakit hati rakyat Aceh. Aceh yang porak-poranda setelah berperang cukup lama melawan Belanda dan kemudian Jepang, lalu menguras dan menghibahkan seluruh kekayaannya demi mempertahankan keberadaan Republik Indonesia tanpa pamrih, oleh pemerintah pusat bukannya dibangun dan ditata kembali malah dibiarkan terbengkalai.

Bukan itu saja, hak untuk mengurus diri sendiri pun akhirnya dicabut. Rumah-rumah rakyat, dayah-dayah, meunasah-meunasah, dan sebagainya yang hancur karena peperangan melawan penjajah dibiarkan porak-poranda. Bung Karno telahmenjilat ludahnya sendiri dan mengkhianati janji yang telah diucapkannyaatas nama Allah. Kenyataan ini oleh rakyat Aceh dianggap sebagai kesalahan yang tidak pernah termaafkan.

Mohammad Said, Pengarang Buku “Aceh Sepanjang Abad Jilid Ke Dua”

Sumber : Firdy Atjeh

The ducth federaal governement central postal (Jawatan PTT Nica) issued Indonesia numeric smelt and overprint Indonesia on wilhemina stamps.

 

 

 

 

December, 1st.1948

(1)The extreme rare RRRRR,only one ever seen in the world, fragmen strip two republi Indonesia Sumatra local revenue ,used on fragmen ,strip two, old revenue f.1,- this mis used because in this time the rate was two new roepiah revenue(2x RP.1,-), and this revenue  never used before because the devaluation  which made this revenue to low for used,(If the collector who have this revenue in used on document please report, the unsuesd or mint one many found),compare with the real new roepiah RP.1,50 off document collections  below.

look above  the real used new roepiah revenue from november to the latest one in december,10th.1948

(2)the postally used cover send from Pakanbaru to Tembilahan Indragiri with local  republic Indonesia  sumatra stamps and TNI sencored choped.

 

 

(3)Amir Sjarifudddin captured

 

Rare Aceh local overprint stamps

THE SMALL OVERPRINT ACEH LOCAL REVOLUTIONALY STAMPS 1948-1949

 

Bigger F

F1

 

 

F 1,50

 

F2,50

 

F5

CDS Lhoseumawe 3.5.53

 

 

Compare with F5 revenue

 

 

 

5 sen

 

50 Sen

 

5 sen

F 1.50

Eu 550.-

 

F1,-

Eu 240

 

Eu 450

 

 

F 2,50

Eu 450.-

 

F 2,50  ORI

Eu 150

 

 

50 Sen

Eu 300

 

50 sen with red line

Eu 300

 

50 sen red line

Eu 950

 

Aceh Bigger Overprint

R 20,-

967. 0185* PHOTO 280,00

 

 

R 200,-

968. 0186_ PHOTO 400,00

 

 

R 100,-

969. 0187* PHOTO 150,00

 

 

R 100,-

970. 0187_ PHOTO 150,00

 

 

R 150,-

971. 0188* PHOTO 180,00

 

R 150 used cds sinabang

 

CDS Sinabang

 

F 5,00

 

 

Non Overprint Basic stamps

 

 

 

 

 

 

 

FAKE

 

 

 

 

(4)  The Indonesian menistry back to Jakarta from Kaliurang Meeting.

Deecember 1st 1948

Sekitar 300 orang PKI Madiun ditangkap oleh pasukan Siliwangi pada tanggal 1 Desember 1948 di daerah Purwodadi, Jawa Tengah.

Dengan ditumpasnya pemberontakan PKI di Madiun, maka selamatlah bangsa dan negara Indonesia dari rongrongan dan ancaman kaum komunis yang bertentangan dengan ideologi Pancasila. Penumpasan pemberontakan PKI dilakukan oleh bangsa Indonesia sendiri, tanpa bantuan apa pun dan dari siapa pun.

Dalam kondisi bangsa yang begitu sulit itu, ternyata RI sanggup menumpas pemberontakan yang relatif besar oleh golongan komunis dalam waktu singkat.

 

 

December ,2nd .1948

 

The Dutch language Newspaper”De Locomotief” information:

(A) Jawa Timur Koos Wali Negara; RTAhmad Koesoemonegoro Regent of Banjoewangi. and the illustration of Jawa Timur Regency Banjoewangi Walinegara and time the photo was taken Bondowoso conference.

(B) The terror

238 INCIDENTS IN PAST WEEK. The service contacts the Army reports that the week of 24 to 30 November in Fedraal gecled total of 238 incidents were geregistereerd.Hiervan 60 in the immediate vicinity of the status quo line caused by gangs who operate from Republican territory. Terruer again proved to be mainly directed against the population burgerche hanging on property. Of the total number of incidents related shootings of 100 villages, companies, etc., and robberies by gangs geinfltreerde. also acts of sabotage and arson were reported. Of the 160 terrorist acts were directed against the population there were no fewer than 43 murders in Indonesian Indonesian Federal gebled.

(C) Wali Negara

The presidentile system that requires elected heeldt von mens.de a wali Negara full responsibilities and powers woordelik present today which owns the Wali Negara, make that absolutely clear. We geloren that therefore the Councils of kueze Toemengoeng Koesoemonegoro Achmad, the regent of Banjoewangi. a lucky choice did. This Regebnt, now wal8 Negara is not easy to find him some man.Sommigen angular and as authoritarian.

(D) Large fire in Pekalongan

By hitherto unknown cause in last night at about half past one fire broke out in the center of Pekalongan. namely in kampong Bandjar Sari, who wrapped main thing is unmediated, recently geevacuneerde Chinese. 40 dee As houses.

(E) and Amir Soeripno arrested

Antara reported from Yogyakarta that the communist insurgents leid Amir sjarioeddin Tuesday in hell village mosquito net 20 km north-west of Poerwodadi, was arrested. Antara following information received was to Yogya Sjarifoeddin at that time with smaen Soeripno republikeluse former representative in Prague, also was arrested.

MOESO CREMATED

 

Antara REPORTS FROM Yogya, that the body MOESO OF THE LEADER OF THE REBELS OF TIMES THE COUPE IN MADIOEN.MAANDAL jl Madiun were cremated, as is known, MOESO WAS CLOSE TO 31 OCTOBER ONOROGO TROOPS SLAIN BY REPUBLICAN.

(F) The Fight in the Republic

The Department of Military Contacts reported that under Republican reports the main body of the corimunistsce troops during fighting in the swamps north of Panawangan tenWesten and on the banks of the river on 28 November Loesi vernichtigd would

Great tournament stadium advertising vootbal Semarang

(G) Board conferentuie in Bandung

Monday and Tuesday to fold a board Bandung conference in which all of the residents and regnten Negara Pasundan participated and attended by the Wali Negara Wiranata Koesoema and Prime Minister Adil Poeradiredja. Among others were at the conference dealt with the measures for peace and order to maintain the practisce implementation of the recently passed by Parliament emergency law on the electoral system in the regencies, the position of divine service ambtenareb, the institutions to support needy and also internal affairs, which the department of interior affairs concern.

(H) of Sultan Koetai on grains

The Government’s steamer “Leonora” was Monday afternoon the Sultan of Koetai Adji moeh. Parikesit, accompanied by his wife to Balikpapan gearriveerd.Aan to the mast of the Leonora blew the Sultans standard time. The party was a grand reception to Balikpapan in part. Gepavolseerde gouvernemnewt geschepen and motorboats were the reason an escort. A great honor guard of members of the general police of Balikpapan was drafted and all, and many houses were blown diesntwoningen flags. The visit of the Sultan of Koetai and his company is also linked to the inauguration of the cemetery to Balikpapan where many remains of war victims herbegraven.De Sultan and his entourage will return on December 3 to Tenggarong.

(I) Company fired

In  Tuesday night at half past one circumferential Wensday , the office of Government to Plimping Poewaran rubber company, located in the Kadjen.In Pekalongganse onedr attacked by a large bende.Gevuurd was a distance of about 50 meters from the west. The shelling lasted about one hour. The fire was answered by four members of the company’s guard and two Europeans residing there. After the gang had been subtracted, was found at the place from which she had fired a klewang, 30 patterns and about 200 shells of Lee Enfield rifles, Sten guns and Mk95 carabines.

(J) Amok in express train

The express train from Semarang to Batavia Monday has a height advantage Boeginees Djatibarang amok. Resolute action by a fellow sergeant and a corporal of traveling KNIL worse could be prevented. Both soldiers were warned by a Chinese passenger and Gigen immediately take the car there. They faced two Chinese passangiers bathed in blood on the floor of the chariot. while third Chinese passenger was struggling with the ampkmaker, a large format jackknife as a weapon hanteerde.De overneesterden the soldiers running amok maker who his Chinese opponent already seriously wounded in the hand. De laatste bleek echter onvindbaaar.” Hd=”After some time the calm amok maker, who declared he was a fellow passenger . The latter proved onvindbaaar. After some time the calm amok maker, who declared he was a fellow passenger gesard. The latter proved onvindbaaar. At the station, the Tjihaoergeulis amok maker surrendered to the police. Pasangiers got into the wound a bandage sneiltrein preliminary and were Pegandanbaroe by a Red Cross car and taken to the hospital Soebang charged.

 

(K) The 120-year RNMA

Bandung 30 November (Aneta)-The committee ‘to commemorate the one hundred twentieth anniversary of the KMA received on behalf HMKoningin Juliana the vogende telegram: Her Majesty Queen Juliana has told me the Bandung to celebrate the 120th birthday of the KMA united out M>A< in Breda ontving het feest-comite’ een telegram met de volgende tekst:” Uw gelukwensen” Hd=’cadets to convey her gratitude for the sentiments expressed in your telegram gebracht.De adjutant record “The governor of the K> M> A cadets to convey her gratitude for the sentiments expressed in your telegram gebracht.De adjutant record “The governor of the K> M> A <Breda received the festival committee,” a telegram with the following text: “Your congratulations I have a very high value added. I can assure you that the old traditions will be upheld corporal and the KMA again flourishes “The telegram was signed Colonel Puffrius.

(a) Djawa Timoer Koos Wali Negara; R.T.Ahmad Koesoemonegoro Regent van Banjoewangi. en the illustratie van Regent Banjoewangi and Walinegara Djawa Timur  foto werde genomen tijden de conferentie te Bondowoso.

(b)De terreur

238 INCIDENTEN IN AFGELOPEN WEEK . De dienst voor Legeren contacten meldt, dat in de week van 24 tot en met 30 November in Fedraal gecled in totaal 238 incidenten zijn geregistereerd.Hiervan werden 60 in de onmiddelijke nabijheid van de status-quolijn veroorzaakt door benden die vanuit republikeins gebied opereren. Wederom bleek de terruer  zich hoofdzakelijk te richten tegen de burgerche volking op  hangeigendommen. Van het totale aantal incidenten betroffen 100 beschietingen van kampongs,van ondernemingen,enz, alsmede roofpartijen door geinfltreerde benden. ook brandstichtingen en sabotage-daden werden gemeld. Van de 160 terreurdaden die tegen de bevolking waren gericht waren er niet minder dan 43 moordaanslagen op Indonesische Indonesiers op Federaal gebled.

(c)Wali Negara

Het presidentile systeem ,dat men gekozen heeldt eist von een wali negara de volle mens.de verant woordelik heden en de bevoeg heden welke de Wali Negara bezit, maken dat zonder meer duidelijk. We geloren dat men daarom met de kueze van Raden Toemengoeng Achmad Koesoemonegoro, de regent van Banjoewangi. een gelukke keuze heeft gedaan. Deze Regebnt ,thans wal8 negara, is geen gemakkelijk man.Sommigen vinden hem wat hoekig en want autoritair.

(d)Grote brand in Pekalongan

Door tot dusver onbekende oorzaak is in de afgelopen nacht om ongeveer half twee brand uitgebroken in het centrum van pekalongan. en wel in kampong Bandjarsari,die in hoofzaak bewond wordt door onbemiddelde,kortgeleden geevacuneerde Chineze. 40 huizen in dee As.

(e) Amir en Soeripno gearresteerd

Antara meldt uit Djokja dat de leidr van de communistische opstandelingen Amir sjarioeddin Dinsdag in hel dorp KLamboe 20 km ten Noord-Westen van Poerwodadi, gearresteerd werd. Volgen inlichtingen die Antara te Djokja ontving was Sjarifoeddin op dat ogenblik smaen met Soeripno de voormalige republikeluse vertegenwoordiger te Praag,die eveneens gearresteerd werd.

MOESO GECREMEERD

ANTARA MELDT UIT DJOKJA,DAT HET STOFFELIJK OVERSCHOT VAN MOESO,DE LEIDER VAN DE OPSTANDELINGEN TIJDEN DE COUPE VAN MADIOEN.MAANDAL jl TE MADIOEN GECREMEERD WERD,ZOALS BEKEND,WERD MOESO OP 31 OCTOBER NABIJ pONOROGO DOOR REPUBLIKEINSE TROEPEN GEDOOD.

(f) De Strijd in de Republiek

De Dienst voor Legercontacten meldt, dat volgens republikeinse berichten de hoofdmacht van de  corimunistsce troepen tijdens gevechten in de moerassen ten Noorden en tenWesten van Panawangan aan de oevers van de rivier Loesi op 28 November vernichtigd zou zijn

reklame Groot vootbal tournooi stadion Semarang

(g) Bestuur conferentuie te bandoeng

Maandag en Dinsdag voud te Bandoeng een bestuur conferentie plaats waaran alle regnten en residenten van de Negara Pasoendan deelnamen en die werd bijgewoond door de Wali negara Wiranata Koesoema en premier Adil Poeradiredja. Onder meer werden op de conferentie behandeld, de maatregelen om orde en rust te handhaven, de practisce uitvoering van de kortgeleden door het parlement aangenomen noodwet betreffende de  kiesregeling in de regentschappen,de positie van gods dienst ambtenareb,de instellingen tot steun aan hulpbehoevenden en voorts interne aangelegenheden,die het departement van binnenlanden zaken aangaan.

(h) Sultan van Koetai op rels

Met de gouvernements stomer “Leonora” is Maandag middag de Sultan van Koetai Adji moeh. Parikesit , o.m. vergezeld door zijn gemalin te Balikpapan gearriveerd.Aan de mast van de  de Leonora woei ditmaal de Sultans standaard. Het gezelschap viel te Balikpapan een grootse ontvangst ten deel. Gepavolseerde gouvernemnewt geschepen  en motorboten vormden op de rede een escorte. Een grote erewacht van leden der algemene politie van balikpapan stond opgesteld en van alle diesntwoningen en vele huizen woeien vlaggen. Het bezoek van de sultan van Koetai en zijn gezelschap houdt tevens verband met de plechtige opening van het ereveld te balikpapan waarbij een groot aantal stoffelijke overschotten van oorlogs slachtoffers worden herbegraven.De Sultan en zijn gevolg zal op 3 december naar Tenggarong terugkeren.

(i)Onderneming beschoten

In cde nacht van Dinsdag op QWoensdag omtreeks half twee is het kantoor van de gouvernements rubber onderneming Poewaran te Plimping,gelegen te Kadjen.In het Pekalongganse onedr vuur genomen door een grote bende.Gevuurd werd  van een afstand van ongeveer 50 meter uit Westelijke richting. De beschieting duurde ongeveer een uur. het vuur werd beantwoord door 4 leden van de ondernemingswacht en de twee daar verblijf houdende Europeanen. Nadat de bende afgetrokken was, vond  men op de plaats waar vandaan zij gevuurd had, een klewang,30 patronen en ongeveer 200 hulzen van Lee Enfield geweren, Mk95 karabijnen en stenguns.

(j) Amok in de sneltrein

In de sneltrein van Semarang naar batavia heeft Maandag  een Boeginees teer hoogte van Djatibarang amok gemaakt. Door resoluut ingrijpen van een medereizend sergeant en een korporaal van het KNIL kon erger worden voorkomen. De beide militairen werde door een Chinees passagier gewaarschuwd en gigen dadelijk mee daar de betrokken  wagon. Zij troffen daar twee Chinese passangiers badend in het bloed op de vloer van de wagen aan. terwijl een derde Chinese passagier aan het worstelen was met de ampkmaker,die een groot formaat knipmes als wapen hanteerde.De militairen overneesterden de amokmaker,die zijn Chinese tegenstander reeds ernstig aan de hand had verwond. Na enige tijd bedaarde de amokmaker,die verklaarde dat hij werd gesard door een medepassagier>De laatste bleek echter onvindbaaar. Aan het station van Tjihaoergeulis werd de amokmaker aan de politie  overgegeven. De wonde pasangiers kregen in sneiltrein voorlopig een noodverband en werden in Pegandanbaroe door een Rode Kruis-auto overgenomen en naar het hospitaal te Soebang gebracht.

(k) De 120 -jarige KMA

Bandoeng 30 November(Aneta)-Het comite’ ter herdenking van het hondertwintig jarig bestaan van de KMA ontving namens H.M.Koningin Juliana het vogende telegram: Hare Majesteit Koningin Juliana heeft mij opgedragen de Bandoeng ter gelegenheid van de 120ste verjaarig van de K.M.A verenigde out-cadeten Haar dank over te brengen voor de gevoelens in Uw telegram tot uiting gebracht.De adjudant van dienst” Van de gouverneur van de K>M>A< in Breda ontving het feest-comite’ een telegram met de volgende tekst:” Uw gelukwensen heb ik op zeer hoge prijs geteld. Ik kan U de verzekering geven,dat de oude corpstradities zullen worden hoog gehouden en de K.M.A. weer tot bloei komt” Het telegram was getekend Kolonel Puffrius.

December.4th,1948

(a)Vice President Moh Hatta announced that the situation worst(suasana buruk) and he “memepringatkan ” the people to ready for antisipation all will hapen(siap menghadapi segala kemungkinan)

 

(b) The Java local definitif stamps,one with clear CDS 4.12,48 city not identified,

 

 

December,7th.1948

 

The rare official Justice court Maninjau  postal used homenade cover from Maninjau to Bukitttinngi December,8th.1948

the postally used postal stationer card dancer 5 cent ,send from bandung  to  cds Malang. 10,12.48.

December,9th.1948

the Local middle java  revenue Rp. 0,50 used on document of Surakarta  official governement employee certificate.

December,10th.1948

the Local middle java  revenue Rp. 0,50 used on document of Jogyakarta  official governement employee  uprank certificate(Keputusan kenaikan pangkat)

the same certificate of up the salary  issued at Magelang (keputusan kenaikan Gaji) with  3 x 7 1/2 Rp and 2 x 1/2 Rp.

 

 

mint meterai pembagunan from middle java, and local revenue.

December 11th.1948

Dutch inform UN representatives that further talks with the Republic are “futile”.

December,12tyh.1948

The latest used of local repoeblic Djokja issued  ,borobudur stupa revenue used on complete document.alsoother nominal on document date unclear.

 

 

and looh above  the mint revenue ,also the other materai pembangunan (development revenue) in mint condition ,issued at the Djokjakarta.

December,13th,1948

The North sumatra Gouvernor, inaugurated  the member OF  North sumatra ‘s DPR at Tapak tuan (south aceh,near Kabanjahe). Residen Aceh (T.T.Daudsyah) and  Teuku mnahmud also “hadir”, after the meeting had several”keputusan’ like Kutaradja as the capital of North sumatra Province.

 

December,17 th,.1948

The Dutch ultimatum Republik through The United Nation  Commission(komisi Jasa baik PBB),Republc must answer in december 18th 1948 10.00 am  at Jakarta.

December, 18th.1948

 

 

INFAMY!

Just when you think you know it all and life holds no more surprises for you (well, not really, but I just needed an intro), you open this auction catalogue and staring at you from one of the pages is an overprinted stamp you’ve never seen before, nor have ever heard of. So there’s nothing for it but to try and get it! And I did! And here it is!

It is one of the American Bank Note Company definitives of the Netherlands Indies, originally issued in 1945.

 

The overprint reads:

 “REPOEBLIC INDONESIA, TWO DAYS OF INFAMY!, 7 Dec. 1941 – Pearl Harbor, 18 Dec. 1948 – Jogjakarta, POS UDARA 10R”.

 

Intriguing! The latter date refers to the start of the Dutch military intervention (code-named Operation Crow) against the new Indonesian republic, and the first date, I suppose, is included to make the Americans choose the side of the Indonesians. I couldn’t find much information on this, but apparently, the overprint was produced by US stamp dealer Julius Stolow, as part of an agreement with the Indonesian ambassador to the USA, Mr Sumitro, and was produced in December 1948. If anyone happens to know anything more, than I’d be interested to hear!

 

(1)  The Dutch  at 23.30 PM

tell the United nation commision that starting at December,19th.1948 10.00 AM Jkarta Time didnot tied with the Renville Agreement. and at 23.45 this day The Dutch have delivered a letter to Indonesia delegation’s secretary  with the same information, and the delegation informed to the Republuic Indonesia gouverfnment at Djokja but cannot communicated because the Dutch had broken the communikasion(pihak belanda telah memutuskan hubungan antara Jakata dan Djokja). In this nigh the member of Indonesian delegatioan were arrested by the Dutch.

(2)Dutch organize Negara Sumatra Selatan state, with capital at Palembang.and the ceremony  transfered of power will be in february,2th. 1949

(3) In this night 40 RI military leader were moved  by catalina amphibi RI 006  flight to Sumatra, but when came back to Jogya the flight have “sergap”  by the Dutch ,until broke.

December, 18th.1948

(a)Dutch officials tell representatives of the United States and the Republic of Indonesia in Jakarta that they are cancelling the Renville agreement. The news does not reach Yogya, as the Dutch have already cut the phone lines there.

(b)at  11.30 PM ,Dr Beel  had annouce that the Dutch Federal state didnot related with renville agreement anymore, which meaning thje second agrattion will starting.

(c) the latest used indonesia 3rd independence stamp on  on sencored  chop postcard.

tanggal 18 Desember 1948,

Wakil Walikota Tinggi Belanda telah menyatakan bahwa Belanda tidak lagi terkait dengan perjanjian Renville, pada malam yang sama sebuah pesawat jenis mustang meraung-raung diatas kota Bukittinggi, dengan menjatuhkan selembaran pamplet. Mereka menyusuri jalan raya Padang-Kayutanam seterusnya Via Lembah Anai Formasi tempur dengan perlengkapan Tank baja menerobos ke Padang Panjang dan selanjutnya menuju Bukittinggi.
Pasukan Mobrig Sumatera Barat yang memilik 234 personil merupakan salah satu kekuatan inti yang menjadi garis terdepan pada 3 front sesuai Perjanjian Renville. Front utara bermarkas di Sicincin, satuan-satuan Mobrig ditempatkan di Batang Tapakis Ringan-ringan Sintuk Toboh Baru sedangkan di front selatan bermarkas di Painan, yang bertugas disekitar Siguntur Pasar Sungai Durian.

Pasukan Belanda yang dikirim ke Utara via Lubuk Alung dan Kayu Tanam mendapat rintangan di front Tapakis, tempat dimana satuan Mobrig memplot sejumlah pasukan penjaga batas Perjanjian Renville untuk memperingatkan tentara Belanda agar tidak melewati perbatasan. Namun sebagai jawabannya Belanda menyerang pasukan Mobrig yang ada di Tapakis, terjadilah pertempuran tidak seimbang sehingga mengakibatkan guguurnya dua orang prajurit terbaik Mobrig, Agen Polisi Baharuddin dan Agen Polisi M. Nur. Kedua pahlawan Mobrig ini dimakamkan ditempat terjadinya pertempuran, tepatnya di desa Tapakis Lubuk Alung Padang Pariaman.

 

Source

http://aswilblog.wordpress.com/2010/03/22/sekilas-sejarah-berdirinya-brimob-daerah-sumbar/

 

 

 

 

December 19th.1948

Kira-kira setengah jam sebelum jam 00.00 malam tgl 19 Desember 1948, pihak Belanda mengumumkan kepada Republik Indonesia dan pada Komisi Tiga Negara (KTN) bahwa Belanda tidak mengakui dan tidak terikat lagi dengan persetujuan Renville.

.

 

Bukittinggi, kota pusat pemerintahan Sumatera pada masa itu, sejak tengah malam tgl. 18 Desember 1948 pula telah menjadi incaran penyerbuan pihak Belanda dengan penerbangan pesawat udara militer Belanda berkeliling-keliling sambil menyebarkan pamflet-pamflet.

 

Pagi tgl 19 Desember satuan pesawat udara pemburu jenis mustang dari pihak Belanda menyerang kota Bukittinggi dan sekitarnya dengan membom serta menembaki beberapa obyek. Menjelang tengah hari serangan pesawat-pesawat udara itu dilakukan secara bergelombang-gelombang, menyebabkan timbulnya kepanikan penduduk.

 

Terlihat sampai malam orang-orang berkelompok mapun sendiri-sendiri meninggalkan kota mengungsi menyelamatkan diri.

 

Sebagai seorang pemuda pelajar SMA di Bukittinggi pada masa itu, penulis adalah juga anggota Tentera Pelajar (T.P.) Sumatera Tengah – Batalyon Bukittinggi .

 

Sungguhnya namanya anggota Tentera Pelajar, tetapi belum mempunyai pengalaman bertempur dalam peperangan.

 

Kalau perang-perangan dalam latihan kemiliteran pernah juga ada pengalaman diperoleh secara teratur sejak tahun 1946 sampai awal 1948, dengan pelatih-pelatihnya para perwira dan bintara dari unit Pendidikan dan Latihan Divisi III TKR (kemudian Divisi IX Banteng).

 

Pembentukan dan pembinaan Tentera Pelajar di Sumatera Tengah oleh Pimpinan Divisi III TKR/TRI tidaklah diarahkan untuk dijadikan pasukan tempur, tetapi disiapkan sebagai satuan-satuan cadangan dan bantuan dalam rangka wajib bela negara.

 

 

 

 

 

Kolonel M. Dahlan Jambek (alm.) selaku pimpinan Divisi III TRI pernah didatangi oleh wakil-wakil pelajar yang dengan semangat menyala-nyala meminta agar TRI mengikut sertakan satuan-satuan pelajar terlatih (T.P.) dalam pasukan tempur. Tetapi dengan hati-hati sekali beliau meminta pengertian para pelajar untuk terus bersekolah demi persiapan hari depan bangsa dan negara, disamping itu tetap berlatih menurut kesatuan masing-masing dengan teratur dan sungguh-sungguh. (lihat: Chaidir Nien Latief, Nostalgia dan Sejarah Perjuangan Pelajar di Sumatera, Merdeka 27 Desember 1980).

 

 

Dengan datangnya serangan yang mendadak dari pihak Belanda pada 19 Desember 1948 yang kebetulan pula mulainya liburan sekolah, maka maka tidak ada satupun pedoman, petunjuk maupun instruksi pimpinan Tentera Pelajar atau Pimpinan Organisasi pertahanan/keamanan lainnya yang dapat diikuti oleh para anggota T.P. di Sumatera Barat.

 

Pada umumnya para anggota T.P. yang bertebaran di Sumatera Barat mengambil inisiatif dan mengambil keputusan masing-masing untuk memilih cara dan bentuk perjuangan yang dapat dilanjutkan sebagai pelajar terlatih militer. Ada yang tinggal di dalam kota untuk menunggu kesempatan bersekolah kembali, tetapi ada pula yang memilih ke luar kota bergabung dengan kesatuan-kesatuan pejuang lainnya untuk bergerilya.

 

Dalam keadaan terombang-ambing untuk menentukan sikap disaat gawat tersebut, penulis terdampar pada senja 19 Desember 1948 ke markas Mobiele Brigade Polisi (Mobbrig) Sumatera Barat, di Birugo Bukittinggi. Rencana semula hendak menemui paman penulis sendiri (alm. Amir Mahmud, Inspektur Polisi I, Komandan Mobbrig Sumatera Barat, tetapi malam itu berkesempatan bertatap muka dengan Bapak Suleiman Effendi (Pembantu Komisaris Besar, Kepala Polisi Propinsi Sumatera Tengah) dan Bapak R. Abdurachman Suriokusumo (Komisaris Polisi I, Kepala Kepolisian Sumatera Barat).

 

Dari beliau beliau inilah penulis beroleh keterangan bahwa dalam waktu singkat mungkin tentera Belanda akan sampai di Bukittinggi; semua pasukan pasukan bersenjata serta pejabat pejabat pemerintah Republik Indonesia akan meninggalkan kota dan akan melanjutkan perjuangan secara bergerilya dari luar kota  melawan kekuatan pemerintahan dan tentera pendudukan Belanda.

 

Penulis juga diberi advis pada waktu itu, supaya sebaiknya sebagai pelajar pulang saja ke kampung dan menunggu perkembangan sampai ada kemungkinan untuk bersekolah. Dengan mengemukakan alasan bahwa penulis adalah pula salah seorang anggota Tentera Pelajar  yang pernah mendapat latihan kemiliteran, memohon kiranya bapak bapak pimpinan kepolisisan tersebut mau membawa serta penulis dalam perjuangan ge-rilya di luar kota kemanapun akan pergi.

 

 

 

Permohonan penulis diperkenankan oleh Bapak Suleiman Effendi dan pada malam itu juga diberi tugas untuk membantu Pemb. Inspektur II Bustaman (terakhir Let. Kol. Pol. di Kodak Jakarta Raya) mengemasi arsip-arsip / dokumen-dokumen yang perlu diselamatkan.

 

Sebagai anggota polisi yang bergabung dalam korps Mobiele Brigade (Mobbrig) malam itu pula penulis memperoleh baju seragam / uniform Mobbrig Sumatera Barat yang pada waktu itu terdiri dari: celana dan kemeja khaki-dril, jaket wol berwarna coklat (bekas uniform tentera Australia) dan karena sepatu kulit tidak ada saat itu hanya diberi sepatu karet. Senjata diberi sebilah kelewang.

Meninggalkan markas di Birugo.

 

Tanggal 20 Desember 1948 pagi, didapat perintah supaya markas Mobbrig Sumatera Barat di Birugo, Bukittinggi (sekarang: kompleks di belakang SMA Negeri No.2) di-pindahkan ke Jirek (pada waktu itu kantor Jawatan Sosial), sedangkan bagian perlengkapan / perbekalan serta perbengkelan dipindahkan ke Sipisang (arah Utara dari Bukittinggi pada jalan raya menuju Bonjol). Hari ini serangan pesawat udara Belanda masih bergelombang gelombang datang menjelang tengah hari.

Bagi pimpinan pimpinan unit kerja memang tidak mudah dan ringan tanggung jawab yang harus dipikul dalam kekalutan yang dihadapi. Selain dari pada tugas dinas kepolisian harus lebih ditingkatkan kewaspadaan, disamping itu pengungsian keluarga keluar kota harus pula berjalan teratur, sedangkan fasilitas transport tidak tersedia cukup; pula distribusi / supply makanan petugas maupun pengungsi pengungsi memerlukan perhatian pengaturannya, dsb dsb.

 

Dalam kesibukan dan kekalang kabutan yang terjadi itu,  penulis menemukan sepucuk senjata senapan/karabijn tergeletak di belakang pintu markas di Jirek. Sesudah ditanyakan berkeliling siapa yang bertanggung jawab atas pemakaian senjata itu, tidak seorang pun yang merasa kehilangan. Sejak hari itu penulis diberi izin oleh Komandan untuk memegang senapan yang sudah kehilangan tuan tersebut.

(Adrin Kahar)

 

 

 

 

 

  1. 1.      Pertempuran Palupuh


Kesatuan tempur yang mempertahankan front Palupuh terdiri dari Pasukan Mobrig yang merupakan kesatuan antara Mobrig Sumatera Tengah, Sumatera Barat dan Polisi Tugas Umum dibawah komando Kepala Kepolisian Sumatera Tengah PKBP
Soelaiman Efendi, berkekuatan 400 personil, terdiri dari pasukan yang pindah dari Bukittinggi, ditambah pasukan Mobrig dari front Tapakis Lubuk Alung, Batu Tebal Padang Panjang, Ladang Padi/Air Sirah dan Siguntur Muda berkumpul dengan induk pasukan didaerah Palupuh. Untuk mencapai daerah Palupuh pasukan Mobrig harus melewati rintangan, dimana Belanda sudah menguasai daerah Padang Panjang, Solok, Payakumbuh, Batusangkar. Melalui hutan jalan solusi terbaik untuk ditempuh, terkadang terpaksa ambil resiko melintasi wilayah patroli pasukan Belanda.

Read more

 

Inspektur Polisi I Amir Mahmud Komandan Mobbrig Sumatera Barat

Mengenang Front Palupuh dengan Mobbrig – nya

MENJADI KELUARGA MOBBRIG.

19 Desember 1948

 adalah tanggal yang mempunyai arti tersendiri dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam rangka menegakkan dan mempertahankan negara Republik Indonesia.

 

 

 

 

Pada tanggal inilah buat kedua kalinya dimulai penyerbuan besar-besaran yang dilakukan oleh penjajah pihak Belanda memasuki wilayah-wilayah Republik Indonesia dengan maksud menindas perjuangan bangsa yang ingin merdeka.

 

PENULIS sejenak berpose dimuka lensa, sebelum melepaskan baju seragam Mobbrig dan kembali ke bangku sekolah di awal tahun 1950. (Foto: dokumentasi Adrin Kahar)


GERAKAN agresi Tentara Belanda ini dikenal dengan nama Aksi Militer Belanda ke II atau dikatakan juga gerakan pelanggaran perjanjian Renville. Aksi Militer Belanda ke I adalah penyerbuan yang dilakukan oleh pihak Belanda memasuki Wilayah Republik Indonesia pertama kali juga secara mendadak dan besar-besaran yang dimulai tanggal 21 Juli 1947 terkenal sebagai pelanggaran atas persetujuan Linggarjati.

 

Dalam masa perjuangan menghadapi Belanda yang ingin menegakkan kembali kolonialisme di Indonesia sesudah perang dunia ke II, bangsa Indonesia sendiri menyadari bahwa jika ditinjau dari segi kelengkapan dan mutu persenjataan angkatan Perang, pihak Belanda memang lebih unggul dari pada angkatan bersenjata Indonesia. Disamping itu, jauh sebelum tanggal 19 Desember 1948, hubungan diplomatik Indonesia dan Belanda sudah memperlihatkan ketegangan yang dalam perundingan – perundingan banyak terdapat perbedaan paham.

 

Kira-kira setengah jam sebelum jam 00.00 malam tgl 19 Desember 1948, pihak Belanda mengumumkan kepada Republik Indonesia dan pada Komisi Tiga Negara (KTN) bahwa Belanda tidak mengakui dan tidak terikat lagi dengan persetujuan Renville. Dengan sangat mendadak, pagi dinihari Minggu tgl. 19 Desember 1948 sejumlah besar tentera Payung Belanda terjun di lapangan udara Maguwo dan bergerak terus menduduki ibu kota Republik Indonesia Yogyakarta.

Bukittinggi, kota pusat pemerintahan Sumatera pada masa itu, sejak tengah malam tgl. 18 Desember 1948 pula telah menjadi incaran penyerbuan pihak Belanda dengan penerbangan pesawat udara militer Belanda berkeliling-keliling sambil menyebarkan pamflet-pamflet.

Pagi tgl 19 Desember satuan pesawat udara pemburu jenis mustang dari pihak Belanda menyerang kota Bukittinggi dan sekitarnya dengan membom serta menembaki beberapa obyek. Menjelang tengah hari serangan pesawat-pesawat udara itu dilakukan secara bergelombang-gelombang, menyebabkan timbulnya kepanikan penduduk.

Terlihat sampai malam orang-orang berkelompok mapun sendiri-sendiri meninggalkan kota mengungsi menyelamatkan diri.

Sebagai seorang pemuda pelajar SMA di Bukittinggi pada masa itu, penulis adalah juga anggota Tentera Pelajar (T.P.) Sumatera Tengah – Batalyon Bukittinggi . Sungguhnya namanya anggota Tentera Pelajar, tetapi belum mempunyai pengalaman bertempur dalam peperangan.

Kalau perang-perangan dalam latihan kemiliteran pernah juga ada pengalaman diperoleh secara teratur sejak tahun 1946 sampai awal 1948, dengan pelatih-pelatihnya para perwira dan bintara dari unit Pendidikan dan Latihan Divisi III TKR (kemudian Divisi IX Banteng).

Pembentukan dan pembinaan Tentera Pelajar di Sumatera Tengah oleh Pimpinan Divisi III TKR/TRI tidaklah diarahkan untuk dijadikan pasukan tempur, tetapi disiapkan sebagai satuan-satuan cadangan dan bantuan dalam rangka wajib bela negara. Kolonel M. Dahlan Jambek (alm.) selaku pimpinan Divisi III TRI pernah didatangi oleh wakil-wakil pelajar yang dengan semangat menyala-nyala meminta agar TRI mengikut sertakan satuan-satuan pelajar terlatih (T.P.) dalam pasukan tempur. Tetapi dengan hati-hati sekali beliau meminta pengertian para pelajar untuk terus bersekolah demi persiapan hari depan bangsa dan negara, disamping itu tetap berlatih menurut kesatuan masing-masing dengan teratur dan sungguh-sungguh. (lihat: Chaidir Nien Latief, Nostalgia dan Sejarah Perjuangan Pelajar di Sumatera, Merdeka 27 Desember 1980).

 

 

Inspektur Polisi I Amir Mahmud Komandan Mobbrig Sumatera Barat dan Inspektur Polisi II M.K. Situmorang Wk. Komandan Mobbrig (2) berhadapan dengan perwira perwira polisi Belanda dalam rangka serah terima kota Bukittinggi 7 Desember 1949.
(Foto. Dok. Adrin Kahar)

Dengan datangnya serangan yang mendadak dari pihak Belanda pada 19 Desember 1948 yang kebetulan pula mulainya liburan sekolah, maka maka tidak ada satupun pedoman, petunjuk maupun instruksi pimpinan Tentera Pelajar atau Pimpinan Organisasi pertahanan/keamanan lainnya yang dapat diikuti oleh para anggota T.P. di Sumatera Barat.

 

Pada umumnya para anggota T.P. yang bertebaran di Sumatera Barat mengambil inisiatif dan mengambil keputusan masing-masing untuk memilih cara dan bentuk perjuangan yang dapat dilanjutkan sebagai pelajar terlatih militer. Ada yang tinggal di dalam kota untuk menunggu kesempatan bersekolah kembali, tetapi ada pula yang memilih ke luar kota bergabung dengan kesatuan-kesatuan pejuang lainnya untuk bergerilya.

 

Dalam keadaan terombang-ambing untuk menentukan sikap disaat gawat tersebut, penulis terdampar pada senja 19 Desember 1948 ke markas Mobiele Brigade Polisi (Mobbrig) Sumatera Barat, di Birugo Bukittinggi. Rencana semula hendak menemui paman penulis sendiri (alm. Amir Mahmud, Inspektur Polisi I, Komandan Mobbrig Sumatera Barat, tetapi malam itu berkesempatan bertatap muka dengan Bapak Suleiman Effendi (Pembantu Komisaris Besar, Kepala Polisi Propinsi Sumatera Tengah) dan Bapak R. Abdurachman Suriokusumo (Komisaris Polisi I, Kepala Kepolisian Sumatera Barat).

 

Dari beliau beliau inilah penulis beroleh keterangan bahwa dalam waktu singkat mungkin tentera Belanda akan sampai di Bukittinggi; semua pasukan pasukan bersenjata serta pejabat pejabat pemerintah Republik Indonesia akan meninggalkan kota dan akan melanjutkan perjuangan secara bergerilya dari luar kota melawan kekuatan pemerintahan dan tentera pendudukan Belanda.

Penulis juga diberi advis pada waktu itu, supaya sebaiknya sebagai pelajar pulang saja ke kampung dan menunggu perkembangan sampai ada kemungkinan untuk bersekolah.

 

Dengan mengemukakan alasan bahwa penulis adalah pula salah seorang anggota Tentera Pelajar yang pernah mendapat latihan kemiliteran, memohon kiranya bapak bapak pimpinan kepolisisan tersebut mau membawa serta penulis dalam perjuangan ge-rilya di luar kota kemanapun akan pergi. Permohonan penulis diperkenankan oleh Bapak Suleiman Effendi dan pada malam itu juga diberi tugas untuk membantu Pemb. Inspektur II Bustaman (terakhir Let. Kol. Pol. di Kodak Jakarta Raya) mengemasi arsip-arsip / dokumen-dokumen yang perlu diselamatkan.

 

Sebagai anggota polisi yang bergabung dalam korps Mobiele Brigade (Mobbrig) malam itu pula penulis memperoleh baju seragam / uniform Mobbrig Sumatera Barat yang pada waktu itu terdiri dari: celana dan kemeja khaki-dril, jaket wol berwarna coklat (bekas uniform tentera Australia) dan karena sepatu kulit tidak ada saat itu hanya diberi sepatu karet. Senjata diberi sebilah kelewang.

Meninggalkan markas di Birugo.

Source

http://aswilblog.wordpress.com/2010/03/22/sekilas-sejarah-berdirinya-brimob-daerah-sumbar/

 

 

Dutch version

the second in December 1948 and January 1949. The operations took place during the time of the Indonesian fight for independence

 

Second Police Action (Operatie Kraai)
Dutch military aggression II
The second Politionele Acties was aimed at forcing the Republic to cooperate with the Dutch government in the implementation of the federalist policy as stipulated in the Linggadjati Agreement.

 The purpose was to organize the new Indonesia as a federal state that would remain closely associated with the Netherlands. Alleged breaches of the armistice by the Indonesians was also a motivator.

During this operation (kraai = Dutch ‘crow’), Yogyakarta was directly attacked and the Indonesian administration, including president Sukarno, was put under arrest. Furthermore, all major cities and roads on Java were occupied

In both ‘police actions’,

more than 100,000 Dutch troops were involved. This number makes obvious the fact that the operations did not constitute limited police actions as claimed by
the Dutch government, but full-fledged military campaigns.

 Overall, the Dutch suffered approximately 5,000 fatalities, the death toll on the Indonesian side is estimated to be as high as 150,000.

 

What really Happened read more the history fact below compiled by Dr Iwan suwandy,MHA

Dengan terjadinya Agresi Militer Belanda II pada tanggal 19 Desember 1948, maka berakhirlah masa tugas Polisi Keamanan di sekitar garis tersebut.
Militerisasi Polisi

Agresi Militer Belanda II
Pada tanggal 19 Desember 1949 Belanda melancarkan agresinya yang ke-2 dengan menyerang ibukota yang pada waktu itu ada di Yogyakarta. Dalam waktu singkat, Belanda berhasil menguasai Pangkalan Udara Maguwo serta kota. Tidak hanya Yogya, Belanda juga menyerang daerah lain yang menjadi teritorial RI. Di Yogya Mobbrig ikut menyerang tentara Belanda yang akan masuk ke dalam kota dan puncaknya dalam serangan umum 1 Maret Mobbrig ikut terlibat aktif di dalam penyerangan tersebut.

Organisasi Kepolisian Selama Agresi Militer II
Setelah Yogyakarta berhasil diduduki oleh pasukan Belanda, polisi bersama alat negara lainnya meninggalkan kota.

Di luar kota berpusat Pemerintahan Militer di bawah pimpinan Panglima Besar Jenderal Sudirman yang dibantu oleh Staf Kemanan yang terdiri dari Jaksa Agung Tentara sebagai Kepala Staf, KKN dan Komandan Korps Polisi Militer Jawa masing-masing sebagai Wakil Kepala I dan II.

(1)On December,19th.1948 in the morning Dutch soldiers boombing Bukittinggi, the Ducth begun attacked repoeblic Indonesia. at afrternoon Mr Syafruddin Prawiranegara,Menteri kemamukarn RI whic stayed at bukittingi from the central gouvernment ,with Colonel Hidaya, The comandenemen comandant TNI Sumatra who just take the command from Mayor General Soehardjo Hardjowardojo, vist Mr T.M.Hassan the chief of central Commisariat at his house at BGarai(valley) Sianok Bukittinggi, for meeting aboutmthe movement against the Dutch army, they didnot know the situation of presieenrt and vice president Repoeblic Indonesia.this day no info from Yogja.Mr Sjafruddin Prawira negara told that in order to save the stae NRI, he accepeted to built PDRI(pemerintah daruata republic Indonesa-emergengy gouvernment RI) and at night ,9.00 PM the NRI official will move out Bukittinggi to Halaban (onderneming or Plantation) near Payakumbuh.

(2)Second Dutch “police action” begins at 5:30 A.M. without warning. Yogya falls to the Dutch.Emergency government for Indonesia is declared (PDRI) at Payakumbuh nearby under Sjafruddin Prawiranegara. Soedirman radios his immediate support for the emergency government.Civil government of republic, including Sukarno, Hatta, Sjahrir, allows itself to be captured, hoping to outrage world opinion; Sukarno and Sjahrir are taken into Dutch custody, and eventually flown to Bangka. look the illustraion of sukarno.hatta and Haji Agus Salim at Maguwo Airport when the dutch took them to custody in Bangka.

the illustratio of Hotel Manumbing at bangka whete Bung Karno,bung Hatta were exile.

Sultan Hamengkubuwono IX of Yogya remains in his palace, and does not leave during the entire Dutch occupation.Dutch occupy Bukittinggi.Tan Malaka escapes again during the confusion.

 

Panglima Besar Soedirman


Soedirman is warmly remembered today as perhaps the greatest hero of the revolution. Towards the end of the fighting, he fell ill and directed troops from his sickbed.Soedirman was another complex character in the revolutionary era. He had been impressed by Japanese military traditions and the spirit of bushido; yet he was also thought to be sympathetic to the leftist movement of Tan Malaka. He was one of the military figures who was not completely trusting of the political leadership (such as Sjahrir), as to them the political leadership seemed more interested in compromise than victory. This feeling was certainly strengthened when the entire political leadership allowed itself to be taken captive by the Dutch on December 19, 1948.

On 19 December 1948

at 05:30 am Maguwo airfield was bombed by the Dutch Mitchell bombers (B 25) is immediately followed by a battalion of troops jumping green beret who was assigned to seize the flying field Maguwo. On the morning of this miraculous Dutch terdfiri aircraft from aircraft Spitfire, Mustang, Lockheed and Mitchell seemed hovering above the city of Djokja which soon opened the attack by shooting at and dropping bombs in several places. In the Netherlands Maguwo menerjunlan payungdengan troops seize field goal Maguwo.penduduk menyhangka city does not at all that it was an explosion and gunfire attacks that actually means, they suspect that the heavy temabakan just war, because war forces the GoI has planned a latihanbesar- besara. semaking intensified after his shots and more bombs being dropped, then people realize. after the victim began to fall. They realize vahw abelanda tealh their attacks. Sekalipunkesatuan in Maguwo too small, yet still provided resistance under the leadership of opsit picket Kasmiran, patriotic resistance which lasted bravely than 06 000 hours (AM) until 7:00 to finally air cadet kasmiran with approximately 40 members of his unit killed on the field of service. However the new field at 08.00 hours seluurh Maguwo successfully controlled by the Dutch, they immediately opened the air bridge to lower Semarang Djokja Engineers heavy equipment and transport equipment for eprsiapan seize Djokja. Meanwhile the relationship anatara base Maguwo Djokja disconnected so the situation can not be known at all by the dreamers who are in town n RI Djokja. Dutch movement from the city Djokja Maguwo dimuali sjak morning and at 14:15 (PM) they arrived on the edge of the east and from here they try to occupy the city. Teridir of their movement and group movement setaip memepunyai groups specific tasks to further isolate the town in order to soldiers of the Republic of Indonesia that will try to get out of town can be prevented.

Dutch troops launch on sat afresi colonial, Great Commander General Sudirman was nearly issued a flash command:

QUICK ORDER NO I/PB/48

1.we  has been attacked

2. On 19 December 1948 the Dutch Armed Forces attacked the Yogyakarta city and the airfield Maguwo

3.The  dutch’s  government  had  cancel truce agreement

4.All  Armed Forces carry out the plan that has been set to face the Dutch attack

Issued in place, on 19 December 1948, jam.08.00

Commander of the Armed Forces of the Republic Indonesia

Lieutenant General Sudirman.

Thus flash command Zbesar Commander, thus exercise plan on a large war-bvesaran by the TNI on 19 December 1948 can not be implemented because of the impending attack of the Dutch. Who carried out the TNI since today is perintah siasat Panglima Besar namely organizing Universe diembani Guerrilla warfare by the military Pemerinath.

On this day, since morning, Republican Leader of the Government of yanga da fi palace in Yogya gather and sit under Pimpina President Sukarno. sidangs elesai then my head after da Sjagfruddin Prawiranegara SH, prosperity minister, who was in Sumatra, was given powers by President Sukarno to form an emergency Government of the Republic of Indonesia (PDRI) sui Sumatran, the mandate has been delivered through the radio and reads as follows:

MANDATE OF THE PRESIDENT TO

 Syafruddin Prawiranegara SH

We inform the President of the Republic of Indonesia on Sunday abhwa jqm 19.12.1948 06.00 am dutch seranggannya has begun on the capital of Yogyakarta. If the state Government can not run again kewajibannnya we depute to Mr. Syafruddin Prawiranegara, Minister of the Republic of Indonesia Prosperity for memebentuk Daruart Republican government in Sumatra.

Yogyakarta 19 desembver 1948

President Vice President Soekarno Hatta.

In addition to the above mandate issued to the Maramis SH, Minister of Finance who was outside Megeri and dr.Sudarmono in New Delhi as follows.

Prof. Dr. Sudarmono, Plar, Mr Maramis.New delhi

We are the President of the Republic of Indonesia memebrikan that on Sunday 19.12.1948 at 06.00 am on the Dutch had begun its attack on the capital city of Yogyakarta. If efforts Sjafruddin Butler State Emergency SH to form a government in Sumatra unsuccessful, kapada brothers Exulle Gouvernmen empowered to form the Republic of Indonesia in India. please be advised this is in connection with Sjafruddin in sumatra.jika relationship is not possible, please take the necessary action

Yogjakarta 19 december 1948

Vice President Mohammad Hatta, Agus Salim _Menteri Overseas.

Similarly, the President has expressed amanantnya as follows:

TRUSTEES OF THE PRESIDENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA

The beloved nation!

On this day December 19, 1948, at 06.00 am the Netherlands have begun with the attack on the city of Yogyakarta and surrounding areas. with this action is evident that Belands tealh again start a colonial war to destroy the Government and the Republic of Indonesia so that they can re-colonize the entire country and the nation of Indonesia. We Setealh berusha months with all sincerity to resolve disputes nBelanda premises are suddenly their memebri not know in advance the appropriate use of a weapon that is on them to do their will with no mengindahkanadanya paksaaan by KTN in Yogyakarta, with no presence memperduluikan ceasefire agreement, they eliminated all possibilities to achieved a peace compromise . We believe , that the entire people of Indonesia and those are areas that are Republican or area occupied by the Dutch in unison will be standing behind a bunch of the republic of Indonesia to oppose any effort and in our mind that there are actions that violate this humanity. We know that the deeds of their weapons, the Dutch may be able to seize and occupy some of the important place, but no way they can break the spirit of our fight or shut = Indonesia’s national independence which we tealh insyafkan and maintain over the years.

We have our independence proclaimed on August 17, 1945 and ntealh pervasive in our souls, it is impossible dapatr suppressed with violence. Let my people, we defend the homeland and our independence with the strength of victory will surely believe in us. Isja gods.

Yogyakarta, 19 December 1948

President of the Republic of Indonesia

Sukarno

indonesian version:

Pada tanggal 19 desember 1948 jam 05.30 pagi lapangan terbang Maguwo di bom oleh pesawat pembom Mitchell Belanda(B 25) yang segera diikuti dengan penerjunan satu batalion pasukan baret hijau yang ditugaskan untuk merebut lapang terbang Maguwo. Pada pagi hari ini bebrapa pesawat Belanda yang terdfiri dari pesawat Spitfire,Mustang,Lockheed dan Mitchell tampak melayang-layang diatas kota Djokja yang tak lama kemudian membuka serangan dengan menembaki dan menjatuhkan bom dibeberapa tempat. Di maguwo Belanda menerjunlan pasukan payungdengan tujuan merebut lapangan Maguwo.penduduk kota memang tidak menyhangka sama sekali bahwa ledakan serta tembakan itu adalah serangan serangan yang sesunguhnya, mereka menduga bahwa temabakan berat itu hanyalah latihan perang saja, karena pihak angkatan Perang RI telah merencanakan suatu latihanbesar-besara. setlah tembakan semaking menghebat dan bom semakin banyak yang dijatuhkan,barulah rakyat sadar. setelah korban mulai berjatuhan. Barulah mereka sadar vahw abelanda tealh melancarkan serangannya. Sekalipunkesatuan yang ada di maguwo terlalu kecil,namum perlawanan tetap diberikan di bawah pimpinan opsit piket Kasmiran,perlawan yang patriotik berlangsung dengan gagah berani dari jam 06.000 (AM) sampai 07.00 hingga akhirnya kadet udara kasmiran bersama lebih kurang 40 orang anggota kesatuannya gugur dimedan bakti. namum baru pada jam 08.00 seluruh lapangan maguwo berhasil dikuasai oleh Belanda,segera mereka membuka jembatan udara Semarang Djokja untuk menurunkan alat -alat Zeni berat dan alat transport bagi eprsiapan merebut Djokja. Sementara itu hubungan anatara pangkalan Maguwo Djokja terputus sehingga situasi tersebut tidak dapat diketahui sama sekali oleh pemimpi n RI yang berada dikota Djokja. Gerakan belanda dari maguwo ke kota Djokja dimuali sjak pagi hari dan jam 14.15 (PM) mereka baru tiba ditepi timur dan dari sini mereka berusaha menduduki kota. Gerakan mereka teridir dari gerakan kelompok dan setaip kelompok memepunyai tugas tertentu untuk selanjutnya mengisolir kota agar pasukan Republik Indonesia yang akan berusaha keluar kota dapat dicegah.

pada sat tentara belanda melancarkan afresi kolonialnya, segra Panglima Besar Jendral Sudirman mengeluarkan perintah kilat :

PERINTAH KILAT NO I/PB/48

1.kita Telah diserang

2. Pada tanggal 19 desember 1948 Angkatan Perang belanda menyerang kota Yogyakarta dan Lapangan terbang Maguwo

3.Pemerintah belanda tealh membatalkan persetujuan gencatan senjata

4.Semua Angkatan Perang menjalankan rencana yang telah ditetapkan untuk menghadapi serangan Belanda

Dikeluarkan di Tempat,Tanggal 19 desember 1948,jam.08.00

Panglima Besar Angkatan Perang republik indonesia

Letnan Jenderal Sudirman.

Demikianlah perintah kilat Panglima Zbesar , dengan demikian rencana Latihan perang secara besar-bvesaran oleh TNI pada tanggal 19 desember 1948 tidak dapat dilaksanakan karena adanya serangan pihak belanda. Yang dilaksanakan TNI sejak hari ini adalah perintahsiasat Pamnglima Bsar yakni menyelenggarakan perang Gerilya Semesta yang diembani oleh Pemerinath militer.

Pada hari ini,sejak pagi Pemimpin Pemerintah Republik yanga da di yogya berkumpul fi istana dan bersidang dibawah pimpina presiden sukarno. sesudah sidangs elesai maka kepa da Sjagfruddin Prawiranegara SH,menteri kemakmuran, yang sedang berada di sumatera ,diberi kekuasaan oleh Presiden Sukarno untuk membentuk Pemerintahan darurat Republik Indonesia(PDRI) sui sumatra, mandat tersebut telah disampaikan melalu radio dan berbunyi sebagai berikut :

MANDAT PRESIDEN KEPADA SYAFRUDDIN PRAWIRANEGARA SH

Kami Presiden Republik Indonesia memberitahukan abhwa pada hari Minggu tanggal 19.12.1948 jqm 06.00 pagi belanda telah muali seranggannya atas ibukota Yogyakarta. Jika dalam keadaan Pemerintah tidak dapat menjalankan kewajibannnya lagi kami menguasakan kepada Mr Syafruddin Prawiranegara ,Menteri Kemakmuran Republik Indonesia untuk memebentuk pemerintah Republik Daruart di Sumatra.

Yogyakarta 19 Desembver 1948

Presiden Soekarno Wakil Presiden Hatta.

Selain mengeluarkan mandat tersebut diatas kepada Maramis SH,menteri Keuangan yang sedang berada diluar Megeri dan dr.Sudarmono di new Delhi sebagai berikut.

Prof. Dr Sudarmono,Plar, Mr Maramis.New delhi

Kami Presiden Republik Indonesia memebrikan bahwa pada hari minggu tanggal 19.12.1948 jam 06.00 pagi Belanda telah mulai serangannya atas Ibu Kota Yogjakarta. Jika ikhtiar Sjafruddin Prawira Negara SH untuk membentuk Pemerintah Darurat di sumatra tidak berhasil, kapada saudara-saudara dikuasakan untuk membentuk Exulle Gouvernmen Republik Indonesia di India. harap maklum hal ini berhubung dengan Sjafruddin di sumatra.jika hubungan tidak mungkin,harap diambil tindakan seperlunya

Yogjakarta 19 desember 1948

Wakil Presiden Moh Hatta _Menteri Luar negeri Agus Salim.

Demikian pula Presiden RI telah menyampaikan amanantnya sebagai berikut:

AMANAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Bangsaku Yang tercinta !!!

Pada hari ini tanggal 19 Desember 1948,pada jam 06.00 pagi

Belanda telah mulai dengan serangan atas kota Yogyakarta dan sekitarnya . dengan tindakan ini nyata bahwa Belands tealh memuali lagi perang kolonialnya untuk menghancurkan Pemerintah dan negara Republik Indonesia agar mereka dapat menjajah kembali seluruh tanah air dan bangsa Indonesia.

Setelah kita berbulan-bulan berusaha dengan segala ketulusan hati untuk menyelesaikan pertikaian denga nBelanda secara sekonyong-konyong mereka dengan tidak memebri tahu lebih dahulu mempergunakan alat senjata yang ada pada mereka untuk melakukan kehendak mereka dengan paksaaan dengan tidak mengindahkanadanya KTN di Yogyakarta, dengan tidak memperduluikan adanya perjanjian gencatan senjata, mereka telah meniadakan segala kemungkinan untuk mencapai penyeledsaian secara damaui.

Kami percaya,bahwa seluruh rakyat Indonesia maupun yang berada didaerah Republik ataupun yang berada didaerah yang diduduki Belanda serentak akan berdiri dibelakang republik Indonesia untuk menentang sengan segala tenaga dan batin yang ada pada kita tindakan yang melanggar    perikemanusiaan ini.

Kami mengetahui,bahwa dengan perbuatan senjata mereka, belanda mungkin akan dapat merebut dan menduduki beberapa tempat yang penting, akan tetapi tidak mungkin mereka dapat mematahkan semangat perjuangan kita atau mengurung =kan kemerdekaaan bangsa Indonesia yang tealh kita insyafkan dan pertahankan selama ini.

Kemerdekaan kita yang telah kita Proklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 dan telah meresap pada jiwa kita,mustahil dapatr ditindas dengan kekerasan. Marilah bangsaku,kita pertahankan tanah air dan kemerdekaan kita dengan segala tenaga yang ada percayalah kemenangan pasti akan pada kita .Isja allah.

Yogyakarta,19 desember 1948

Presiden republik Indonesia

Sukarno

(d) DECEMBER, 19TH.1948

Master Tapanuli IN THE NETHERLANDS

DUTCH TO AGGRESSION – II

1) The Netherlands carried out the attack to Sibolga both from the Sea, Army and Air Sibolga and eventually fell into the hands of the Dutch Army, with the entry into the Dutch Army Dutch Army menghempang Sibolga for the MAS KADIRAN with MBK Tapanuli Forces based in Padang Sidempuan leading to the Bridge Trunk Toru, The Netherlands Army continued to advance to the Padang Sidempuan but in Batang Toru Bridge in the Dutch Army Forces Prevent by MBK, then there was a very fierce battle, with the assistance of the Dutch Army aircraft may eventually repelling forces MBK Tapanuli to P. Sidempuan.

2) After the Batang Toru grab the next in the Japanese Army bombed the city with two P. Sidempuan Force Aircraft and MAS Chairman MBK Tapanuli KADIRAN on the pull back to Penyabungan and some survive in Kampung Pijor Koling battle in Pijor Koling loss Padang Besar and finally Sidempuan fall into the hands of the Dutch Army.

ASSAULT regained SIDEMPUAN PADANG CITY

With the fall of the City of P. Sidempuan into the hands of the Dutch Army in Kampung Goti Defense held talks back to seize the city of Padang Sidempuan. So-I MMB Forces SUMATRA Forces Leadership and MBK Iptu Ibn Tapanuli KADIRAN and MAS Chairman Brigade FORCES CAPTAIN ROBINSON-B Leader Battle Hutapea held for 3 days in the City of P. Sidempuan and eventually can reclaim. After the city can seize P. Sidempuan Japanese Army retreated to the Batang Toru, but only 6 hours in control suddenly appear 2 Aircraft fired the city and attack back P. Sidempuan is getting help from Sibolga and ultimately the City P. Sidempuan can Movement controlled by another Dutch soldier in the Netherlands can no longer stand MBK Forces Tapanuli and MBB-I Sumatera and brigade-B Company and the Indonesian Navy continues to retreat from the village of Goti – Pijor Koling – Door to Kampung Padang Huraba and survive in the Village and Village Huraba Huraba called by FORT HURABA

During Operation Kraai,

a Dutch-led offensive on the city of Yogyakarta on 19 December 1948, Maria Ulfa santoso  husband was killed outside Maguwo.[1]

 

 

 

In the beginning of 1946

the basis of a new commando parachutist unit was formed by a part of the disbanded No2 (Dutch) Troop and the Korps Insulinde. The Depot Speciale Troepen (green berets), the School Opleiding Parachutisten (red berets), and later the 1st Parachutist company arose independently.

In 1948

 The Depot Speciale Troepen was renamed Korps Speciale Troepen. In those days these units executed a number of short missions against the Indonesian republicans and a large-scale operation at Celebes



DJOKJAKARTA

In December 1948, when the military and the political situation deteriorated drastically, the government ordered to conduct the second  Politional Action.

 

 

 

 

 

Aerial photo of Dutch parachutes and cargo planes at Maguwo Airport near Jogjakarta
after Dutch paratroopers and regular troops attacked the nationalist position there – December 19, 1948

 

On 19 December 1948

Dutch commando parachutists were the first, by launching a spectacular airborne operation, at the republican capital Djokjakarta. The entire Indonesian republican government, including President Soekarno, was captured.

19 December 1948
Second Police Action to capture Jogjakarta

 

I

The Dutch launched a second “police action”
that captured Jogjakarta on December 19, 1948

 

Sukarno, Hatta, and other republican leaders were arrested and
exiled to northern Sumatra on the island of Bangka.

 

(e)The Rice Coupon(Bon Beras0 Of The South sumatar republic gouvernment issue under orde GSS 19.12.48, the value of coupon 5 kg rice. ,sign by the command Colonel M.simbolon, look the coupon and  profile picture of Colonel M.Simbolon below.

 

 

 

December, 20th.1948

Tanggal 20 Desember 1948 pagi,

didapat perintah supaya markas Mobbrig Sumatera Barat di Birugo, Bukittinggi (sekarang: kompleks di belakang SMA Negeri No.2) di-pindahkan ke Jirek (pada waktu itu kantor Jawatan Sosial), sedangkan bagian perlengkapan / perbekalan serta perbengkelan dipindahkan ke Sipisang (arah Utara dari Bukittinggi pada jalan raya menuju Bonjol). Hari ini serangan pesawat udara Belanda masih bergelombang gelombang datang menjelang tengah hari.

 

Bagi pimpinan pimpinan unit kerja memang tidak mudah dan ringan tanggung jawab yang harus dipikul dalam kekalutan yang dihadapi.

 

Selain dari pada tugas dinas kepolisian harus lebih ditingkatkan kewaspadaan, disamping itu pengungsian keluarga keluar kota harus pula berjalan teratur, sedangkan fasilitas transport tidak tersedia cukup; pula distribusi / supply makanan petugas maupun pengungsi pengungsi memerlukan perhatian pengaturannya, dsb dsb.

 

Dalam kesibukan dan kekalang kabutan yang terjadi itu, penulis menemukan sepucuk senjata senapan/karabijn tergeletak di belakang pintu markas di Jirek. Sesudah ditanyakan berkeliling siapa yang bertanggung jawab atas pemakaian senjata itu, tidak seorang pun yang merasa kehilangan. Sejak hari itu penulis diberi izin oleh Komandan untuk memegang senapan yang sudah kehilangan tuan tersebut.

Source

http://aswilblog.wordpress.com/2010/03/22/sekilas-sejarah-berdirinya-brimob-daerah-sumbar/

 

(1)Army executes Sjarifuddin, withdraws from Yogya.All of Indonesia except for Aceh and parts of Sumatra are under Dutch control. Guerilla warfare heats up; Soedirman leads guerilla war from sickbed.Many American newspapers publish editorials against the Dutch.

Pasukan TNI lagi mandi waktu jaman grilya



foto berikut ini adalah kesatuannya pak almarhum worang waktu bergrilya di jawa…

barisan kesatuannya pak worang setelah gencatan senjata antara indonesia dan belanda..

waktu jaman grilya, kerjaan mereka ngak berperang melulu… tapi kalau ada waktu main ping pong juga…

koleksi foto pak worang waktu jaman grilya di jawa 1946 sampai 1949…

foto ini waktu pasukan worang berada di ambon waktu penumpasan rms, latar belakang, kendaraan lapis baja belanda yang dilumpuhkan….

Foto foto ini saya ambil dari album keluarga worang di Fb…

 

 

(2) Warna Warta Middle Java Newspaper info;

(a)

Top of Form

Authorities of the Republic of the Detained


On Sunday, December 19, 1948

 

 which plainly, the Imperial Army occupied the entire city of Jogjakarta, some authorities have detained terkemukapun Republic. They are President Sukarno, Vice President drs Moh.hatta, Foreign Minister Haji Agus Salim, Air Commodore Suryadarma, Advisor to the President Sutan Sjahrir, state secretary Mr. Pringgodigdo and several members of its chairman Mr KNIP diantaranya Asaat.

 

Time has imprisoned the next day head of the delegation Republuik Mr.Moh.Roem, advisor Dr Setiabudi and meneteri delegai Moh.Natsir Information. On the other hand there are the pictures loaded Prsediden Sukarno and other pemebesar. Front Keprseidenan Jogjakarta, with a Dutch officer.
Illustrations of the republic authorities who have been arrested in Djokja December 19, 1948.
(B) Movement Tenatara In Java, it can be said is complete, the most important cities occupied,
On Sunday, December 19, the last three hours of noon (PM), the whole town had been occupied Jogjakarta Imperial Army, occupied the next day Kaliurang and other places around Djokja. Motion carried on the other cleaning jurusanpun went smoothly. briefly mentioned herein may be the name of an important place in many areas already occupied.
In Central Java, selainya Djokja and Kaliurang, Lali, Solo, Klaten, Wonogiri and Sragen. Kedu tealh area occupied Parakan, Waterford, Wonosobo and Magelang. Mutara coastal areas of Java island has been occupied Pati, Holy, Rembnag, Purwodadi, Juana, Japara, Cepu, Bojonegoro, Tuban, Tripe and Blora. Dibagain south west of Central Java, can be called several places Banjarnegara, Kebumen and Purworejo. East has been occupied menjawa Wlingi, Turen, Dampit, Kepanjen, Blitar, Kediri, Magetan, Ngawi, Madison and Plossso. Area has been occupied setalh offerings take place rapidly once movement, attack, djasinga, Pandegelang, Rangkasbitung, Baja, Labuan and Menes.
In some places were Sumatra successive tururt been released, Chart Siapi-fire, Asahan, Bukittinggi, Tandjung long, Rantau Prapat, Balige, Kota Pinang, Pajakumbuh, Sibolga, and fort Sidikalang van der Capellen (Batusangkar). (Note Dr iwan: Tarutung not yet occupied)
Generally movements in the Javanese soldiers are finished, place the judging Tnetara kingdom now taken measures to secure for the state, so that the area was soon taking part in the prosperity with establishment efforts throughout Indonesia.
(C) His Majesty and the federal government Mangkunegara cooperation with Indonesia
Excellency’s wise and PK Surakarta Kangjeng Susuhunan Prince Mangkunegoro cooperation by holding meetings with civilian and military authorities of the Government of Indonesia Federaal Meanwhile, who was recently placed in Solo, has resumed taking over government and Mangkunegaran Kesunanan. rtentu wise decision that will help the ongoing government-regulated as soon as mungkin.karena ityu, then the distribution of dry goods will soon start DAPT, and actions that relieve the suffering of the people in Kasunanan and Mangkuneraran be taken as well.
(D) Word of Majesty Queen Juliana
Her Majesty Queen Juliana fulfill the word of the Queen Mother on December 7, 1942 the people of Indonesia. sri Majesty Queen of the Netherlands which now has mngesahkan Dutch royal charter the United States of Indonesia are now realizing a free and sovereign. Royal army brought peace and order to enable the implementation of the Word of the Queen Mother.
illustration of the Dutch royal crown since 8 September handed over to the Princess Juliana by her mother, in this picture with His Majesty Queen Juliana Prins Bernhard.
(E) Illustrations pasukaaan Group of the Dutch city of Solo, seen by the People.
(F) Prohibition of Weapons Store
To all the people dipermaklumkan military rule below, which come into force for the entire Central Java dadesrah: “According to the regulation of regional leaders and the Army Central Java, all the people who have no right to have firearms, ammunition, explosive items, and explosive items, there possibility of being shot to death in place, no longer use the trial.
Cardinal Justinus Darmojuwono in his first 78 write what Happens this week (last cardinal Archbishop-Jakarta)
Fhari week sbelum Christmas morning 1948
I ride a bicycle from residence in Ganjuran sauya menuniakan duty to Bantul to grazing.
 I am a little surprised to hear the sound keapal flying from the south and after seeing some great airplanes, I believe that the aircraft does not belong to the Republic of Indonesia, especially after bewberapa time bomb explosions sounded quite thrilling hai.
Arriving at the place, it turns out the people first and after the church ceremony verkumpul.Sebelum speaking they claim that the exercise is being conducted by the Air Force and Army of the Republic of Indonesia in Maguwo and Yogyakarta.
 They let me in his view, I purposely did not deny them, because memamng not know, but the heart does not believe in the truth of their opinions. Halted at noon, running the group after group of refugees from Yogyakarta with their goods to the South. Where to? shelter with relatives, acquaintances? Mostly without mengertti for sure, where are you going?
Apparently, the city of Yogyakarta was occupied by Dutch troops. Tense atmosphere of the people. Sense of fear, confused, khawatit, as if every time there will be invasion or attack from the enemy.
Within two to three orders membungi scorching sound harimsudah 2 sugar mills and buildings = buildings = f building that can be used as the headquarters of the Dutch army and at the same ORI money is no longer valid.

Pembesar Republik Yang Ditahan

Pada hari minggu tanggal 19 Desember yang lalau ,waktu Tentara Kerajaan menduduki seluruh kota Djokjakarta, maka beberapa pembesar Republik terkemukapun telah ditahan. Mereka itu ialah Presiden sukarno,Wakil Presiden drs Moh.hatta,menteri Luar negeri Haji agus salim, Komodor  udara Suryadarma,Penasehat Presiden Sutan sjahrir, sekretaris negara Mr. Pringgodigdo dan beberapa anggota KNIP dianataranya ketuanya Mr Asaat. Waktu keesokan harinya telah ditawan ketua delegasi Republuik Mr.Moh.Roem, penasehat delegai Dr Setiabudi dan meneteri Penerangan Moh.Natsir. Dilain bagian ada dimuat gambarnya Prsediden sukarno dan pemebesar lainnya .didepan Keprseidenan Djokjakarta,bersama seorang opsir belanda.

Illustrasi pembesar republik yang telah ditawan di Djokja 19 Desember 1948.

(b) Gerakan Tenatara Di Jawa dapat dikatakan selesai ,kota-kota terpenting diduduki,

Pada hari minggu tanggal 19 Desember yang lalu jam 3 lohor(PM), seluruh kota Djokjakarta telah diduduki Tentara Kerajaan , keesokan harinya menduduki Kaliurang dan lain-lain tempat disekitar Djokja. Gerakan pembersihan yang dilakukan dilain jurusanpun berlangsung lancar. secara singkat disini dapat disebutkan nama tempat yang penting saja diberbagai daerah yang sudah diduduki.

Di Jawa Tengah,selainya Djokja dan kaliurang, Lali,Solo,Klaten,Wonogiri dan Sragen. didaerah Kedu tealh diduduki Parakan,Temanggung,Wonosobo dan magelang. Didaerah pantai mutara pulau jawa telah diduduki Pati,Kudus,Rembnag,Purwodadi,juana,Japara,Cepu,Bojonegoro,Tuban, Babat dan Blora. Dibagain selatan barat dari jawa Tengah ,dapat disebut beberapa tempat Banjarnegara,Kebumen dan Purworejo. dijawa Timur telah diduduki Wlingi,Turen,Dampit,Kepanjen,blitar,Kediri,Magetan,Ngawi,Madiun dan Plossso. Daerah banten telah diduduki setalh berlangsung gerakan tjepat sekali, Serang,djasinga,Pandegelang, rangkasbitung,Baja,Labuan dan Menes.

Di Sumatera beberapa tempat pun berturut-tururt telah dibebaskan , Bagan siapi-api,Asahan,Bukittinggi,Tandjung panjang,Rantau Prapat,Balige,Kota Pinang,Pajakumbuh,Sibolga, sidikalang dan fort van der Capellen(Batusangkar).(catatan Dr iwan : Tarutung belum diduduki)

Umumnya gerakan tentara di jawa sudah selesai, ditempat yang ditilik Tnetara Kerajaan sekarang diambil tindakan buat mengamankan keadaan, supaya daerah itu lekas mengambil bagian dalam usaha pembanguna kemakmuran seluruh Indonesia.

(c)Susuhunan dan Mangkunegara kerjasama dengan Pemerintah federal Indonesia

Paduka yang bijaksana Kangjeng Susuhunan Surakarta dan P.K. Pangeran Mangkunegoro dengan mengadakan kerja sama yang rapat dengan pembesar militer dan sipil dari Pemerintahan Federaal Indonesia Sementara, yang baru-baru ini ditempatkan di Solo, telah memulai kembali mengambil pemerintahan atas Kesunanan dan mangkunegaran. keputusan yang bijaksana itu rtentu akan membantu berlangsungnya pemerintahan yang teratur dengan selekas mungkin.karena ityu, maka pembagian bahan pakaian akan segera dapt dimulai, dan tindakan yang meringankan penderitaan rakyat di Kasunanan dan Mangkuneraran akan diambil juga.

(d)Sabda Sri Baginda Ratu Juliana

Sri Baginda Ratu Juliana menunaikan sabda Ibu Suri pada tanggal 7 Desember 1942 pada rakyat Indonesia. sri Baginda Ratu Nederland yang sekarang telah mngesahkan anggaran dasar kerajaan belanda yang kini mewujudkan Negara Indonesia Serikat yang merdeka dan berdaulat. Tentara kerajaan datang membawa keamanan dan ketertiban untuk memungkinkan penyelenggaraan Sabda Ibu Suri.

illustrasi mahkota kerajaan belanda sejak 8 September diserahkan kepada Puteri Juliana oleh ibundanya,pada gambar ini seri baginda ratu juliana bersama prins Bernhard.

(e) Illustrasi Rombongan pasukaaan Belanda masuk kota Solo dilihat oleh Rakyat.

(f)Larangan Menyimpan Senjata

Kepada segenap penduduk dipermaklumkan peraturan militer dibawah ini,yang belaku untuk seluruh dadesrah Jawa Tengah: “Menurut peraturan dari Pemimpin Daerah serta Tentara Jawa Tengah,semua orang yang tiada berhak terdapat mempunyai senjata api,mesiu, barang yang mudah meledak, dan barang peledak, ada kemungkinan ditembak mati pada tempatnya,tiada pakai pemeriksaan pengadilan lagi.

JUstinus Kardinal Darmojuwono in 1 78 write what his happen this day(terakhir uskup Agung-kardinal Jakarta)

Hari minggu pagi sebelum Natal 1948

saya naik sepeda dari tempat kediaman sauya di Ganjuran menuju Bantul untuk menuniakan tugas pengembalaan.

 Saya agak heran mendengar suara keapal terbang dari arah selatan dan setelah melihat beberapa kapal terbang besar, saya yakin bahwa kapal terbang tersebut bukan milik Republik Indonesia, apalagi sesudah bewberapa waktu terdengar ledakan-ledakan bom yang cukup mendebarkan hai.

Sampai di tempat, ternyata orang-orang mula verkumpul.Sebelum dan sesudah upacara gereja saat berbicara mereka menyatakan bahwa sedang diadakan latihan oleh Angkatan Udara dan Angkatan darat Republik Indonesia di Maguwo dan Yogjakarta.

 Mereka saya biarkan dalam pandangannya, saya sengaja tidak membantah mereka,karena memamng tidak tahu benar,tetapi dalam hati tidak percaya akan kebenaran pendapat mereka. Muali tengah hari, mengalir rombongan demi rombongan pengungsi dari Yogjakarta dengan barang-barangnya ke arah Selatan. Kemana? tempat saudara,kenalan? Kebanyakan tanpa mengertti secara pasti,mau kemana?

Ternyata,kota Yogjakarta diduduki oleh tentara Belanda. Suasana mencekam rakyat. Rasa ketakutan,binggung,khawatit, seolah-olah setiap saat akan ada serbuan atau serangan dari pihak musuh.

Dalam waktu dua tiga harimsudah terdengar perintah membungi hanguskan 2 pabrik gula dan gedung=gedung bangunan yang dapat f=dipergunakan pihak tentara Belanda sebagai markas dan sekaligus uang ORI tidak berlaku lagi.

21 Desember 1948

 

Menjelang subuh tgl. 21 Desember, datang lagi perintah supaya markas di Jirek ditinggalkan dan semua detasemen markas, peralatan/perlengkapan dipindahkan ke Sipisang.

 

Markas darurat selanjutnya mendapat tempat di Jorong Pasir (beberapa ratus meter sebelum memasuki pasar Sipisang), sedangkan beberapa pos Mobbrig telah dibentuk sepanjang jalan raya sejak dari Batang Palupuh sampai ke Simpang Patai.

 

(Adrin Kahar)

 

 

 

 

21 Desember 1948

 


“Pada Selasa malam 21 Desember 1948 di sebuah lobang pertahanan peninggalan Jepang di kompleks Sekolah Pendidikan Opsir Bukittinggi, berlangsung suatu pertemuan tertutup yang dihadiri oleh Panglima Teritorium dan beberapa orang Perwira DivisiIX Banteng”

 

Pertemuan tersebut dipimpin oleh Letkol Dahlan Ibrahim, hadir antara lain Kolonel Dahlan Jambek, Letkol Sjarif Usman, Mayor A.Thalib, Mayor A. Halim ( Aleng). Dalam pertemuan itu Kolonel Dahlan Jambek menjelaskan tindakan-tindakan yang diambil Pemerintah, seperti Bukittinggi tidak akan dipertahankan dan dilakukan pembumi hangus-an.

 

 

Tanggal 21 Desember 1948 malam kota Bukittinggi di bumi hangus, seluruh ob jekvital yang akan dimanfaatkan musuh dibakar semua. Kota Bukittinggi menjadi kosong rakyat bersama pemimpinnya mengungsi keluar kota.

(kolektor sejarah,web blog)

 

22 Desember 1948

 

 

Markas di Pasir ini hanya berlangsung selama satu hari saja, karena 22 Desember 1948 pagi diperintahkan lagi oleh Komandan supaya pindah ke Bateh Sarik (sebuah jorong yang terletak antara Simpang Patai dan Jorong Laring, pada jalan pintasan menuju Palembayan). Pada tgl 22 Desember ini pula didengar berita bahwa Belanda telah memasuki Bukittinggi.

 

Sejak Mobbrig bermarkas di Bateh Sarik ini konsolidasi organisasi dan pemantapan pengaturan operasi gerilya dimulai secara tuntas.

 

Satuan satuan Mobbrig yang sebelum 19 Desember 1948 bertugas di Batang Tapakis (dekat Lubuk Alung), di Air Sirah (dekat Indarung) dan di Siguntur (jalan ke Tarusan) sudah mulai bergabung kembali ke Induk pasukan dan memperkuat front sekitar Palupuh.

 

Selain dari pada itu terdapat pula satuan satuan TNI yang tergabung kedalam Komando Wilayah yang dipegang oleh Mobbrig ini, diantaranya kompi Letnan I Johan.

 

Wilayah pertahanan Palupuh ini kemudian mendapat nama Sektor II Daerah Pertempuran Agam dengan komandannya Inspektur Polisi I Amir Mahmud, sedangkan komandan Daerah Pertempuran Agam adalah Let. Kol, Dahlan Jambek.

 

 Kekuatan rakyat bersenjata (yang biasa dipakai untuk berburu, seperti: senapang belansa, dubbel-lop, tombak) terhimpun dalam kesatuan kesatuan BPNK (Badan Pengawas Negeri dan Kota).

 

Dalam suasana penghimpunan tenaga-tenaga pejuang begini terdapatlah pula beberapa orang anggota T.P. yang bergabung kedalam kesatuan Mobbrig di front Palupuh, diantaranya yang dapat teringat oleh penulis ialah: sdr. Awaluddin (sekarang Dr. Awaluddin Djamin, MPA; Jenderal Polisi, Kapolri), sdr. Zamzam (sekarang drs. Zamzam, guru SMA di Ban-dung); dan H. Syukur Syafei, B.Sc (dosen FKT-IKIP Padang) dan penulis sendiri sekarang dosen FKSS-IKIP Padang.

 

Bateh Sarik dijadikan tempat kedudukan markas Mobbrig (juga markas Komando Sektor II DPA) sampai bulan Maret 1949 dan pernah beberapa hari ditinggalkan, yaitu saat-saat pasukan Belanda mengadakan rentetan serangan mau menerobos pertahanan front Palupuh menuju Bonjol.

 

Saat-saat genting ini markas berkedudukan di Bamban (suatu jorong yang terletak dekat Palembayan).

 

 

(Adrin Kahar)

 

 

 

 

 

 

 

22 Desember 1948

 

Rombongan PDRI terakhir sampai di Halaban adalah Mr. M. Rasyid; setelah menyelenggarakan sidang singkat untuk menyepakati susunan PDRI pukul 03.30 pagi tanggal 22 Desember 1948.

 

 Rombongan langsung menuju ke tempat ptempat yang telah dipakati sebelum. Saat itu dikhawarikan Pasukan Belanda sudah sampai di Payakumbuh.


“Ketika Sjafrudin Prawiranegara dan rombongan berangkat ke Bangkinang, setelah buru-buru meninggal Halaban, setelah pengumaman susuanan PDRI, MR. St Mhd.Rasjid hanya menyingkir ke mudiak sekitar 13 km di utara Payakumbuh, tidak bergabuang dengan Sjafrudin Prawiranegera.

 

(kolektor sejarah,web blog)

 

December 22th 1948

Menjelang subuh tgl. 21 Desembe 1948

 

,Datang lagi perintah supaya markas di Jirek ditinggalkan dan semua detasemen markas, peralatan/perlengkapan dipindahkan ke Sipisang.

Markas darurat selanjutnya mendapat tempat di Jorong Pasir (beberapa ratus meter sebelum memasuki pasar Sipisang), sedangkan beberapa pos Mobbrig telah dibentuk sepanjang jalan raya sejak dari Batang Palupuh sampai ke Simpang Patai.

 

Markas di Pasir ini hanya berlangsung selama satu hari saja, karena 22 Desember 1948 pagi diperintahkan lagi oleh Komandan supaya pindah ke Bateh Sarik (sebuah jorong yang terletak antara Simpang Patai dan Jorong Laring, pada jalan pintasan menuju Palembayan). Pada tgl 22 Desember ini pula didengar berita bahwa Belanda telah memasuki Bukittinggi.

 

Sejak Mobbrig bermarkas di Bateh Sarik ini konsolidasi organisasi dan pemantapan pengaturan operasi gerilya dimulai secara tuntas. Satuan satuan Mobbrig yang sebelum 19 Desember 1948 bertugas di Batang Tapakis (dekat Lubuk Alung),

 di Air Sirah (dekat Indarung) dan di Siguntur (jalan ke Tarusan) sudah mulai bergabung kembali ke Induk pasukan dan memperkuat front sekitar Palupuh. Selain dari pada itu terdapat pula satuan satuan TNI yang tergabung kedalam Komando Wilayah yang dipegang oleh Mobbrig ini, diantaranya kompi Letnan I Johan. Wilayah pertahanan Palupuh ini kemudian mendapat nama Sektor II Daerah Pertempuran Agam dengan komandannya Inspektur Polisi I Amir Mahmud,

 

sedangkan komandan Daerah Pertempuran Agam adalah Let. Kol, Dahlan Jambek. Kekuatan rakyat bersenjata (yang biasa dipakai untuk berburu, seperti: senapang belansa, dubbel-lop, tombak) terhimpun dalam kesatuan kesatuan BPNK (Badan Pengawas Negeri dan Kota).

 

Dalam suasana penghimpunan tenaga-tenaga pejuang begini terdapatlah pula beberapa orang anggota T.P. yang bergabung kedalam kesatuan Mobbrig di front Palupuh, diantaranya yang dapat teringat oleh penulis ialah: sdr. Awaluddin (sekarang Dr. Awaluddin Djamin, MPA; Jenderal Polisi, Kapolri), sdr. Zamzam (sekarang drs. Zamzam, guru SMA di Ban-dung); dan H. Syukur Syafei, B.Sc (dosen FKT-IKIP Padang) dan penulis sendiri sekarang dosen FKSS-IKIP Padang.

 

Bateh Sarik dijadikan tempat kedudukan markas Mobbrig (juga markas Komando Sektor II DPA) sampai bulan Maret 1949 dan pernah beberapa hari ditinggalkan, yaitu saat-saat pasukan Belanda mengadakan rentetan serangan mau menerobos pertahanan front Palupuh menuju Bonjol.

Saat-saat genting ini markas berkedudukan di Bamban (suatu jorong yang terletak dekat Palembayan).

Sumber

http://aswilblog.wordpress.com/2008/10/04/mengenang-front-palupuh-dengan-mobbrig-nya

 

Hari Rabu pada tanggal 22 Desember 1948

Belanda yang berkedudukan di Padang Panjang menyerang kota Bukittinggi. Karena tidak ada perlawanan Belanda ingin menghancurkan Bonjol. Dalam perlawanan menuju Bonjol Belanda dihadang pasukan Mobrig yang membangun pertahanan di daerah Palupuh, yang bertugas membendung gerak laju Belanda.

Source

http://aswilblog.wordpress.com/2010/03/22/sekilas-sejarah-berdirinya-brimob-daerah-sumbar/

Mengobarkan Perang Grilya

Setelah Macan Kumbang di Kutacane dibangun sebagai markas resimen dan persiapan logistik, permukiman keluarga diselesaikan, maka pembangunan teritorial bersama pejabat pemerintahan Tanah Alas segera dilaksanakan oleh Djamin Gintings. Beliau masuk dan keluar kampung sampai kepelosok Tanah Alas, bertemu dengan Penghulu Kampung (Kepala Desa). Di benak beliau berkecamuk pemikiran, kalau Belanda menyerbu dan menduduki Kutacane, mampukah Resimen IV mempertahankan Tanah Alas dengan mengembangkan perang grilya? Pertanyaan itulah yang hendak beliau jawab.

Tetapi, pada tgl. 22 Desember 1948, malam harinya Djamin Gintings mengumpulkan semua perwira stafnya, dan semua Komandan Batalion. Rapat semalam suntuk sampai pagi hari itu membahas : (1) Apakah Tanah Alas mampu dipertahankan sampai tetes darah terakhir dengan cara militer konvensional, sementara persenjataan yang tidak seimbang dan persediaan amunisi yang terbatas pula, atau (2) TNI melakukan segera serangan terhadap kedudukan Belanda di Tanah Karo, berarti melanggar garis statusquo walaupun dengan cara bergrilya dengan perlengkapan seadanya? (Kadet Brastagi, 1981)

Kedua pertanyaan itu tidak dapat segera dijawab. Apabila Belanda menyerang secara frontal Tanah Alas, dengan peralatan yang modern (panser, tank, pasukan berkuda/logistik) serta backing pesawat tempur, maka Kutacane pasti dapat segera diduduki Belanda. Ketika Tanah Alas jatuh ke tangan Belanda, maka Blang Kejeren, Singkel dan Aceh Selatan akan terancam pula. Daerah belakang Aceh ini, merupakan titik-titik lemah pertahanan Provinsi Aceh. Memang pertahanan Aceh bagian Timur dan sepanjang rel kereta api cukup kuat dan solid. Karena itu pula, waktu ada usul mengganti Djamin Gintings sebagai Komandan Resimen IV yang pindah ke Kutacane dengan Kol. Muhammad Dien. Tapi Gubernur Militer Aceh dan Tanah Karo waktu itu, Tgk. M. Daud Beureueh tidak setuju dan tetap mempertahankan Djamin Gintings. Tanah Karo dan Djamin Gintings tidak mungkin dipisahkan, sedangkan Tanah Karo merupakan bumper (penyangga) daerah belakang Provinsi Aceh yang menjadi modal republik.

Keesokan hari, sekitar jam tujuh pagi setelah perundingan di markas Macan Kumbang itu, pesawat tempur Belanda kembali memuntahkan pelurunya kearah pertahanan Djamin Gintings. Anehnya, Let.Kol. Djamin Gintings, seakan mendapat isyarat dari serangan udara itu untuk bertindak cepat. Tanpa meminta persetujuan Komandan Divisi (Kol.Hidayat di Kutaraja), beliau memutuskan untuk segera menyerang Mardinding dan Lau Balang. Keduanya adalah pos terdepan Belanda di Tanah Karo yang berbatasan langsung dengan Aceh (Tanah Alas).

Keputusan merebut kedua benteng Belanda ini, bertepatan pula dengan siaran radio yang menyatakan Belanda telah menyerbu dan menduduki Yogyakarta, Presiden dan Wakil Presiden RI kemudian ditawan. Dalam pidato singkat penyerbuan ke Tanah Karo, Djamin Gintings sebagai Komandan Resimen IV, terus terang menyatakan bahwa ” …memang saya belum mendapat perintah dari Komandan Divisi … tetapi demi keselamatan Negara RI saya akan memikul tanggung jawab penuh untuk segera menyerang daaerah yang diduduki Belanda itu …”

Penyerangan mendadak dan berani yang dilakukan Djamin Gintings ini, memang di luar dugaan Belanda, sehingga Belanda kucar-kacir mempertahankan Mardinding dan Lau Balang. Hanya dengan keunggulan senjata, bantuan pasukan berlapis baja dari Kabanjahe dan logistik militer yang kuat, serta merelakan korban yang tidak sedikit, Belanda dapat bertahan. Begitu juga dipihak Resimen IV, banyak korban dan peristiwa tragis yang mereka lalui seperti pristiwa Bukit Kadir yang menewaskan perwira resimen Abd.Kadir yang gagah berani.

Dampak penyerbuan Mardinding dan Lau Balang (walaupun tidak berhasil direbut), menyebabkan semua pasukan Belanda harus mengkonsentrasikan diri pada benteng yang lebih permanen dan kuat menghadapi pasukan Djamin Gintings. Apalagi sesudah serangan frontal itu, Djamin Gintings mengobarkan perang grilya. Taktik hit and run (serang dan menghindar)–selalu menimbulkan kerusakan yang tidak terduga di pihak Belanda. Demikianlah selama tujuh bulan (Januari s/d Agustus 1949), perang grilya berkecamuk menyebabkan Belanda terkooptasi di Tanah Karo, dan terpaksa melupakan serangan ke Kutacane (Tanah Alas), sampai penyerahan kedaulatan (1950).

Dalam Konperensi Meja Bundar (23 Agustus 1949), Provinsi Aceh secara utuh dapat didaftarkan sebagai ”daerah modal” Republik Indonesia di luar pulau Jawa dalam status RI sebagai salah satu negara bagian dari RIS. Djamin Gintings telah berhasil menyelamatkan daerah modal itu, yang berarti menyelamatkan martabat Republik Indonesia terutama di mata dunia internasional. Djamin Gintings bukan sembarang pahlawan kemerdekaan.

Oleh : USMAN PELLY

 

(1)Nasution declares military government for Java.

92)

On December,22th,1948

the PDRI Cabinet were built with the Java Commisariat.

UN is outraged at Dutch; Dutch attack while UN observers are at Kaliurang.

19 Asian countries boycott Dutch.

Dutch-chosen members of East Indonesia state government vote to condemn the “police action”.

USA suspends postwar aid to the Netherlands (Marshall Plan money) that is budgeted for military use in Indonesia.

 

 

PDRI DAN BELA NEGARA
(Kepres Nomor 28 Tahun 2006)

 

I.  PADANG JOPANG.

Di kampung kelahiran saya banyak sekali situs bersejarah yang berkaitan dengan perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia; merebut, mempertahankan dan membela ptoklamasi 17 Agustus 1945. Satu diantaranya tidak jauh dari rumah orang tua saya ada kuburan massal yang disebut “ kuburan Jepang “. Nama kuburan itu tidak ada sangkut pautnya dengan nama kampung saya Padang Jopang di nagari VII Koto. Di tempat tersebut berkubur sekitar 40-orang Jepang, eks tahanan di Kamp Ampang Godang.

Sebuah prasasti bertuliskan lima (5) nama pejuang yang gugur di front pertempuran melawan Belanda dibangun di halaman depan Balai Adat Padang Jopang. Nama pejuang tersebut adalah; Martais, Saeran J, dan Amirudin yang gugur di medan tempur “Padang Area “1946; Abbas Manan (gugur di Bankinang 1947 )dan Abbas Idrus (gugur di Bukittinggi 1947).

Prasasti lainnya ada di halaman rumah Jawa di kampong suku Sikumbang, sementara itu di Ampang Godang ditemukan pula Kamp (Tangsi ) Militer, tempat tawanan Jepang, Kemudian sebuah tugu setinggi tujuh meter terdapat di lapangan bola kaki di Koto Kociak. Semuanya ini konon berkaitan dengan Perang Kemerdekaan Republik Indonesia.

Kompleks Perguruan Darul Funun El Abbasyah dan Nahdatun Nisaiyah, Tarbiyah Islamiyah gedung BPPI ( kini madrasah Aliman Syalihah) dan kantor partai Masyumi ( kini mushalla ) di Pokan Sinoyan adalah gedung yang berperan semasa Revolusi dan Perang Kemerdekaan. Menurut usianya sudah patut didaftarkan sebagai Cagar Budaya oleh pemerintah .

Berbagai cerita dan informasi dibalik prasasti yang sebutkan itu masih tersembunyi dan belum terungkap secara utuh sampai hari ini. Pada hal untuk mewariskan nilai-nilai kejuangan dalam membela Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), ada di sana. Suatu tantadangan yang harus dipecahkan . Berbagai kendala ditemukan, untuk mendapatkan informasinya secara utuh, baik pelaku atau pun saksi-saksi peristiwa sudah banyak yang meninggal dunia, sementara yang masih hidup pergi merantau dan sebgaian dari mereka sudah pikun sulit mengingat kejadian dan pengalamannya.

Disamping situs-situs dan prasasti itu ada pula monument hidup, yakni dua orang puteri pejuang RI bernama Sarong asal aceh bernama Syamsimar dan Nur’aini. Isteri Sarong dikenal masyarakat dengan panggilan Niea Judan ( Sjamniar isteri ajudan maksudnya). Rupanya adjudan Gubernur Sumatera semasa PDRI Mr. Teuku M.Hassan , AKBP ( polisi ) bernama Sarong sempat pacaran dan kawin selama Teuku M. Hassan berkantor di komplek perguruan milik Syech Abbas Abdullah di baruah “ Pucak Bakuang “. Dulu dikenal juga dengan ungkapan populer “ lembah Murni “ dikala revolusi sedang bergejolak. Monumen hidup lainnya yang menonjol adalah menikahnya staf Teuku M. Hassan, Machmud Junus (penulis tafsir Qur’an) dengan puteri suku Sikumbang bernama Jawahir, yang melahirkan anak perempuan Jawanis.

Di rumah isteri Machmud Yunus ini perundingan pemulangan mandat PDRI oleh delegasi PDRI Sjafrudin Prawiranegara dengan delegasi penjemput dari Yogya yang dipimpin M. Natsir.Nama Soekarti, adik perempuan dari Diswar ( Paradeh ), anak dari Sjarkawi Rasoel Dr. Ajo Marajo diberikan langsung oleh Soekarno ( Presiden RI pertama ), dikala ia berkunjung ke perguruan Darul Funun El Abbasiyah, setelah ia dibebaskan dari pengasingan di Bengkulu. Dikala itu ibu Diswar Paradeh tengah hamil tua mengandung adiknya Soekarti, tetapi masih aktif menyambut kedatangan Soekarno ke Padang Jopang. Ibu Diswar Paradeh adalah kemenakan dari pimpinan Darul Funun Syesch Abbas Abdullah. Gelar “ Paradeh “ yang melekat di belakang nama Diswar adalah nama sebuah oragnisasi perjuangan kemerdekaan RI di Payakumbuh umumnya dan Kewedanaan Suliki khisusnya, yaitu Persatuan Dagang Suliki ( PERDAS ). Sama dengan kongsi dagang Roemah Obat Sumatera Tengah ( Roste ) yang hingga saat ini masih aktig di bunian Payakumbuh.

Disamping itu banyak pula nama-nama pejuang seangkatannya, Polisi Tentara (PT) Ayun Inyiak, dan Sersan Abd. Muis (Pengawal Tahanan Jepang di Tangsi Ampang Gadang ), seperti si kembar Sainun dan Sainin , serta Makmus PT. Hampir semuanya berasal dari tentara pejuang Sabilillah, dengan komandannya Kapten Adnan Z dan Ka. Staf Letnan Dani Zaidan.( Adnan Z adalah ayah kandung Adrizal Adnan –mantan Kandatel Sumbar ). Terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu, namun demikian ada yang tinggal menetap dan beristeri di front pertempuran Padang Area, antara lain Darwis dan Sahari Kumbik di Kuranji dan Nazar di Tabing. Mantan Gyu Gun dan Haiho juga ada seperti Kapten Azhari Abbas, Letnan Mawardi HN , Makmus , Baha, Tabrani dll.

Untuk mengungkap satu persatu item prasasti dan personal pelaku sejarah yang disebutkan di atas sangat sulit. Mencarikan bukti pisik, seperti foto dan dokumennnya. Hampir semua dokumen yang berbau kemiliteran telah dibuang dan dibakar sendiri oleh pelaku. Hal itu dilakukan karena takut dengan APRI, lantaran mereka hampir 100% terlibat gerakan PRRI tahun 1958 – 1960. Situasi setelah “kalah perang” masing-masing pelaku dan keluarganya yang rata-rata ikut PRRI, banyak memilih diam, “ tutup mulut “.

Hal lain yang jadi penyebab adalah sumpah dan janji para pelaku tersebut dihadapan komandan, masyarakat dan apalagi janji mereka kepada Imam Jihad Syech Abdullah, bahwa mereka ”berjuang lillahi ta’ala”, mereka tidak mau “bunyi”. Mereka itu tidak mau menyebut Tuah, menepuk dada akulah pahlawan, apalagi mengungkap yang menjadi rahasia militer atau “yang dirahasiakan pasukannya”.

Banyak diantara mereka yang tidak mau didaftarkan/mendaftarkan diri untuk dicatatkan sebagai anggota Veteran, dipanggil pejuang saja tidak mau, apalagi “pahlawan” . Tidak berbeda diantara pejuang wanita dan laki-laki di kampung saya ini.

 

II. BELA NEGARA.

Tanggal 19 Desember sudah ditetapkan oleh Negara sebagai hari besar Nasional. Dikenang dan peringati guna memupuk rasa Cinta Tanah Air, menanamkan semangat Kebangsaan, Rasa Nasionalisme, Mencintai kemerdekaan dan menghargai jasa Pahlawan serta tidak melupakan jalan dan lika-liku Sejarah.

Kenapa Bukittinggi ditembaki Belanda secara bersamaan dengan ibukota RI Yogyakarta ? Kenapa tidak kota-kota lain ? Apa peranan penting yang dimainkan Bukittinggi, sehingga kota ini harus dihabisi Belanda bersaam dengan Yogyakarta ? Kernapa Bukan kota Bandung, Surabaya , Makasar atau Manado dan Pontianak, Banjarmasin yang hendak dihancurkan ?

Untuk itu kita perlu merefleksikan kondisi dan suasana di Bukittinggi, saat itu yang disebut Ibukota kedua setelah Yogya. Hal ini barang kali akan dapat di apresiasi atau dilihat dari peranan Bukitinggi saat itu setelah kota Siantar ( Sumatera Utara ) jatuh ke tangan Belanda Juli 1947;
1. Tempat kedudukan Kamandeman Sumatera
2. Tempat kedudukan Gubernur Sumatera yang kemudian dirobah menjadi Komisariat Pemerinah Pusat ( Kompempus ).
3. Gubernur Sumatera Tengah
4. Pusat Pemerintahan Sumatera Barat.
5. Markas Besar Divisi Banteng
6. Tempat pengurus pusat partai-partai politik.

Dengan membayangkan dan meng-analisa kegiatan dan dinamika masing dinas dan instansi maka dapat disimpulkan bahwa urat Nadi kehidupan Negara Republik Indonesia itu ada di Bukittinggi, jika Yogya bisa dihentikan oleh Belanda.
Taokoh-tokoh penting Republik Indonesia disamping Soekarno – Hatta berada di Bukittinggi. Ini semua sudah diketahui Belanda dari lopran intelijen. Berhasil merebut Yogyakarta saja tidak akan bisa mematikan dan melenyapkan Republik Indonesia.

 

Tanggal 19 Desember 1948 Belanda menyerang Yogyakarta sebagai ibukota Negara dan Bukittinggi sebagai ibukota RI bayangan. Serangan itu hendak digambarkan Belanda sebagai tindakan polisionil, kegiatan penertiban dan melindungi keamanan rakyat. Perjuangan dan perlawanan Republik Indonesia, digambarkan sebagai “gangguan keamanan “ dalam negeri oleh para pengacau criminal. Tujuan Belanda melenyapkan Negera Republik Indonesia, tidak ada pemerintahan di Hindia kecuali Belanda. Begitulah serangan itu dikemas dan dijadikan public opini dunia. Tetapi pihak yang diserang Republik Indonesia menyebutnya “ Agresi “; yaitu serangan dan penetrasi terhadap sebuah Negara Berdaulat. Pemakaian kata -kata perang, “Clash dengan Agresor” telah memenangkan diplomasi RI di mata dunia sehingga terbentuk Komisi Tiga Negara dan menimbulkan respon PBB. PDRI menjadi legilitimasi Republik Indonesia tetap aksis di mata dunia.

Agresi Belanda terhadap kedaulatan RI telah menjadi pemicu terbentuk dan lahirnya Pemerintah RI darurat, pelanjut pemerintah pusat ( Soekarno – Hatta ) yang menyerahkan diri kepada Belanda di Yogyakarta 19 Desember 1948.
Hari Ancaman terhadap keberadaan Kedaulatan Republik Indonesia oleh Agresor Belanda tanggal 19 Desember 1948 ini ditetapkan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono, melalui sebuah Keputusan Presiden (Keppres ) Nomor 28 Tahun 2006; dengan sebutan ;
HARI BELA NEGARA

Pemerintah Darurat, bukan dadakan. Bukan di buat-buat. Jauh hari sudah diperkirakan . Sudah ada KIRKA ( Kira-kira Keadaan ). PDRI terbentuk, setelah disetujui para Pemimpin RI yang ada di Bukittinggi pada tanggal 19 Desember 1949 di Bukittinggi, Ketua (Presiden RI ) Mr. Sjafrudin Prawirnegara dan Wakil Ketua ( Wkl. Presiden) Mr. Teuku M. Hassan. Pengumumannya bersama susunan Kabinet lengkap di Halaban. Kemudian di udarakan melalui radio AU di Parak Lubang.

“Pak Islam, apakah resmi dan betul PDRI dibentuk di Bukittinggi di bawah siraman mitraliur dan bom Belanda ?”; Tanya saya di gedung Tri Arga kepada Islam Salim.

“ Kenapa ? “ jawabnya bertanya pula ?

“Ya, Bapak bilang Bapak ikut membicarakannya dengan Mr. Teuku M.Hassan , Mr.Rasjid dan Mr.Sjafrudin. Bagaimana legitimasinya ?” Saya balik bertanya

“ PDRI sudah dipersiapkan, sudah didukung tentara dan pemimpin sipil, ini memorandum Syahrir dan Daan Yahya, hanya tinggal penyusunan dan pengumuman , idea nya sudah ada , ini buku saya “ kata Islam Salim sambil menyodorkan buku yang disusunnya kepada penulis.

Ternyata menurut buku Islam Salim, halaman 29-33 Pangkalan Cadangan ( Reserve Basis ) telah diupayakan Wakil Presiden Mohammad Hatta, setelah menerima memorandum dari Syahrir dan Daan Jahja dan masukan lain-lain. Hatta menugaskan tiga gelombang Pimpinan dan Perwira Tentara ke Bukittinggi pada bulai Mei 1948. Kemudian Wakil Presiden sendiri yang berangkat ke Bukittinggi.

“Pembentukan PDRI di Sumatera Tengah dimungkinkan berkat persiapan yang seksama berdasarkan suatu memorandum Nayor Daan Jahja, dari staf Divisi Siliwangi, pada bulan Maret 1948 yang ditujukan kepada Perdana Menteri/ Menteri Pertahanan RI Drs. Mohammad Hatta, dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya agressi Belanda II.tulis A.E.Kawilarang”.

“Kirka” yang dibayangkan beberapa pemimpin militer dan sipil di Yogyakarta menjadi kenyataan, hari Minggu 19 Desember 1948 Yogyakarkarta dan Bukittingi di serang Belanda dari Udara. Front Padang Are di bagian Timur Air Sirah diterobos Belanda, Pasukan payubng di turunkan di danau Singkarak.

“Pemboman serentak oleh Belanda atas Yogya dan Bukittinggi pada Minmggu 19 Desember 1948, sebenarnya tidak sepenuhnya merupakan kejutan ( surprise ), namun menimbulkan shock yang cukup berarti. Pemimpin-pemimpin pemerintahan tidak kehialangan akal; segera diadaskan rapat bersama antara Mr.T.M Hassan , Mr.Sjafridin dan Gubernur Saumatera Tengah Mr.M.Nasroen pada kira-kira pukul 09.00 pagi di gedung Tamu Agung tempat kediaman Wakil Presiden Hatta, masing-masing beserta staf:.

Republik Indonesia dalam ancaman, Belanda hendak melenyapkan Kedaulatan RI, serang dan tangkap pemerintahnya. Para pemimpin yang ada di Bukittinggi langsung mengadakan rapat mendiskusikan cara yang akan ditempuh untuk membela Negara, sementara Soekarno dan Hatta, sudah diperkirakan akan ditawan oleh Belanda. Mandat membentuk Pemerintahan belum diterima. Akhirnya rapat itu memutuskan sesuai dengan perkiraan sebelumnya, dibentuk pemerintah pusat, Ketua Mr.Sjafrudin Prawira Negara dan Wakil Ketua Mr.Teuku Mohammad Hassan. Langkah dan strategi membela Negara harus disusun . Demi keselematan seluruh pejabat pemerintah mengungsi ke Halaban di Selatan kota Payakumbuh pada jam 21.00.

Kekuatan militer RI masih tangguh menahan serangan, Belanda lama tertahan sebelum memasuki Padang Panjang dan lembah Anai, dipaksa melayani tembakan tentara pejuang . Hal ini memberi kesempatan yang sempurna bagi pemimpin sipil dan militer di Bukittinggi mempersiapkan pengosongan kota dan bumi hanguskan kota.
Setelah serangan Udara Belanda berhenti di Bukittinggi para pemimpin Republik mengadakan rapat untuk mengatisipasi serangan Belanda ini dan menganalisa keadaan yang tengah dan akan terjadi. Pertemuan dilangsungkan di gedung Tamu Agung ( Tri Arga/ Istana Bung Hatta ) Bukittinggi ; diantara Sjafrudin Prawiranegara menteri Kemakmuran RI, Mr. Teku M.Hassan , Mr. Lukman Hakim, Kolonel Hidayat, Kombes Pol Umar Said dan Mr. Nasroen Gubernur Sumatera Tengah. Serangan Belanda masih berlanjut terus, akhirnya rapat dihentikan.

“Dan sore hari harinya Mr.Sjafrudin Prawiranegara berinisiatif bersama Kol.Hidayat datang ke kediaman Ketua Komisariat Pemerintah Pusat untuk Sumatera Mr. Teuku Mohammad Hassan di jalan Atas Ngarai untuk melanjutkan perundingan”.
Pasukan RI mampu menghambat kekuatan angkatan perang Belanda yang memiliki persenjataan lengkap dan kendaraan lapis baja, dan diperkuat pula dengan pasukan angkatan udara patut juga menjadi kajian. Diperlukan waktu tiga hari oleh Belanda untuk bisa merebut Bukittinggi. Inilah karya anak bangsa yang menumpang di atas kekuatan Jepang. Kekuatan militer RI di Sumatera Barat ini atara lain bersumber dari GyuGun, pendidikan opsir Jepang, Lasykar-lasykar Rakyat, yang dilatih Eks Gyu Gun dan Pendidikan Kadet Divisi III Banteng.
“Pada Selasa malam 21 Desember 1948 di sebuah lobang pertahanan peninggalan Jepang di kompleks Sekolah Pendidikan Opsir Bukittinggi, berlangsung suatu pertemuan tertutup yang dihadiri oleh Panglima Teritorium dan beberapa orang Perwira DivisiIX Banteng”
Pertemuan tersebut dipimpin oleh Letkol Dahlan Ibrahim, hadir antara lain Kolonel Dahlan Jambek, Letkol Sjarif Usman, Mayor A.Thalib, Mayor A. Halim ( Aleng). Dalam pertemuan itu Kolonel Dahlan Jambek menjelaskan tindakan-tindakan yang diambil Pemerintah, seperti Bukittinggi tidak akan dipertahankan dan dilakukan pembumi hangus-an.Tanggal 21 Desember 1948 malam kota Bukittinggi di bumi hangus, seluruh ob jekvital yang akan dimanfaatkan musuh dibakar semua. Kota Bukittinggi menjadi kosong rakyat bersama pemimpinnya mengungsi keluar kota. Rombongan PDRI terakhir sampai di Halaban adalah Mr. M. Rasyid; setelah menyelenggarakan sidang singkat untuk menyepakati susunan PDRI pukul 03.30 pagi tanggal 22 Desember 1948. Rombongan langsung menuju ke tempat ptempat yang telah dipakati sebelum. Saat itu dikhawarikan Pasukan Belanda sudah sampai di Payakumbuh.
“Ketika Sjafrudin Prawiranegara dan rombongan berangkat ke Bangkinang, setelah buru-buru meninggal Halaban, setelah pengumaman susuanan PDRI, MR. St Mhd.Rasjid hanya menyingkir ke mudiak sekitar 13 km di utara Payakumbuh, tidak bergabuang dengan Sjafrudin Prawiranegera. Jum’at 24 Desember Rasjid berkeliling di nagari-nagari Kecamatan Guguak, Dangung-dangung, VII koto Talago, Limbanang dan Kubang . Masyarakat diajak membela Negara melalui PDRI”

 

III
Dari Gyu Gun ke BKR dan TNI.
Tahun 1942 Yano Kazo; Residen ( zaman Jepang ) untuk wilayah Sumatera Barat , mengumpulkan pemuka masayarakat, Ninik Mamak, Ulama dan Cerdik Pandai Sumbar, ia mengemukakan akan membangun Gyu Gun ( Lasykar Rakyat ); Pembela Tanah Air ( PETA) namanya di pulau Jawa.
Setelah melalui diskusi dan tukar pendangan diantara pemuka masyarakat dalam rapat itu, akhirnya disepakati menerima usul Yano Kazo mendirikan Gyu Gun Ko En Kai, maka ditetapkan rapat tiga pemimpin yang akan membentukanya yakni Ahmad Dt. Simarajo (ninik Mamak), H. Machmud Yunus ( Ulama )dan Chatib Sulaiman (Cerdik Pandai ). Ketuanya ditetapkan Chatib Sulaiman dan dibantu oleh Suska, Rasuna Said, Latif Usman, Ratna Sari, Leon Salim, Mansur Taib, Rahmah El Yunusiah, Aziz Latif , Husin Ilyas, Tjik Ani, Nazarudin, Nurdin Kajai. Setelah diberikan penjelasan dan penerangan kepada masyarakat se Sumatera Barat, ternyata peminatnya cukup banyak.
“Nama-nama yang telah terdaftar cukup banyak antara alain tiga orang putera dari Syech . M. Djamil Djambek, seorang ulama besar di Minangkabau serta banyak lagi yang berpendidikan Barat maupun Islam”
Syech Abdullah, dikenal juga dengan sebutan “ Baliau Ketek” sejak awal, semasa usaha-usaha pra kemerdekaan RI ia aktif mendorong usaha-usaha pergerakan persiapan kemerdekaan, demikian pula dengan Syech Musatafa yang disebut juga “Baliau Godang”. Kedua beliau dari PERGURUAN Darul Funun, Puncak Bakuang ini melepaskan anaknya untuk ikut berjuang. Azhari Abbas anak baliau ketek di Koto Kociak, VII Koto, ikut berlatih Gyu Gun. dan Tantawi anak baliau Godang di Air Tobik ikut barisan Sabililah.
Ketika Agresi Belanda kedua 1948-1949, keduanya sudah muncul menjadi Perwira Pertama ( Pama ) TNI yakni Kapten Azhari Abbas dan Kapten Tantawi yang tewas dalam peristiwa 15 Januari 1949 di Lurah Kincir Situjuah. Nama Kapten Tantawi diabadikan Pemda menjadi nama lapangan bola kaki Payakumbuh yang semula bernama Poliko diganti dengan sebutan lapangan Kapten Tantawi.
“Berdirinya Gyu Gun di Sumatera Barat, yang sama dengan PETA di Jawa, mendapat sambutan yang hangat dari pemuda Payakumbuh dan Lima Puluh Kota, sehingga banyak diantara mereka yang mengambil bagian dalam Gyu Gun sebagai Pembela Tanah Air, seperti Nurmathias, Azhari Abbas, Amir Wahida, Inada Wahid, Makinudin HS dan lain-lainnya yang kemudian hari pada permulaan perjuangan kemerdekaan mereka memagang peranan di daerah ini”
Dua hari setelah Jepang menyerah, di Padang tanggal 16 Agustus 1945 Gyu Gun dibubarkan dan di Bukittinggi pembubarannya tanggal 18 Agustus 1945.
Lasykar Sabililah Lima Puluh Kota.
Kongres MIT pada tanggal 7 Desember 1945 di Bukittinggi antara lain memutuskan membentuk Barisan Sabilillah. Divisi Sabilillah Sumatera terbentuk setelah Opsir-opsir Bataliyon Sabilillah dilantik 16 Maret 1946 di lapangan atas ngarai Bukittinggi, dihadiri oleh Manteri Penerangan Natsir dan Kepala Staf Umum Mabes TKR Sumatera Jenderal Mayor Suhardjo. Markasnya ditempatkan di Jalan Lurus Bukittinggi dibawah Pimpinan A. Gafar Djambek dan H. Rivai Yunus sebagai kepala Keuangan dan Perlengkapan.
Sebagai langkah awal Calon Opsirnya, utusan seluruh Kabupaten dilatih terlebih di Kamang, selama dua bulan mulai 1 Januari 1946. Utusan dari Lima Puluh Kota adalah Anwar Muin dan C. Israr.
Selesai latihan kemabli ke daerah masing – masing dengan tugas membentuk Batisan Sabililah Kabupaten dengan mengumpulkan pemuda dari seluruh Nagari. Langkah awalnya adalah mengumpulkan tenaga terdidik bidang kemiliteran dari mantan Gyu Gun, Heiho, Sei Nen Dan untuk dijadikan pelatih; latihan pelatih dilaksanakan Taram , Koto Kociak VII Koto, dan Payakumbuh.. Kepada pelatih nantinya dibebankan pembinaan pasukan sampai ke Nagari.
IV
Mobilisasi Sabil.
Syech Abbas Abdullah : Pimpinan Darul Funun El Abbasiyah, “Puncak Bakuang” Padang Japang selaku Ulama yang terkemuka di Sumatera Barat telah mengeluarkan Fatwa dalam suatu konperensi ulama Sumatera di Bukittinggi, bahwa; perang melawan Penjajah adalah Jihad Fi Sabilillah dan bila mati akan mati dalam keadaan Syahid. Menurut keterangan Ismail Hasan dalam suatu wawancara dengan penulis salah satu keputusan konsperensi menetapkan; Syech Abbas Abdullah sebagai Imam Jihad. ( 2008/video/ dirumah orang tua Anwar ZA )
“Gerakan Mobilisasi Sabil ini sebelum Perang Kemerdekaan kedua telah dicetuskan oleh para alim ulama dalam suatu Konpoerensi alim ulama dan mubaligh Islam di Sumatera Barat yang berlangsung di Bukittinggi pada tanggal 27 Juli 1947 pada saat bangsa Indonesia sedang menghadapi agresi militer Belanda yang pertama. Dalam pertemuan itu telah diputuskan untuk mengerahkan perang sabil terhadap tentara Balanda dengan mengobarkan semangat jihad serta memperhebat rasa pengorbanan arakyat untuk kepentingan perjuangan”. .

Resimen Sabilillah Kab. Lima Puluh Kota termasuk Bangkinang: Komandan : Mayor Sjamsawi, membawahi lima Bataliyon . .M.Hikmat Israr; HC Israr Kesederhanaan & Kepejuangan Aanak Payakumbuh;Budaya Media;2004; halaman 43
1. Kapten Nazarudin Saleh ( Payakumbuh – Akabiluru )
2. Kaapten Saharudin (Luhak dan Harau )
3. Kapten Adnan Z ( Kecamatan Guguak )
4. Kapten Bermawi Taher ( Suliki )
5. Kapten Umar ( Bangkinang dan sekitarnya )
Kapten Adnan Z , menempatkan Markas Bataliyon III di Pokan Noyan ( Pasar Senin ) Padang Japang simpang empat jalan , sekarang dijadikan Mushalla.Menetapkan Kepala Stafnya. Dani Zaidan.yang mengendalikan perjuangan kemerdekaan di wilayah Kecamatan Guguak . Adnan Z adalah orang tua / ayah kandung Adrizal Adnan ( Mantan Kandatel-Sumbar ), ia merekrut hampir seluruh pemuda di VII Koto yang sehat ikut menjadi anggota Sabilillah. Polisi Tentara yang bertindak menjaga disiplin anggota Sabilillah adalah: Letnan Baharudin Alwi, dan anggotanya , Abdul Muis, Abdul Gani, Ayun Inyiak, Yulius Martunus . Polisi ini juga nantinya yang bertindak sebagi pengawal tawan tentara Jepang dan Kamp Ampang Godang.
“Dalam bulan Juni 1949 , Mayor A. Thalib diangkat jadi Komandan Pertempuran Lima Puluh Kota, menggantikan Kapten Syafei. Letnan I Nurmathias ditempatkan sebagai Kepala Staf. Semenjak itu kedudukan markas komando pertempuran ditempatkan di Ampang Gadang VII Koto Talago”:
Konsep ABRI manunggal dan Pertahanan RakyatSemesta.
Setelah Lasykar-lasykar, termasuk Sabilillah, Hisbulllah dan lain dilebur ke dalam BKR dan TNI, maka sewaktu menjalankan struktur Pemerintahan PDRI yang mengkombinasikan Cipil dan Militer, maka Mantan Gyu Gun dan amantan Pasukan Sahid atau lasykar-lasyakar itu umunya langsung mengisi struktur Camat Militer, Wali Perang , DPD, MPRD,MPRK, BPNK, dan tugas kejuangan lainnya seperti Pasukan Mobeil Teras ( PMT )
Badan pengawal Nagari dan Kota (BPNK) didirikan Juli 1947,Peraturan No.15/DPD/P-1947 ( Dewan Pemerintah Daerah ). Pada Januari tahun1948, didirikan Markas Pertahanan Rakyat Daerah (MPRD) yang membawahi BPNK/PMT.
BPNK memperoleh pendidikan militer dibawah koordinasi Chatib Sulaiman; untuk dijadikan Pasukan Mobil Teras yang bertugas mengamankan Nagari
Belanda membangun pos Patroli di rumah ( kapten Leon Salim ) di Tiakar Guguak:
24 Januari 1949; Ibu Kota Kabupaten dipindahkan dari Limbanang ke Talago. Dan pada hari itu diadakan rapat konsolidasi pemerintah Kabupaten, salah satu keputusannya mengusulkan A. Malik Ahmad sebagai Wakil Bupati.
Moral kejuangan rakyat terpukul dan menurun akibat serangan Belanda yang berhasil menerobos pertahanan PDRI, masuk sampai pusat pergerakan Koto Tinggi tanpa perlawanan yang berarti pada tanggal 10 Januari 1949. Kendaraan perang Belanda meluncur tanpa halangan berart, sekalipun rakyat telah memasang penghalang pada beberapa titik antara lain dengan menumbangkan pohon, serta membelintangkan batang kelapa di jalan raya. Penggeledahan dilakukan pada setiap rumah di tepi jalan dan membakar beberapa mobil yang ditemukan di tepi jalan. Balai Adat di Talago yang dikira belanda sebagai tempat berkantornya Bupati Lima Puluh Kota di bakar. Sasaran Utama operasi militer Belanda ini adalan sender radio. Sembilan orang petani yang ditemukan Belanda di Pandam Gadang menjelang menuju Koto Tinggi ditembak tentara Belanda di Titian Dalam. Beberapa bentuk keganasan perang dipertunjukan Belanda untuk menjatuhkan mental masyarakat.
V
Bupati Baru Saalah Sutan Mangkuto
Bupati Lima Puluh Kota kembali diganti setelah bupati Alifuddin Saldin tidak menyingkir dan menyerah kepada Belanda dan digantikan oleh Arisun Alamsjah , mantan wedana Suliki dan dilantik tanggal 5 Januari 1949 Gubernur Militer Mr. St.M. Rasjid. Baru 10 hari bertugas sebagai Bupati ia gugur dalam peristiwa Situjuah 15 Januari 1949. Atas upaya keras Anwar ZA dan Camat Militer Saadudin Sjarbaini, Saalah Sutan Mangkuto yang trauma akibat “ peristiwa 3 Maret “, akhirnya ia mau diangkat menjadi Bupati Lima Puluh Kota.
Sebagai seorang pejabat Negera Sekretaris Bupati Kabupaten Lima Puluh Kota; Anwar ZA tidak mau larut atas tewasnya oleh peluru Belanda adik kandungnya Sjamsul Bahri ZA dalam peristiwa Lurah Kincia Situjuah. Ia masih mendahulukan kepentingan Negara guna menghindari kekosongan jabatan Bupati Lima Puluh Kota
“Sjofyan Kamil yang lolos dari lobang maut di lurah Kincir melaporkan jalan peristiwa kepada Anwar ZA selaku Sekretaris Daerah L ima Puluh Kota dan memintanya untuk segera mengisi kekosongan jabatan Bupati. Setelah berdiskusi dengan Saadudin Sjarbaini, ( Camat Guguak ), akhirnya mereka sependapat untuk mengusulkan Saalah Sutan Mangkuto sebagai pengganti Arisun yang tewas di Situjuah. Anwar ZA dan Saadudin Sjarbaini berangkat ke Kubang menemui Saalah di rumah isterinya”
Rapat Bupati 11 Januari di Limbanang,
Dalam suatu pertemuan anatara Mayor A.Thalib dan Panglima Tentara Teritorium Sumatera , Kol. Hidayat di Koto Tinggi, diputuskan bahwa untuk mengembalikan ke percayaan rakyat kepada Tentara harusdiadakan penyerangan terhadap kota-kota yang dikuasai Belanda dan harus diduduki walaupun beberapa jam saja. Waktu itu disusunn konsep penyerangan Payakumb uh yang direncanakan tanggal 15 Januari 1949. Sementara itu Pemerintah merencanakan akan mengadakan rapat lengkap untuk mengkoordinasikan perjuangan tanggal 13 Januari 1949 di Padang Japang.( Tulisan ini tanpa catatan kaki dan tidak menyebutkan sumber informasinya, ditulis Maswardi): PDRI di Luak Limo Puluah: YPP-PDRI/MSI/ Luak Limo Puluah :hal 21, tahun 2007.
Tanggal 13 Januari 1949
Rombongan Chatib Sulaiman Wakil Residen Sumatera Barat sampai di Koto Kociak dari Koto Tinggi, di rumah Sekretaris Daerah Lima Puluh Kota Anwar ZA. Namun sesudah makan malam Chatib Sulaiman berangkat ke Situjuah , bersama Bupati Lima Puluh Kota Arisun Stl Alamsjah, disertai oleh adik Anwar ZA, Sjamsul Bahri ZA serta kaka iparnya Sjofjan Kamil .( Sjofjan Kamil , bekerja di jawatan penerangan PDRI dan berhasil lolos dari tembakan Belanda di Lokuak Lurah Kincir -Situjuah ) .
14 Januari Capung belanda melintasi di atas ; Situjuah. Patroli pasukan Belanda dari Payakumbuh samaai Limbukan, dan malamnya mereka sudah mengepung Lurah Kincir. Dengan bantuan pasukan khusus yang dikirim Belanda satu pleton KNIL dari Padang Panjang, dan satu pleton (baret merah )Koninklijk Speciale dari Baso.- untuk mengepung lurah Kincir.
15 Januari; pemakaman jenazah korban , Dipimpin Dahlan Ibrahim dan Makinudin HS, Mayor AS. Thalib salah seorang korban tertembak kakinya. dan penghadangan pasukan Singa Harau di Kubang Gajah,
Tugu Koto Kociak: I dibangun 11 Juli 1949 setinggi 2 meter. Tahun 1952 dipugar dengan bangunan setinggi 4 meter; AMD XXI dipugar dengan landaan 10 meter dan tingggi 7 meter.
Kaum Adat diwakili MTKAAM, bersama partai-partai politik juga mengadakan rapat mendukung perjuangan PDRI tanggal 25 Maret 1949 di Koto Tinggi:
MTKAAM diwakili
t. Simaradjo dan Dt. Basa Nan Kuniang
Perti diwakili : H. Sirajuddin Abbas, Dt Bandaro dan Hasan Zaini
PKI diwakili : Bachtarudin
Pesindo diwakili : Baharuddin
Maasyumi diwakili : Ilyas Yakub, H.Udin Rahmani dan H. Dien Yatim
PSII diwakili : Harun Yunus dan Darajad Daud
GPII diwakili : Ilyas Dt. Majo Indo.

tanggal 22 Desember 1948,

 dibentuklah Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI), dengan Mr. Syafruddin Prawiranegara, sebagai Ketua PDRI. Kantor Pemerintahan Indonesia saat itu, antara lain berpindah dari Jogjakarta ke Bidar Alam, Sumatra Barat  (foto dikanan). Berikut Pidato Syafruddin yang sangat terkenal, saat ia dilantik (tentu bahasa aslinya dalam ejaan lama) :

 

Belanda mengira bahwa dengan ditawannya pemimpin-pemimpin kita yang tertinggi, pemimpin-pemimpin lain akan putus asa. Negara RI tidak tergantung kepada Soekarno-Hatta, sekalipun kedua pemimpin itu sangat berharga bagi kita. Patah tumbuh hilang berganti.

Kepada seluruh Angkatan Perang Negara RI kami serukan: Bertempurlah, gempurlah Belanda di mana saja dan dengan apa saja mereka dapat dibasmi. Jangan letakkan senjata, menghentikan tembak-menembak kalau belum ada perintah dari pemerintah yang kami pimpin. Camkanlah hal ini untuk menghindarkan tipuan-tipuan musuh.”

 

Rumah P_DRI saat ini.

 

Sejak pidato yang disiarkan secara luas itu membahana ke seluruh pelosok negeri, PDRI menjadi musuh nomor satu Belanda. Tokoh-tokoh PDRI harus bergerak terus sambil menyamar untuk menghindari kejaran dan serangan Belanda.

Perlawanan bersenjata dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) serta berbagai laskar di Jawa, Sumatera serta beberapa daerah lain. Perlawanan PDRI di Sumatra dilakukan dengan membentuk 5 (lima) wilayah pemerintahan militer.

Sehingga menjelang pertengahan 1949, posisi Belanda makin terjepit. Dunia internasional mengecam agresi militer Belanda. Sedang di Indonesia, pasukannya tidak pernah berhasil berkuasa penuh. Keadaan ini memaksa Belanda untuk menghadapi RI di meja perundingan, yang nantinya menghasilkan kesepakatan yang bernama Perjanjian Roem-Royen. Dengan perjanjian ini, kembalilah ibu kota Jogjakarta ke tangan Soekarno-Hatta (foto dikiri saat Jendral Soedirman kembali ke Jogja, diterima Soekarno).

 

December 23th.1948

Informasi from Justinus Kardinal Darmojuwono (ex kardinal Jakarta)

December 23th.1948

(a)On December 23, 1948, the Dutch warship fired on defense TNI / AD in Solok Kampung Tanjung Sea Muara Sabak subdistrict jambi . In this battle of teachers from the Army / Army Private Joseph and Private Amat. After the shootings in the Tanjung melakuakn Solok, Dutch troops landed in the village of the sea, while the soldiers landing, one of Sea Village community named santung attacking Dutch troops alone and can hurt one Dutch soldier and santung dibrondong automatic weapons and killed the scene.

Placement Forces For Guerrilla War

Bataliyon Jambi led by Major A. Marzuki prepare the transfer of command from the base of Coconut Gardens  City to Km 15  Tempino street , Rubber plantation sites Cottage Table (5 km from the highway)
Bataliyon Merangin led by Lieutenant Colonel Aaron Sohar is located in Muara Tembesi, placing his army consisting of:
In Kuala Tungkal placed a section of the Army by Lt. Commander A. Young Fattah Leside and one Detachment Commander Lieutenant CPM with Syamsul Bakhri Young and his deputy Sergeant Major A. Murad Alwi, in addition there is a unity with the Navy Commander, Sergeant Major. T. Anwar Shah

(b)Information from Justinus Cardinal Darmojuwono (ex cardinal Jakarta)

According to the schedule three days before Christmas, I still have to visit the Catholics in Brosot, Kulon Progo and I was scared too. I came home with 12 kg of rice free ride in the sack pillow, because I know that the hospital and the orphanage where I dwell / lodgings, food supplies running low sekalai. On the way home I saw clouds of smoke that floated to the top of the sugar mills Gisikan, 3 km from Ganjurab, and each followed by a thrilling blast. Home until the sugar factory was situated alongside Ganjuran Ruamh sick (hospital) has not been on earth hanguskan.masih in discussion.

 

 

December, 24th.1948

UN Security Council calls for end to hostilities..

 

24 December 1948
Sukarno taken hostage in Jogjakarta

 

24 December 1948. Sukarno taken hostage in Jogjakarta.

Sukarno Hatta taken hostage in Jogjakarta, after 2nd Police action
Exiled to Brastagi and then Prapat, from Prapat to the island of Bangka.
An emergency Republican government was established in western Sumatra.

 

 

Jumat 24 Desember 1948

terjadi pertempuran sengit antara pasukan Mobrig dengan Belanda selama 1 jam. Dengan menggunakan 1 buah Panser dan 3 buah truk Belanda menerobos pertahanan pasukan republik, yaitu pasukan Mobrig dibawah komando Inspektur Polisi TK I Amir Machmud dan Inspektur Polisi TK I Raden Yusuf yang bergabung dengan TNI dan tentara pelajar.

Diantara tentara pelajar yang tergabung dalam pertempuran ini ada seorang pemuda bernama

 

Awaluddin Djamin,

yang akhirnya pernah menjabat Kapolri yang ke VIII (1978-1982) serta A

drin Kahar, anak dari Komisaris Polisi Kaharuddin Dt. Rangkayo Basa yang pernah menjabat Gubernur Daerah Sumatera Barat dari Mei 1958 sampai 17 Agustus 1965.

Mereka dengan berbekal senjata seadanya, antara lain jenis Bren MK 3, US, Caaraben, Hamburg MSG, Lee & Field 7,7 dan Granat tangan, bertahan menghadapi Belanda.

Bunyi rentetan senjata antara dua belah pihak membelah Batang Palupuh, dengan medan perbukitan, posisi pasukan Mobrig jauh lebih menguntungkan, dengan mudah musuh kelihatan.

Tentara Belanda berloncatan keluar truk dan merayap dijalan menghadapi penghadangan ini. Dalam pertempuran sengit ini 10 orang tentara Belanda gugur. Karena posisi Belanda tidak menguntungkan, mereka terdesak dan menambah jumlah pasukannya dari Bukittinggi. Disinilah seorang prajurit terbaik Mobrig gugur, ia adalah Agen Polisi Achmad Loge dikenal dengan kenekatannya. Sebagai penghargaan atas jasa dan pengorbanan beliau oleh Komisaris Polisi Soelaiman Effendi selaku Kepala Daerah Kepolisian Sumatera Tengah dibangun monumen perjuangan Mobrig di Palupuh.

 

Monument tersebut mulai dibangun tanggal 26 Juli 1949 dan diresmikan pada HUT RI ke 4 tanggal 17 Agustus 1949 oleh Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Tengah Soelaiman Effendi. Kemudian Monumen Palupuh mengalami pemugaran tahun 1982 dan diresmikan oleh Kapolri Jenderal Polisi Awaluddin Djamin, MPA pada tanggal 13 Agustus 1982.

(sumber informasi: situs satuan Brimob daerah Sumbar)

Source

http://aswilblog.wordpress.com/2010/03/22/sekilas-sejarah-berdirinya-brimob-daerah-sumbar/

 

agresi militer ke 2 1948

Tentara belanda menginterogasi dan memeriksa para tawanan dari kereta api



Agresi militer belanda ke 2 1948 (jan de bruin ) Tentara belanda mengawasi daerah perbatasan antara jakarta dan jawa barat

stuart nya belanda jalan berdampingan dengan tram di jakarta

Tentara republik mengiterogasi mata2 belanda dengan todongan senapan

pesawat milik jepang di bom oleh serangan udara belanda 1946-19450

para pengungsi dikawal oleh tentara ned- indies setelah angresi militer ke II 1948

 

 

 

The ambonese KNil Dutch nica militer during Politional action at ambon in December 1948

Dalam perkembangannya terjadi pergantian pimpinan militer, Divisi X dirubah menjadi Divisi IV, dengan Panglimanya Mayor Jenderal Soetarto dan divisi ini dikenal dengan nama Divisi Panembahan Senopati, yang membawahi 5 Brigade tempur.

 Diantaranya Brigade V dibawah pimpinan Suadi dan mempunyai Batalyon XIV dibawah komando Mayor Slamet Rijadi, yang merupakan kesatuan militer yang dibanggakan. Pasukannya terkenal dengan sebutan anak buah “Pak Met”.

Selama agresi Belanda II,

 pasukannya sangat aktif melakukan serangan gerilya terhadap kedudukan militer Belanda, pertempuran demi pertempuran membuat sulit pasukan Belanda dalam menghadapi taktik gerilya yang dijalankan Slamet Rijadi.

Namanya mulai disebut-sebut karena hampir di-setiap peristiwa perlawanan di kota Solo selalu berada dalam komandonya.

.

Dalam palagan perang kemerdekaan II, Slamet Rijadi dinaikkan pangkatnya menjadi Letnan Kolonel, dengan jabatan baru Komandan “Wehrkreise I” (Panembahan Senopati )yang meliputi daerah gerilya Karesidenan Surakarta, dan dibawah komando Gubernur Militer II pada Divisi II, Kolonel Gatot Subroto.

Dalam perang kemerdekaan II

inilah Let.Kol. Slamet Rijadi, membuktikan kecakapannya sebagai prajurit yang tangguh dan sanggup mengimbangi kepiawaian komandan Belanda lulusan Sekolah Tinggi Militer di Breda Nederland. Siang dan malam anak buah Overste (setingkat Letnan Kolonel) J.H.M.U.L.E. van Ohl digempur habis-habisan, dengan penghadangan, penyergapan malam, dan sabotase. Puncaknya ketika Letkol. Slamet Rijadi mengambil prakarsa mengadakan “serangan umum kota Solo” yang dimulai tanggal 7 Agustus 1949, selama empat hari empat malam. Serangan itu membuktikan kepada Belanda, bahwa gerilya bukan saja mampu melakukan penyergapan atau sabotase, tetapi juga mampu melakukan serangan secara frontal ketengah kota Solo yang dipertahankan dengan pasukan kaveleri, persenjataan berat-artileri, pasukan infantri dan komando yang tangguh. Dalam pertempuran selama empat hari tersebut, 109 rumah penduduk porak poranda, 205 penduduk terbunuh karena aksi teror Belanda, 7 serdadu Belanda tertembak dan 3 orang tertawan sedangkan dipihak TNI 6 orang gugur.

Setelah terjadi gencatan senjata dan penyerahan kota Solo kepangkuan Republik Indonesia, Overste Van Ohl yang mewakili pihak Belanda demikian terharu begitu mengetahui bahwa Letkol. Slamet Rijadi—sebagai wakil pihak RI— yang selama ini dicari-carinya ternyata masih sangat muda. Ia dilaporkan berkata, ” Oooh … Overste tidak patut menjadi musuh-ku … Overste lebih pantas menjadi anakku, tetapi kepandaiannya seperti ayahku”.

 

December, 25th.1948

Information from JUstis Cardinal atmoyuwono:

Christmas day is celebrated as usual at midnight, I had never witnessed such celebration on the night ini.Gereja sekhidmat crowded, is not large, sesuana really touching, lighting of the candles are still available and kerosene lamps as far persediaaan permit. Christmas songs, which they had memorized, soar with the roundness of prayer, please safe from harm, which would come, but erratic. In light of the faint-crush coincide, if they unite seoalah BODY, BREATH, AND SOUL TOGETHER FOR SAFETY SAKE PRAY TOGETHER, A dilupakan.JIka memories are not easily remembered again, it’s palpable sense of concern, serene, thanks, oddly has been freed from feeling horrified, just compassion.

December 26th.1948

Justinus Cardinal atmoyuwono information from:

The next day the 26th of december, earth scorching the sugar mills with a fire in a haystack that has been placed on building the factory. really horrible. In general, tile roofed buildings that can not be burned to the ground, only that they call “scale, place of residence of the head of the factory, burned out, because the roof is made of shingle.

December, 27th.1948

Info from Justinus:

The next day halted early in the morning (early morning) while the fire still burning here and there, or at least smoldering, berdatabngan thousands of people, continuous, men, women, young people, children from all directions towards the mill that has been scorching the earth. The target of their sugar warehouse. They broke the door of the barn and took the sugar that is stored there. Some are carrying sacks of sugar carried satyu berdua.kenayakan with other tools, because it was too heavy to carry one bag at a time. who came running, which went with hasty steps. So many days to fill out the warehouse. Local authorities are powerless to set aside part of inventory. (Genesis sma according to a story that Mrs. Dr. Iwan, with an arsenal of the former ex-Japan, earth lift oleg Kongsi People in the back ground, nausea, left muala Gurka, the events of 1945-1946, later banned by tentra gurka ally, one day a folk terdengar4 temabkan who jumped on the fence kalikecil yard shot and fell dead house, look at the picture house in 1948 below)

In such circumstances, an accident would occur, and some even to death because of one sack of sugar falling yangb terjatuh.terus buried without any help. All search purposes pribadi.Sesudah sugar runs out, they began to empty space in the factory buildings: tables, chairs, scales and not ektinggalan doors, windows, boards of the remaining buildings, zinc. day and night the sound of demolition or zinc roofs, roof trusses, all disassembled, transported and finally dismantled so that the marble klantai penulutabn few days after the fire, the sugar mills have shown the ruins of a sad face. People mengalihakan term scorched Earth to earth lift.

After starting at the city of Yogyakarta was occupied and refugee flows, nuns Pimpina Hospitals and orphanage difficulties which are difficult to be solved is about food. ORI money is no longer acceptable by the public as a means of exchange, will dignati guilders mereka.Memang said patient is not much, but increasingly more patients victims of attacks, both from a layer of ordinary people and soldiers

original info:

Menurut jadwal tiga hari sebelum Natal,saya masih harus mengunjungi umat katolik di Brosot,Kulon Progo dan saya ketakutan juga. Saya pulang dengan membonceng beras 12 kg dalam karung bantal, sebab saya tahu bahwa Rumah sakit dan Panti asuhan dimana saya diam/mondok, persediaan makanan menipis sekalai. Pada perjalanan pulang saya saksikan kepulan asap yang mengalun ke atas dari arah pabrik gula Gisikan,3 km dari Ganjurab, dan masing diikuti ledakan yang mendebarkan. Sampai dirumah ternyata pabrik gula Ganjuran yang letaknya berdampingan dengan Ruamh sakit(hospital) belum dibumi hanguskan.masih dalam pembicaraaan.

December, 24th.1948

UN Security Council calls for end to hostilities.

December,25th.1948

Information from JUstis Kardinal atmoyuwono:

hari raya Natal dirayakan seperti biasa pada tengah malam, belum pernah saya menyaksikan perayaaan sekhidmat seperti pada malam ini.Gereja penuh sesak, memang tidak besar,sesuana mengharukan sungguh,penerangan dari lilin-lilin yang masih tersedia dan lampu minyak tanah sejauh persediaaan mengizinkan. Nyanyian Natal, yang mereka sudah hafal,melambung dengan kebulatan doa, mohon selamat dari bahaya, yang tentu datang,tetapi tidak menentu. Dalam terang samar-samar berhimpit-himpitan,seoalah-olah mereka mempersatukan bADAN,NAPAS, DAN JIWA UNTUK BERSAMA-SAMA BERDOA DEMI KESELAMATAN BERSAMA, Suatu kenangan yang tidak mudah dilupakan.JIka dikenang kembali,rasanya diraba rasa prihatin,syahdu,syukur,anehnya sudah terlepas dari rasa tercekam,tinggal keharuan.

 

December, 26th.1948

informasi dari Justinus Kardinal atmoyuwono:

hari berikutnya tanggal 26 desember,pabrik gula dibumi hanguskan dengan menyulut api pada tumpukan jerami yang sudah ditempatkan di gedung pabrik. mengerikan sungguh. Pada umumnya gedung gedung yang beratapkan genteng tidak dapat terbakar habis, hanya yang mereka namakan “besaran , tempat kediaman pimpinan pabrik,terbakar habis, karena atap dibuat dari sirap.

December ,27th.1948

Info from Justinus:

hari berikutnya muali pagi-pagi buta (early morning) selagi api disana-sini masih menyala, atau sekurang-kurangnya masih membara,berdatabngan ribuan orang, terus menerus,laki-laki,perempuan,muda mudi,anak kecil dari segala jurusan menuju ke pabrik yang sudah dibumi hanguskan. Yang menjadi sasaran mereka gudang gula. Mereka mendobrak pintu gudang dan mengambil gula yang disimpan disitu. Ada yang membawa satyu karung gula dipikul berdua.kenayakan dengan alat-alat lain, sebab terlalu berat untuk membawa satu karung sekaligus. yang datang berlarian, yang pergi dengan langkah tergesa-gesa. Demikian berhari-hari hingga isi gudang habis. Pemerintah setempat tidak berdaya untuk menyisihkan sebagian persediaan. (Kejadian yang sma menurut cerita Ibu Dr Iwan, dengan gudang bekas eks Jepang, dibumi angkat oleg Rakyat di belakang tanah Kongsi, mual-muala dibiarkan Gurka,kejadian tahun 1945-1946, kemudian dilarang oleh tentra gurka sekutu, suatu hari terdengar4 temabkan seorang rakyat yang meloncat di pagar rumah kalikecil tertembak dan jatuh meninggal dihalaman rumah,lihat gambar rumah tersebut tahun 1948 dibawah ini)

 

Dalam keadaan semacam itu,tentu terjadi suatu kecelakaan,bahkan ada yang sampai meninggal karena tertimpa satu karung gula yangb terjatuh.terus tertimbun tanpa ada pertolongan. Semua mencari keperluan pribadi.Sesudah gula habis,mu

 

lai mereka mengosongkan ruang di gedung pabrik: meja,kursi,timbangan dan tidak ektinggalan pintu,jendela,papan dari sisa bangunan,seng. siang malam terdengar suara pembongkaran atap atau seng,kerangka atap, semua dibongkar,diangkut dan akhirnya marmer klantai dibongkar sehingga beberapa hari sesudah penulutabn api, pabrik gula tersebut sudah memperlihatkan wajah reruntuhan yang menyedihkan. Orang mengalihakan istilah Bumi hangus kepada bumi angkat.

Sesudah mulai saat kota Yogya diduduki dan mengalir pengungsi,suster pimpina Rumah sakit dan Panti asuhan mengalami kesulitan yang sukar dipecahkan ialah soal bahan makanan. Uang ORI tidak diterima lagi oleh umum sebagai alat tukar, akan dignati gulden kata mereka.Memang pasien tidak banyak,tetapi makin hari makin tambah pasien korban serangan,baik dari lapisan rakyat biasa maupun dari tentara.

Dutch Nica boat Patrol In Djambi river in December 1948

 

 

 

In violation of the Renville agreement, on December 19, 1948,

the Dutch launched their second military aggression.

 

They invaded the Republic capital of Yogyakarta, arrested President Soekarno,

Vice-President Mohammad Hatta and other leaders, and detained them on the island of Bangka, off the east coast of Sumatra.

 

A caretaker Government, with headquarters in Bukittinggi, West Sumatra, was set up under Syafruddin Prawiranegara.

 

 

 

 

 

Informasi Kiai Jusuf Taujiri tentang Kartosuwirjo

Kemudian yang dapat saya dengar dekat dan sewaktu Agresi Militer Belanda ( 28 Desember 1948) , yaitu sekitar pembunuhan TNI dan orang-orang yang kembali ke Jawa Barat dari Djokja oleh tentaranya Kartosuwirjo.

Maksud tindakan itu untuk merebut senjata dan menghalangi kembali kekuatannya Republik Indonesia ke Jawa Barat yang dianggapnya sudah menjadi daerah kekuaasaanya (Darul Islam).

Kemudian saya dengar pula tentang adanya yang dinamakan “Proklamasi Negara Islam Indonesia”(NII)

(kempen 1955)

Hasil Interview Pedagang S didaerah Darul Islam Tentang Kartosuwirjo

Tentang pembunuhan TNI, hanya didengar didengar saja, yaitu sesudah beberapa lama Hidjrah ke Djokja.Dan sesudah Agreasi Belanda kedua antara Leuwisari dan Tjigalontang banyak Tentara yang dibunuh dan saya dengan pula banyak yang ditipu dan diracun.Maksud mereka adalah untuk merebut senjatanya

(kempen1955)

 

 

 

 

 

December,29th.1948

 

 

 

CENTRAL SUMATRA
Ten days later,

on 29 December 1948,

 this event was followed by parachuting the battle group over Sumatra and the conquest of the oilfields near Djambi.

 

 

 

 

 

 

 

 

December 31,1948

Dutch accept UN call for ceasefire in Java.

The end @ copyright Dr Iwan Suwandy 2012

 

5 responses to “KOLEKSI SEJARAH INDONESIA 1948 (BERSAMBUNG)

  1. Pingback: hut ri ke berapaCamfrog | Camfrog

  2. Pingback: hut ri di belandaCamfrog | Camfrog

  3. Pingback: hut ri di banda acehCamfrog | Camfrog

  4. Pingback: hut ri di ancolCamfrog | Camfrog

  5. Pingback: hut ri di perbatasanCamfrog | Camfrog

Leave a comment